CHAPTER 06 - PENGAWAL TUAN PUTRI

7.9K 799 321
                                    

Bukan pertama kalinya, Lentera sering mengalami situasi seperti ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bukan pertama kalinya, Lentera sering mengalami situasi seperti ini. Di mana ia disapa sani sini oleh para siswa, tapi tetap saja pada akhirnya ia dibuli. Mungkin beberapa orang akan mengatakannya sombong karena selalu mengacuhkan itu dan tidak menanggapinya dengan baik, bahkan tersenyum pun tidak. Di tempat baru, ia hanya ingin akhir yang berbeda, karena itu hal yang harus dilakukan juga harus berbeda.

Mungkin juga orang akan mengatakannya aneh karena tidak suka memiliki wajah yang kata orang itu sangat cantik. Lentera itu ingin jadi anak biasa, yang jangan hanya dipandang karena dirinya cantik.

Lo cantik, lo aman.

Mulut siapa itu?

Apa cantik selalu bahagia? Tidak, Lentera tidak suka menjadi pusat perhatian. Karena memiliki wajah ini pula, Lentera pernah hampir dilecehkan oleh oknum sekelas berandal. Karena cantik ia dibuli, dibilang sok kecantikan, dibilang perebut pacar orang, dibilang wanita tidak benar. Ini itu dan banyak lagi. Yang tidak habis pikir, ia dibuli juga karena mempunyai penyakit.

Wow, dunia ini luar biasa memang.

Apa semua orang begitu? Belum lagi tentang pesan yang dikirimkan seorang vocalis band terkenal di instagramnya. Dia, kenapa memilih Lentera yang sama sekali tidak terkenal?

"Aku nggak mau jadi pusat perhatian."

Lentera bahkan tidak bisa membayangkan jika dirinya menyetujui tawaran itu dan namanya akan dibicarakan di mana-mana. Oh, siapa yang tidak kenal Kingson Band? Akan ada projects duet dengan seorang wanita? Berita ini pasti akan meledak dan Lentera tidak mau masuk ke dalamnya.

Sibuk memikirkan perkara tawaran itu, langkah Lentera terhenti karena dihadang oleh dua siswa yang sepertinya satu angkatan dengannya. Sekolah belum terlalu ramai karena masih pagi dan tentu saja tidak ada yang melihat mereka.

"Selamat pagi siswa baru," kata cowok  dengan senyuman seperti bapak-bapak hidung belang, belum lagi ia melihat Lentera dari ujung kaki sampai kepala. Nama yang tertulis di bajunya Alan Bagaskara.

"Ternyata bener kata anak-anak, lo itu cantik," tambah cowok di sampingnya, bajunya berantakan dan dasinya tidak dipakai. Namanya Reyhan Abimanyu.

Lentera menatap keduanya malas dan tidak berniat menanggapinya sedikit pun. Dari tatapannya saja, Lentera tahu mereka anak nakal.

"Maaf, aku harus ke kelas," kata Lentera, tapi semuanya tidak semudah itu. Reyhan menghadang jalannya dan menyodorkan ponselnya ke hadapan Lentera.

"Minta nomor hpnya dong," pinta Reyhan.

"Maaf, aku nggak bisa ngasih nomor aku ke sembarang orang," tolaknya sopan. Lentera tidak ingin mencari masalah tentunya.

WICKEDNESS Where stories live. Discover now