Chapter 9

1.4K 171 10
                                    

[Jangan lupa vote ya😊😊]


<<Mission Failed>>


Genangan darah menguasai separuh jalanan gang sempit dan gelap. Udara dingin membuat suasana kian mencekam. Pria malang tergeletak di aspal. Walau begitu tidak tersirat sama sekali emosi di wajah pelaku penembak. Dingin dan datar.

(Name) memasukan pistol ke rompi yang dikenakannya dan hendak berjalan keluar gang. Sanzu dan Kakucho menunggu di ujung gang dan memerhatikan wanita itu. Perbuatan jahat mereka itu tertutupi oleh festival yang membuat orang berkerumun di satu tempat. Mengabaikan tempat terpencil untuk dijadikan sarang kejahatan.

"Apa yang harus kita lakukan setelah ini?" Tanya (Name), saat sudah sampai di hadapan Kakucho dan Sanzu.

"Ayo pergi ke kelab X." Balas Kakucho, mulai berjalan keluar gang bersamaan dengan Sanzu dan (Name) yang mengikutinya dari belakang. "Kita akan melakukan penyamaran disana."

"Apa yang akan kita lakukan?" Tanya (Name) lagi, masih mengikuti Kakucho dari belakang.

"Kita perlu mencari keberadaan satu kelompok mafia. Bos nya biasa dipanggil Yuran. Tentu saja  itu hanya nama samaran. Dia sering berbisnis ilegal di wilayah Bonten dan itu sangat merugikan Bonten." Jelas Sanzu panjang lebar yang ada di samping (Name). "Dan satu lagi, kita akan mengincar Fukorawa Saito setelah kita juga dapat uangnya. Setelahnya kita bisa menghilangkannya."

"Bagaimana kita bisa menemukan si Yuran itu, Hitto-san?" Tanya (Name) kepada Kakucho, sengaja mengabaikan Sanzu.

"Oi, aku yang panjang lebar menjelaskan! Berani sekali kau mengacuhkanku! Ha!" Timpal Sanzu, mendengus sekaligus mendelik ke samping (Name).

"Sialnya tidak ada yang tahu wajahnya sama sekali." Balas Kakucho, kaki nya yang melangkah cepat itu sudah hampir mendekat ke arah mobil yang terparkir tidak jauh dari TKP, mulai membuka pintu mobil dan memasuki kursi pengemudi. "Tapi ada sumber yang mengatakan jika dia sering menongkrong di kelab X. Itulah kita perlu melakukan penyamaran."

(Name) membuka pintu penumpang bagian depan dan segera memasang sabuk pengaman, saat Sanzu juga masuk ke bagian tengah mobil. Lalu (Name) menoleh ke sampingnya dan menatap Kakucho yang sedang menyalakan mesin mobil. "Jadi apa yang harus kita lakukan disana?"

"Kau bertanya terus ya, sudah 11-12 seperti anak magang." Sanzu mencibir, melirik mereka sambil menopangkan kedua sikunya ke ujung tempat duduk yang di duduki oleh (Name) dan Kakucho.

"Perhatikan orang yang paling mencurigakan." Intruksi Kakucho mulai melajukan mobil, antara (Name) dan Kakucho tanpa sadar mengabaikan kehadiran Sanzu seolah pria itu adalah udara yang tak terlihat.

"Anda pikir saya mempunyai indra keenam?" (Name) merespon dengan wajah datar. "Kata-kata 'mencurigakan' itu luas, bagaimana bisa menemukannya terlebih di kelab? bukankah semua orang yang berkunjung di kelab terlihat mencurigakan?"

Kemudian (Name) menunjuk Sanzu yang ada dibelakangnya dengan sambil lalu dan berkata, "Kalau mengacu pada kata mencurigakan, dia juga bisa disebut mencurigakan, lihat saja rambut pink nya yang terlihat aneh."

Sanzu mendengus. "Berkacalah." Cibirnya sambil melirik rambut biru ash (Name).

Pada dasarnya mereka bertiga terlihat mencurigakan. Dengan warna rambut seperti warna pelangi dan dua orang pria memiliki bekas luka di wajah yang membuat mereka semakin terlihat seram di muka publik.

Kakucho menghela napas. "Kau harus mendengarkan omongan orang sampai habis dulu." Katanya. "Ada ciri-ciri spesifik lainnya, dia mempunyai luka bakar di tangannya."

Guilty Pleasure X Sanzu HaruchiyoWhere stories live. Discover now