Protect

588 67 4
                                    

Suasana rumah utama kini sangat mencengkam. Kejadian Porsche yang diculik membuat Kin, selaku kekasihnya menjadi tidak tenang dan penuh akan amarah. Kin sudah mengerahkan semua bodyguard untuk mencari Porsche, bahkan mengabaikan perintah mutlak sang abang, Khun untuk tidak membawa tangan kanan kepercayaannya. 

Kepanikan Kin tidak bisa membuatnya berfikir jernih, bagaimana dia bisa memikirkan mengenai orang yang abangnya cintai sedangkan orang yang ia cintai sendiri kini entah sedang berada dimana dengan keadaan yang entah seperti apa. 

Khun yang tidak mengetahui mengenai hal itu seketika menjadi penuh akan amarah saat kembali kerumah utama dan mengetahui bahwa Big pergi bersama bodyguard yang lainnya untuk membantu Kin.

Khun sejak tadi tidak tenang, ia terus-terusan mendumel dan melihat ke arah pintu gerbang dengan pandangan khawatir. Ia benar-benar mengutuk Kin didalam hatinya dengan sangat keji, tidak perduli bahwa sang adik tengah mempertaruhkan nyawanya demi orang yang ia cintai di luar sana. 

🤫🤫🤫

Kin memasuki rumah utama dengan penampilan acak-acakkan, tangannya menggenggam erat tangan Porche yang penampilannya tidak kalah berbeda darinya, seolah-olah enggan melepaskan tangan sang kekasih yang beberapa lalu membuatnya khawatir setengah mati.

Khun menghadang Kin dengan tatapan tajamnya, pria yang terpaut lebih tua beberapa tahun dari Kin itu menghembuskan nafasnya kasar dengan pandangan mata yang ia edarkan dengan cepat kepada semua bodyguard yang kembali bersama Kin.

PLAKKK...

Tamparan keras dan tentu saja cukup menyakitkan itu berhasil mendarat di pipi Kin tanpa aba-aba. Semua orang yang melihat kejadian itu seketika bungkam, mereka tidak bisa melakukan apapun. Kin mungkin kepala keluarga dari keluarga utama, tapi Khun adalah abangnya yang tidak akan bisa ia bantah dan ia lawan, ia mencintai Khun dan menghormati Khun selayaknya neorang abang telepas dari status mereka.

"Khun-nu." Panggil Porsche pelan melihat kekasihnya hanya diam tanpa perlawanan.

Khun melirik Porsche sesaat sebelum pandangannya jatuh pada seseorang yang sejak tadi membuatnya khawatir. Seseorang yang berdiri tidak jauh dibelakang Porsche dengan tampilan acak-acakkannya dan juga lengan yang sudah diperban.

"Big."

Panggil Khun pelan.

"Ya Khun-nu."

Sahut Big cepat dengan sedikit takut-takut seoalah ia telah membuat satu kesalahan fatal dari nada bicara Khun.

"Kau dipecat!"

The Silent Love [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora