Chapter 19

1.4K 160 34
                                    

[Jangan lupa vote ya 😊😊]


Content warning : NSFW, a lot sexual tension


<<A Secret Lover>>


Jemari yang kasar namun panjang dan tebal membuat napas (Name) bergetar. Mulutnya terbuka untuk meloloskan desahan sensual begitu saja.

Memanas. Setiap inci kulit (Name) yang disentuhnya. Meleleh. Ciuman manis pada bibir yang lembut seperti kapas. Wangi rambutnya yang jatuh di wajah serta hembusan napas yang hangat di tulang selangka, semua itu meresap ke hati yang haus.

Diantara jarak yang begitu sempit, (Name) terengah-engah dibawah seorang pria. Siapa pria ini yang membuat (Name) tenggelam dalam hasrat terpendamnya? Malam yang begitu legam membuat (Name) mengerjap-ngerjapkan matanya untuk melihat jelas wajah pria itu.

Sanzu Haruchiyo kini berada diatasnya. Mata (Name) sontak melebar. "Tidak mungkin..."

Bekas luka disudut-sudut bibirnya makin terlihat seduktif saat bercampur dengan seringai. Sanzu mencondongkan tubuh lebih dekat. Berbisik dengan suara beratnya yang terdengar begitu seksi.

"Kau mau aku memasukkannya?"

.

.

.

Terkesiap. (Name) membuka mata lebar-lebar. Segera beranjak dari tidur dan duduk menunduk. Ia mencengkram rambutnya ketika wajah tegangnya yang memerah berusaha ia sembunyikan.

"Mimpi menakutkan."

Kemudian ia mengusap wajah dengan kasar. "Sialan."

Satu hal yang ada di kepala (Name) sekarang. Horny.

Sekarang awal bulan. Seminggu lagi menjelang jadwal menstruasinya. Dan hormon yang mempengaruhi tubuh (Name) sungguh membuatnya seperti kucing dalam birahi

Ia memejit pelipis sambil memejamkan mata. Frustasi. Tak percaya sampai bisa bermimpi basah. Dan dari semua orang, kenapa harus Sanzu Haruchiyo?

Helaan napas keluar dengan berat. Kepalanya sangat pening karena tidak bisa memuaskan gairahnya sendiri.


****


Langit malam bersinar dengan lampu-lampu kota yang terang. Koko sedang memberikan sambutan di panggung. (Name) hanya mendengarkan dengan bosan disudut ballroom. Sampanye ia sesap dikit-dikit sambil bersandar di jendela kaca, mengamati padatnya Tokyo saat malam. Walau tidak ada yang istimewa dari pemandangan gedung pencakar langit yang dipandangnya saat ini.

Bonten kembali mengadakan pesta atas keberhasilan misi besarnya. Para tamunya mengenakan jas dan gaun formal. Seperti (Name) sekarang, terlihat begitu anggun saat mengenakan gaun hitam panjang dengan belahan di samping paha kirinya.

(Name) terlihat termenung saat bersender di jendela transparan yang besar itu. Tetapi sebenarnya ia diam-diam sedang memerhatikan seseorang.

Sanzu dan beberapa petinggi Bonten lainnya duduk di salah satu kursi dengan meja bundar klasik di depan mereka. Pria berambut pink itu tertawa-tawa dan bersenda gurau. Tetapi kerlingan tatapannya tak pernah lepas dari satu wanita. (Name).

Dari jauh keduanya saling memandang. Seolah ingin berciuman.

Jas pink berpola bunga-bunga teratai terlihat menawan dikenakan oleh Sanzu. Rambut pinknya yang panjang dikuncir, membuat pria itu terlihat lebih tampan dari biasanya. Menyadari mata (Name) juga tak pernah bisa lepas darinya lantas membuat Sanzu memancarkan senyum kecil. Anehnya senyum itu terlihat begitu menggoda dan memesona sekarang. Dan tatapan intens matanya yang memandang (Name) begitu sensual.

Guilty Pleasure X Sanzu HaruchiyoWhere stories live. Discover now