Meet👪

438 35 0
                                    

Sekarang masih pukul 06.13 KST dan Jaehyun berkata pada Renjun untuk mengecek kembali barang bawaannya. Seperti janji semalam Jaehyun akan mengajak Renjun jalan-jalan. Kemana? Rahasia. Hanya Jaehyun, Tuhan dan Author yang tahu.

"Sudah hyung, tak banyak yang dibawa hanya itu." Mata Renjun masih meneliti kembali barang bawaannya.

"Yasudah, masuk! Kita berangkat sekarang." Jaehyun menutup bagasinya, kemudian berjalan ke arah pintu penumpang depan dan membuka pintu itu untuk Renjun. Setelah Renjun masuk dan duduk pintu ditutup dan berjalan ke pintu pengemudi dan masuk. Tak lupa untuk memasangkan Renjun sabuk pengaman dan kecupan ringan di dahi.

Jaehyun melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Jalanan sedikit padat namun tidak menimbulkan kemacetan, maklum libur panjang, dijadikan kesempatan untuk berlibur.

"Sebenarnya kita akan pergi kemana hyung?" Renjun penasaran dengan tujuan yang ditentukan kekasihnya ini. Dan Renjun sedikit aneh karena Jaehyun selalu tersenyum dari bangun tidur. 'Apa sebahagia itu untuk berlibur?' bathin Renjun.

"Hmmm kemana ya?" Yang ditanya malah balik bertanya. Renjun kan jadi kesal.

"Pergi ke rumah orang tua ku. Eomma rindu calon menantunya, beberapa hari dia merengek ingin bertemu." Lanjutnya saat melihat ekspresi lucu Renjun.

"Lho? Kok gitu sih? Kita ke Mall dulu, aku mau bawa sesuatu buat eomma." Renjun panik, masa mau ke rumah calon mertua tidak bawa apa-apa.

"Dengan kedatanganmu saja eomma senang. Jadi sudah seperti ini saja tak perlu bawa apa-apa." Jaehyun tersenyum saat Renjun menatapnya.

"Ya ampun aku kan malu kalau hanya seperti ini." Renjun masih cemberut karena malu jika tak membawa sesuatu untuk ibu Jaehyun.

"Tak apa, jangan cemberut nanti moominnya diculik orang." Jaehyun gemas dengan sikap Renjun yang seperti ini.

"Kan masih ada moomin gede." Yah semenjak kehadiran Jaehyun, Renjun kadang menyebut Jaehyun dengan sebutan moomim gede. Tahu alasannya apa? Karena sama-sama nyaman dipeluk kalau kata Renjun.

"Ahahaa, bisa aja. Kalau aku diculik gimana? Moomin gedenya juga gak ada." Jaehyun mau menjahili Renjun, karena ekspresi marah, bingungnya Renjun itu sesuatu banget buat Jaehyun.

"Cari yang lain." Renjun tak mau kalah, dia balas dengan candaan untuk menanggapi pertanyaan itu.

"Cari aja kalau bisa. Pasti nanti nangis-nangis mau hyung peluk." Ucap Jaehyun menantang.

"Ish, hyung jadi tambah nyebelin yaa makin kesini. Aku bilangin eomma, supaya eomma aja yang marahin hyung." Renjun menolehkan kepalanya ke jendela samping dan melipat tangannya di dada.

Jaehyun pun dengan tiba-tiba membelokkan stirnya ke pinggir jalan dan berhenti. Renjun pun kaget kenapa berhenti disini, rumah orang tua Jaehyun kan masih jauh. Renjun menolehkan kepalanya dan tanpa Renjun sadari kepala Jaehyun sudah dekat dengan wajah miliknya, jadi saat Renjun menoleh wajah mereka sangat dekat. Jaehyun pun mencuri kecupan di bibir Renjun.

"Jangan cemberut lagi, aku kalah." Jaehyun mengalah saja daripada sepanjang perjalanan Renjun cemberut.

"Iih hyung! Curang mainnya cium-cium segala." Renjun kan jadi malu kalau begini.

"Ahaha, lucu banget sih. Kalau masih ngantuk, tidur aja." Jaehyun pun kembali melajukan mobilnya.

"Gak kok, aku mau temani hyung supaya hyung gak bosen. Aku play lagu ya.." Renjun pun memutar musik-musik yang santai favorit mereka berdua.

"Hyung, nanti berhenti di rest area sebentar ya. Kita makan dulu." Renjun teringat kalau mereka melewatkan sarapan.

My Doctor || JaerenWhere stories live. Discover now