🐻 32 | Different Girl 🐻

4K 271 17
                                    

Ada beberapa barang kebutuhan yang habis, Abu dan Via memutuskan berkeliling ke banyak tempat untuk 'berburu'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada beberapa barang kebutuhan yang habis, Abu dan Via memutuskan berkeliling ke banyak tempat untuk 'berburu'. Berhubung di rumah Abu juga ada dua buah lampu yang rusak, Via langsung merekomendasikan toko lampu yang berada dekat dengan rumahnya yang terbakar dulu, mengingat semua jenis lampu selalu lengkap tersedia, ditambah dengan Via yang sudah kenal baik dengan sang pemilik toko.

"Huh, panas banget, ya, ternyata," keluh Via sambil mengibaskan tangannya di depan wajah.

Peka, Abu lekas mengusap peluh Via yang bercucuran. "Mau mampir dulu ke warung itu, nggak? Kita beli minuman dulu di sana." Abu mengajak Via ke sebuah toko kelontong yang berada tak jauh dari tempat mereka berdiri.

"Mauuu," balas Via yang dengan manjanya bergelayut manja di lengan Abu.

"Ya, udah, yuk," kekeh Abu.

Abu menggenggam tangan Via, melihat kiri-kanan ketika hendak menyeberang. Namun, entah ada memang ada lem atau bagaimana, jari tangan yang saling bertautan itu tak kunjung dilepas hingga mereka sampai di tujuan. Abu dan Via melihat-lihat sejenak, berpikir tentang barang apa yang paling tepat mereka konsumsi untuk saat ini.

"Kamu mau beli apa?" tanya Abu.

"Es krim!" pekik Via antusias. Melihat adanya berbagai macam es krim di balik sliding curve glass freezer, Via mantap menjatuhkan pilihannya pada sajian dingin tersebut. Wajar, es krim memang menggiurkan di saat cuaca panas.

Sementara Abu? Pemuda itu lebih tertarik pada sebotol air mineral. Tidak ingin sesuatu yang asin ataupun manis, Abu hanya ingin menuntaskan dahaganya. Setelah mengetahui barang apa yang diinginkan masing-masing pihak, barulah Abu mulai membuka suara.

"Ehmm, permisi, Bu," sapa Abu agar sang penjual yang tertutup di balik tumpukan toples permen itu menyadari keberadaannya, "saya beli es krim cokelatnya satu sama air mineralnya satu, ya."

"Oh, iya, boleh, Dek," ucap ibu Ida, "ini air mineralnya." Es krim cokelat langsung bisa diambil oleh pengunjung itu sendiri, jadi sang penjual hanya menyodorkan air mineral yang masih terpajang di etalase.

Baiklah, tunggu sebentar. Rasanya, Abu pernah mendengar suara ini sebelumnya. Tidak asing, Abu mulai mengingat-ingat di mana dan kapan dia mendengar suara familiar tersebut. Sampai akhirnya, setelah beberapa saat memutar otak, satu nama berhasil muncul di benak Abu.

"Ibu Ida? Maaf, ini Ibu Ida atau bukan, ya?" tanya Abu sedikit ragu, takut salah orang.

"Loh? Iya, bener, saya Ibu Ida. Kok, bisa tau nama saya? Adek pernah ke sini sebelumnya?" balas Ibu Ida yang tampak terkejut.

Ternyata, dunia ini sempit. Bisa-bisanya Abu bertemu kembali dengan orang baik yang memberikannya tempat untuk berteduh sementara di kala hujan. "Saya Abu, Bu." Abu kembali memperkenalkan dirinya. Sementara Via? Gadis yang tidak mengerti apa pun itu hanya bisa diam dan memperhatikan interaksi di antara keduanya.

Difficult Role ✔ [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang