*•.¸♡chapter delapan♡¸.•*

39.1K 4.8K 64
                                    

hening

itulah yang terjadi di dalam kereta. sebenarnya ini tak akan terjadi kalau deon tak ikut kereta mereka.

dengan posisi theo disamping athena dan di depan deon. deon terus menatap theo membuat pemuda itu risih, dirinya terus menatap ke arah luar jendela sesekali melirik apakah deon masih menatapnya. berbeda dengan athena yang kembali menatap deon dengan tatapan yang tak bisa dijelaskan.

'gue bukan musuh lo njir, gue gak ada niat rebut athena.' dalam hati itulah yang theo katakan

jika hanya dengan menatap bisa membunuh seseorang, theo yakin bahwa dirinya sudah terbunuh oleh tatapan deon sedari tadi.

merasakan kereta berhenti dan pintu kereta terbuka. athena turun pertama dengan menerima uluran tangan kusir, diikuti deon dan terakhir theo.

sebelum theo turun deon sudah lebih dahulu mengulurkan tangan.

seingatnya hal ini hanya dilakukan untuk laki - laki ke perempuan, bukan sesama laki - laki. hal ini juga membuat athena dan kusir duke chalanthe membulatkan matanya.

athena menutup mulutnya tak percaya.

"t - tuan muda..?" theo memiringkan kepalanya sambil bertanya, tidak mempunyai niat sama sekali untuk menerima uluran tangan deon

tapi dia juga gak bisa turun begitu saja melihat tangan deon yang masih terulur.

menggaruk kepalanya yang tak gatal melihat deon yang diam dan posisi tangan yang masih terulur padanya. melihat beberapa orang yang berlalu lalang memperhatikan mereka dengan terpaksa theo menerima uluran deon.

"terimakasih tuan muda."

deon hanya bergumam dan berbalik berjalan duluan meninggalkan athena dan theo.

athena segera menghampiri theo "theo?"

tersadar theo bisa melihat athena yang melambaikan tangan di hadapannya "maaf saya melamun ayo pergi." ucapnya melihat deon yang sudah jauh dari mereka

🌸

theo mengerutkan dahi, bukankah ini toko kemarin yang mereka kunjungi. tempat yang membuatnya bertemu secara tidak sengaja dengan putra mahkota. membuat theo sedikit trauma.

"kenapa kita harus kembali ke sini lagi."

"tentu saja kita akan membeli pakaian~ kau tahu? festival kemarin dibatalkan dan menjadi hari ini! jadi kita akan membeli beberapa pakaian untuk ke festival malam ini!" athena berucap dengan semangat sambil mengepalkan tangannya

"i - itu.. kan kamu sama kakak belum beli." athena memutar bola matanya

palingan mau beli dress baru lagi. theo yakin, sebulan bersama gadis itu membuatnya tau kebiasaan athena.

"saya tidak perlu membeli pakaian nona." theo tersenyum sambil menjelaskan

"tidak bisa seperti itu! kakak juga setuju kan?" athena beralih melihat deon yang sedari tadi diam

"hm."

athena tersenyum "benar! ayo kita masuk." menarik tangan theo

dunia ini tidak adil untuk theo, mentang - mentang athena pemeran utama keinginannya selalu terpenuhi.

diikuti deon dari belakang.

🌸

'sumpah ya athena gue tandain muka lo.'

theo bersumpah akan mendiami gadis itu selama seminggu penuh. sekarang dirinya malah terjebak berdua dengan deon.

"jadi tuan muda ingin pakaian yang seperti apa?" theo berusaha menampilkan senyum terbaiknya

untuk hidup dengan tenang pertama - tama adalah menjalin hubungan yang baik dengan karakter yang kuat, deon contohnya. dan juga untuk memperbaiki hubungan mereka yang tidak baik dari awal.

kalian tau kan rasanya dikacangin itu sakit. ya, inilah yang theo rasakan. untung aja deon majikannya di dunia ini. kalau bukan udah theo ngajak baku hantam.

gini - gini theo di dunia dulunya jago berantem. sekali jambak modar semua cabe - cabean yang selalu bully jane. makanya dia bisa jadi pengawal athena.

menghela nafas theo berbalik niat pergi, tapi tangannya sudah terlebih dahulu ditahan.

"mau kemana?" suara berat deon terdengar di telinganya

TBC^^
if you like this story leave a star and comment!

transmigration into a women's harem novel [bl]Where stories live. Discover now