Chapter 31

1K 113 16
                                    

Swush.....

Duar...

Duar....

Bang....

Boom....

Dentuman, ledakan akibat pertaruang sengit kedua monster hampir menghancurkan separuh dimensi yang di buat Sasuke.

Kenangan-kenangan masa kecil bersama Sasuke hingga saat ini. Terus membayanginya di tengah pertarungan.

Dari pertarungan kecil hingga besar yang membuatnya sadar atas kesalahan nya terbayang tiada henti.

Sosok Sasuke bukan hanya sahabat bagi nya. Dia juga sosok kakak yang menyadarkan adiknya yang terjatuh dalam lubang kebencian yang tiada akhir.

Hingga sampai di akhir pertarungan nya melawan Momoshiki dengan air mata nya terus membasahi pipinya.

"Kau ba-bagaimana bisa kau memiliki kekuatan seperti ini?" Ia sudah terpojok oleh Naruto. Kedua tangan yang selalu ia gunakan untuk membalikan setiap serangan sudah disegel oleh fuin Naruto.

Matanya yang secerah biru langit membentuk pola yang rumit bagaikan ukiran fuin di setiap sisi di isi oleh bintang-bintang kecil, itu menandakan fuinjutsunya sudah mencapai tahap akhir yang membuatnya dapat menggunakan fuinjutsu apapun yang ia lnginkan tanpa harus merapalkan segel.

Tanpa menjawab ia memandang bengis Momoshiki sebelum membunuhnya dengan menggunakan mata baru nya.

Crash.....

Potongan demi potongan tubuh momoshiki terpecar ke segala arah berikut dengan percikan darah yang mengenai jubah hitam nya.

Senju Uzumaki Naruto. Saat ini kau bukan lagi manusia. Mata itu, takdir mata yang akan selalu mengiringi jalan mu yang penuh darah.

"Takdir ku? hanya aku yang menentukan, jangan pernah kau meremehkan keberadaan manusia lagi. Terutama aku, dan satu hal yang perlu kau tau. Aku akan membunuh setiap Otsutsuki yang datang."

Kau cukup percaya diri untuk seukuran manusia rendahan. Tunggulah hingga saat itu tiba. Saat kau berjalan di tengah darah keluargamu, rekan mu, dan setiap manusia rendahan lain nya.

"Ya...akan ku tunggu juga saat dimana aku membunuh para Otsutsuki sialan dan meminum darah kalian."

Hahahahahah.... Hahahahah.... Hahahaha....

Tawa yang mengelegar dari Momoshiki semakin melemah karna chakra nya sudah sepenuh nya lenyap.

***

Awan gelap menyelubungi langit konoha, di iringi rintik hujan yang semakin deras, layaknya langit, seakan menangis mengiringi kematian salah satu shinobi terkuat saat ini.

Sosok manusia yang berjalan melewati kabut membawa jasad Sasuke yang berada di dekapan nya.

Di iringi hatinya hancur mengingat sahabat baiknya sekaligus saudara mati hanya karna memberikan dirinya kesempatan untuk menyerang.

Lagi-lagi ia merasa bersalah sekaligus menyesal dengan apa yang ia lakukan saat itu, ia menyesal dirinya terlalu lemah karna tidak bisa melindungi sahabat nya.

Begitu ia sampai di hadapan Sakura yang melihat suaminya kembali dengan tidak bernyawa.

"Maaf." hanya itu yang ia bisa ungkapan dari pertanyaan Sakura yang begitu banyak.

Kenapa, mengapa? Pertanyaan dari sakura seakan menghantuinya hingga sampai saat ini.

Ia ingin sekali mengucapkan apa yang di katakan Sasuke sebelum menghembuskan nafas terakhirnya. Namun nyatanya lidahnya kelu untuk mengutarakan apa yang ia ingin katakan.

Shadow Of Hokage.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang