Yum yum.

4.4K 578 26
                                    

Happy Reading🐨


   Diandra mendengus kesal, wanita itu benar-benar kecewa dengan hari liburnya kali ini.

Jam masih menunjukkan pukul delapan pagi, namun Diandra sudah berada di markas Reforzar. Dan yang paling menyebalkan lagi, Diandra hanya bersama Leo dan ikan sialannya itu.

Wanita yang masih memakai piyama motif panda itu, saat ini tengah duduk di lantai dengan tangan bertumpu pada meja. Mata wanita itu terfokus pada Mujarot yang sudah glowing pagi-pagi.

"Mujarot berhasil glow up ya Yo?" tanya Diandra pada Leo yang kini tengah rebahan di sofa, cowok itu terlihat sangat fokus pada ponselnya.

"Yoi, scarlet emang mantep banget buat Mujarot," jawabnya.

Diandra yang mendengar itu hanya ber oh ria saja, wanita itu benar-benar merindukan Zian sekarang.

Zian hari ini sangat sibuk, cowok itu tadi pagi mendapatkan kabar bahwa Ibunya Gaska ngedrop. Wanita paruh baya itu memang punya riwayat penyakit jantung.

Masih ingat dengan Gaska? Gaska adalah salah satu inti X Gavanz yang memiliki sifat gampang emosi, cowok itu tidak suka bercanda dan juga pendiam.

Zian memang sengaja tidak mengajak Diandra, cowok itu tidak ingin istrinya beradu mulut dengan anggota X Gavanz terutama Gaska.

Sejak mereka berdamai, Diandra memang tidak menyukai Gaska.  Dimata Diandra, Gaska itu galak, sombong, dan juga baperan. Bahkan setiap kali mereka bertemu, bisa di pastikan jika emosi Gaska akan meluap karena wanita itu.

Belakangan ini Gaska memang jarang sekali ikut berkumpul bersama teman-temannya, cowok itu lebih memilih bekerja untuk membayar biaya rumah sakit Ibunya. Zian sendiri selama ini sudah menawarkan bantuan untuk Gaska, namun cowok itu selalu menolak dengan alasan dirinya bisa menyelesaikan semua masalahnya sendiri.

Diandra kembali mendengus, wanita itu semakin sebal kala perutnya tiba-tiba berbunyi. "Daniel mana sih, lama banget...." gerutunya sebal.

Daniel memang berpamitan untuk membeli sarapan setengah jam yang lalu. Namun, sampai sekarang cowok itu masih belum kembali. Entah kemana dan apa yang di beli cowok itu.

Diandra kini kembali menatap ikan mujaer milik Leo, bola mata wanita itu bergerak ke kiri dan ke kanan mengikuti gerakan ikan Leo.

"Leo?" panggil Diandra tiba tiba.

"Hm?" jawab Leo malas, saat ini cowok itu tengah fokus bermain game di ponselnya.

"Kenapa Ndra, popok Mujarot penuh?" tanya Leo.

Diandra yang mendengar pertanyaan Leo, langsung memperhatikan Mujarot.

"Popok apaan sih, nggak ada apa-apa gini," sahut Diandra.

"Popok tak kasat mata maksutnya," jawab Leo sambil nyengir.

Diandra berdecak, gadis itu menatap sebal ke arah Leo.

"Pengen makan Mujarot," gumam Diandra kemudian.

Deg

Leo menghentikan kegiatannya saat mendengar gumaman dari Diandra, cowok itu langsung menendang kecil bahu Diandra yang tengah duduk di lantai.

"Heh, mulutnya!" tegur Leo, dengan tatapan tak suka ke arah Diandra.

"Mujarot gendut Leo, gue pengen Mujarot jadi ikan bakar," tutur Diandra.

Leo yang mendengar ucapan bahaya itu langsung bangkit dari rebahannya, cowok itu kemudian mengambil aquariumnya, menjauhkan ikan kesayangannya dari Diandra. "Jangan aneh-aneh, Eonnie!" tegur Leo dengan muka serius.

ZIAN MAHESAWhere stories live. Discover now