Chapter 47 - Mad, Mad, Love

3.5K 171 21
                                    

Hmm... Dipikir-pikir alur Arrival date msh panjang bgt..

Kek utk msk ke konflik utama pun msh jauh gt???? 🥲🥲🥲

Mending dibikin sekuel apa dilanjut disini aja ya? Galau akutuh..

But anyway, hepi reading! Bagian ini JOYOK YA! 🔞 kl mau skip bole aja~

Besok-besok mungkin akan minim update karena mulai sibuk real life lagi 🥲🙏🏻

———

Sudah berulang kali Sean mencoba menghubungi ponsel Ales. Namun, panggilan itu selalu berakhir di mailbox. Gadis itu tak henti memikirkan perihal keberadaan Ales, sekalipun ia tengah didalam pelukan Vier. Sean mencuri waktu untuk menghubungi Ales disaat Vier sedang tak bersamanya, berupaya sebisa mungkin menjangkau sang pilot yang entah bagaimana kabarnya sekarang.

Seluruh chat ke ponsel Ales berakhir tak terkirim, nampaknya ponselnya sudah mati sejak kemarin. Gadis itu gelisah bukan main, tak mengira bahwa diamnya Ales terasa seperti malapetaka. Ia bahkan tak tahu lagi dimana letak akal sehatnya, atau dimana perbatasan ruang bagi Ales dan Vier di hatinya. Semua bagai melebur jadi satu.

 Semua bagai melebur jadi satu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pikiran buruk dan rasa takut langsung menyergap Sean

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Pikiran buruk dan rasa takut langsung menyergap Sean. Entah mengapa ia takut sekali. Takut jika Ales melampiaskan rasa sakitnya pada oranglain, takut jika Ales benar-benar tidak lagi akan hadir di hidupnya sama sekali.

Sean memang tidak tahu diri, kemarin ia bisa dengan mudahnya meninggalkan Ales di sana dan mengejar Vier, tapi nyatanya, semenjak tiba di Jakarta, pikirannya tak dapat lepas dari sosok Ales. Sean rindu semua tentang Ales, ia bahkan rindu amarah Ales padanya.

Tidak.

Rasanya perasannya pada Ales bukan lagi persoalan seks belaka.

Cinta.

Sean yakin Ales sudah memiliki ruang sendiri didalam hatinya, tak terganggu oleh siapapun.

Gadis itu tak henti meratapi perasaannya yang terbelenggu, ia bahkan memilih menyendiri di kamarnya, menatapi langit-langit kamarnya yang kosong. Kekosongan ini persis seperti perasaannya sekarang.

ARRIVAL DATEWhere stories live. Discover now