Chapter 32

861 91 27
                                    

Dengan penampilan barunya yang begitu menakjubkan, Para kage dan keluarga Naruto, tidak mampu berucap ataupun bergerak sekalipun dengan apa yang ia lihat saat ini. Hanya satu ungkapan yang pantas dengan apa yang mereka lihat saat ini. Dia, Naruto bagaikan dewa yang baru turun ke bumi.

Dengan mata birunya menyisir area sekitar yang nampak kacau akibat tekanan chakra yang keluar dari tubuhnya.

Proses transfer kekuatan sang rikudou sennin pada dirinya membuatnya tidak mampun menahan keluarnya chakra dari tubuhnya sendiri. Yang mengakibatkan seluruh area di sekitarnya terkena dampak hebat.

Dalam posisi melayang ia pun mengangkat tangan kanan nya.

Srak...

Srak...

Tidak perlu waktu yang lama untuk membereskan area di sekitarnya. cukup melakukan gerakan tangan kanan nya area yang hancur kini telah kembali seperti semula.

Setelah dirasa ia sudah merapikan area yang hancur, ia pun turun dengan perlahan. Ia melihat ke empat kage memandang dengan banyak pertanyaan, begitupun dengan keluarganya sendiri.

"A-apa yang terjadi Naruto?" Kakashi memecah keheningan yang terjadi.

Naruto diam dan perlahan berjalan menuju keluarganya yang sedari tadi ketakutan dengan chakra yang besar juga berbeda dari sebelumnya.

Harumi sang putri yang sangat dekat pada Naruto bersembunyi di balik Ino. Sedangkan Ino sejujurnya ia tidak tau apa yang harus ia lakukan saat ini. Ia juga begitu ketakutan setelah merasakan chakra yang besar dari Naruto.

Tidak dipungkiri penampilan nya yang menyerupai dewa membuat keluarganya takut.

Dengan rambut pirang khasnya menjadi warna putih dan memanjang, jubah hitamnya berubah menjadi jubah putih dengan lambaian  menyerupai ekor berjumlah 10, mata yang disukai istrinya berubah menjad biru pekat dengan tulisan menyerupai fuin di dalam nya.

Setelah ia berada di depan Ino. Ino dengan gugup serta ketakutan ia hanya memejamkan matanya.

"Aku ini masih suamimu Ino. Ada apa dengan mu?" ujar nya dengan senyuman khasnya.

Huaaah.... Helaah nafas terdengar dari Akihiro yang mematung setelah melihat apa yang terjadi. Ia sedari tadi menahan nafasnya karna ia takut bahwa tousan nya bukan lagi tousan nya.

"A-apa kau benar Naruto kun?" Ino sedikit gagap dan merona melihat suaminya yang wujudnya sudah seperti dewa.

"T-touchan...." suara kecil nan menggemaska itu terdengar dari balik pakaian Ino, ia mencoba mengintip kecil.

Naruto pun menyamakan tinggi nya dengan putri kecilnya, yang ia tahu bahwa putri kecilnya selalu dekat dengan nya.

"Aku telah menjadi Jinchuriki Jubi, kau tidak perlu khawatir lagi sensei. Karna mulai saat ini tidak akan ada lagi seseorang yang mati di hadapan ku." ujarnya pada Kakashi dan para kage lainya tanpa melihat nya. Pandangan nya tetap pada putri kecilnya nya.

Dan para kage yang mendengar itu sedikit terkejut termasuk Ino yang tengah meneteskan air matanya, karna ucapan Naruto yang tidak akan membiarkan orang terdekatnya mati di hadapanya.

Ucapan tersebutlah yang membuat Ino meneteskan air matanya. Ucapan itu memiliki makna jika ia akan mengorbankan dirinya untuk Konoha, dan keluarganya.

Dan Ino pun juga merasakan beban yang di pikul Naruto tidak pernah berhenti. Sedari kecil hingga ia memiliki keluarga suaminya ini tidak pernah lepas dari beban yang berat yang di pikulnya.

"Ti-tidak a-aku tidak akan membiarkan mu pergi Naruto kun, aku tidak bisa membiarkan mu menangung beban sendiri lagi." dengan nada yang tersirat kepedihan juga air mata yang terus menuruni pipi putihnya.

Shadow Of Hokage.Where stories live. Discover now