044

55 11 0
                                    

044

Save me on
Instagram : sella.selly_12
Wattpad : sellaselly12
G-mail : sellaselly48@gmail.com

warning!!
Dilarang keras!!
Mengeluarkan kata hujatan di kolom komentar!!

____

Aquila berdiri tepat didepan Orion yang tengah duduk di sofa, cowok itu sengaja tak beranjak dari tadi agar gadisnya mudah untuk menjumpai dirinya. Orion menegakkan tubuhnya.

Menatap Aquila dengan tatapan penuh tanya. Ya, banyak sekali pertanyaan untuk Aquila yang sedari tadi ada di kepalanya “Udah makan?” tanyanya membuat sang gadis berdecak sebal.

Sebenarnya bukan itu yang ingin Orion tanyakan, namun melihat raut wajah Aquila yang terlihat sedikit pucat dan keringat yang membasahi pelipisnya mmebuat Orion tanpa sadar menanyakan hal itu.

“Gak usah basa-basi, ayo cep-”

Ucapan Aquila terhenti saat Orion bangkit dari duduknya lalu meraih pergelangan tangan Aquila, membawa gadis itu agar tetap mengikutinya “Kita makan dulu.” ucapnya cepat.

“Gue gak laper.” sentak Aquila membalas ucapan Orion, berusaha melepaskan genggaman tangan cowok yang seakan menulikan pendengarannya itu.

“Gue laper, temenin gue makan!”

Aquila terlalu malas untuk menanggapi ucapan Orion, gadis itu hanya diam dan mengikuti kemana Orion aka membawanya. Cowo bermata elang itu baru melepaskan genggamannya saat ia sudah berada tepat di samping motor kesayangannya.

“Pake motor gue aja yang udah diluar biar cepet.”

“Gue yang ngajak, berarti pake punya gue.”

“Tap-”

“Udah lo tinggal duduk aja. Gak usah cerewet.”

Aquila berdecak, membonceng Orion adalah hal yang menurut Aquila sangat menyebalkan. Bukan hanya karena Orion yang selalu mengendarai motornya dengan kecepatan di atas rata-rata saja.

Namun karena motor milik Orion memiliki body yang cukup besar hingga Aquila cukup kesulitan saat memboncengnya. Punggungnya pun akan terasa sangat pegal jika terlalu lama berada di boncengan Orion.

“Pegangan!” titah Orion dengan nada tegasnya.

Aquila berdecak lalu langsung mengeratkan genggamannya di pinggiran kaos Orion membuat cowok itu terkekeh melihatnya “Kaos gue bisa kusut kalo lo pegangan disitu!”

“Bacot lo, udah cepet jalan! Atau gue turun!”

Ia lupa siapa yang sedang duduk di belakangnya sekarang, meski Orion sudah mengatakan berkali-kali ia tak suka di bantah, namun Aquila tetaplah Aquila!

Orion memilih untuk menuruti Aquila, ia tak masalah jika nantinya kaos miliknya kusut, yang terpenting Aquila aman di belakangnya “Mau makan apa?”

“Lo yang mau makan kenapa tanya gue?!” sahut Aquila sedikit mencondongkan tubuhnya kedepan agar Orion dapat mendengar ucapannya.

Benar juga apa yang di ucapkan Aquila. Lagi-lagi Orion hanya terkekeh kecil mendengar jawaban dari gadisnya itu. Ini yang membuat Orion semakin jatuh hati pada sosok Aquila.

Motor Orion berhenti tepat di depan sebuah tempat makan yang letaknya tepat di pinggir jalan dimana ada sebuah kedai makan nasi padang. Aquila turun lalu melepas helm miliknya.

Mengelus beberapa kali surai hitamnya agar tak terlalu berantakan. Orion mengambil helm yang masih berada di genggaman Aquila lalu menaruhnya di atas motor miliknya.

“Doyan kan?”

Aquila menatap Orion tajam “Maksud lo?”

“Lo doyan nasi kan?”

“Lo kira selama ini gue makan apa? Manusia?!” ucap Aquila sebal.

Gadisnya ini memang sedikit emosian, bukannya terlihat menyebalkan. Orion justru semakin gemas dengan Aquila. Orion memasuki kedai makan di ekori Aquila yang masih menampilkan ekspreksi sebalnya.

Orion duduk di salah satu bangku, Aquila mengikuti. Seorang karyawati menghampiri sembari membawa sebuah buku kecil di tangannya “Mau pesan apa mas mba?”

“Nasi padang lengkap aja sama es teh, lo mau apa La?”

“Samain tapi nasinya dikit aja.” timpal Aquila.

Karyawati itu pergi setelah mengatakan beberapa kalimat agar Aquila dan Orion menunggunya. Orion terus menatap Aquila “Katanya gak laper.”

“Tadi, sekarang laper.” ucapnya acuh dengan memilih fokus memainkan ponselnya dibandingkan menatap cowok dengan wajah tampan yang tengah menatapnya penuh puja.

“Liatin guenya biasa aja, jijik gue.”

Orion membuang mukanya sembari terkekeh kecil, ternyata Aquila menyadari jika diirnya ditatap oleh Orion. Tak lama setelahnya, pesanan keduanya sampai. Aquila langsung meminum es teh miliknya.

“Kaki lo udah sembuh?”

Aquila yang tengah menyingkirkan daun singkok ke pinggiran piringnya itu mengangguk cepat “Tadi lo liat sendiri kan gue jalan pake kaki.”

“Gak suka daun singkong?”

Aquila menatap Orion yang juga menatapnya “Kayaknya bukan gue deh yang bawel, tapi elo.”

“Cuma tanya gue, kalo gak suka kan biar gue ambil. Mubazir.”

Aquila mendorong piringnya ke arah Orion membuat cowok itu tersenyum tipis lalu memindahkan daun singkong dari piring Aquila ke piringnya “Mau rendang?”

“Enggak, segini cukup.” sahut Aquila kembali menarik piringnya lalu mulai memakannya dengan gerakan santai.

“Bagus deh, tadi gue cuma basa-basi.”

Keduanya sibuk dengan pirinng masing-masing. Orion terlihat menikmati setiap makanan yang masuk kedalam mulutnya, mengunyahnya pelan sembari sesekali menatap gadis di depannya yang terlihat tak terlalu menikmati makanannya.

“Kalo gak dimakan jangan di aduk-aduk La.” ucap Orion.

Terdengar helaan nafas panjang dari Aquila, gadis itu menatap Orion dengan mulut masih berisi “Gue kenyang.” ucapnya.

Orion mengacak pucuk kepala Aquila sekilas saat melihat ekpreksi wajah Aquila yang terlihat sangat menggemaskan menurutnya “Masa gak habis, nasinya tadi punya lo kan sedikit.”

Aquila langsung merubah raut wajahnya menjadi kesal sembari merapihkan kembali rambutnya, ia juga dengan malas menelan nasi yang ada di mulutnya “Gue gak suka nasi.”

Mendengar penuturan dari Aquila, Orion hanya mengangguk lalu menarik piring milik Aquila yang kini hanya tersisa separuh isinya membuat pemilik piring menatapnya penuh tanya.

“Biar gue yang habisin.” ucapnya sembari memindahkan seluruh isi piring Aquila ke atas piringnya.

“Lo gak jijik?”

“Jijik apanya? Sama-sama makanan.”

Aquila hanya menggidikkan bahunya sekilas lalu memilih tak lagi memperdulikan Orion yang kini kembali memakan makanannya. Aquila hanya diam sembari memperhatikan sekitarnya.

_____

Terimakasih SEMUANYA ❤️❤️

Jangan lupa untuk Votte dan komentar.

Mampir ke Instagram aku
@sella.selly_12

See you next part

Salman
@sellaselly12

Aquila & OrionWhere stories live. Discover now