CHAPTER 08 - TOKO BUKU

4K 580 244
                                    

Harus divote dan komen ya warga pembaca Wickedness dan 910.

Kemungkinan aku bakal up Wickedness satu minggu sekali. Tapi, kalo tembus target lebih cepet. Mungkin aku bakal up lebih cepet.

Follow wp :
Follow ig : @flowdisee @wp.sapidolls
Tiktok : flowdise, bigbabyian

Oh ya. Aku udah buat AU after 910 di Ig @wp.sapidolls udah 4 chapter. Bakal lanjut kalo rame :)

250 vote 250 komen untuk next! Yuk bisa!

Happy reading!

“Sampai ujung dunia pun kamu bersembunyi, jika sudah takdir

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Sampai ujung dunia pun kamu bersembunyi, jika sudah takdir. Pada akhirnya kita akan bertemu kembali.”

"Hah? Ke toko buku? Gue nggak bisa. Gue mau maraton anime," tolak Jaeden tanpa pikir panjang. Ia segera mendekati laptopnya di meja belajar dan mulai bertingkah seperti biasanya.

"Oh my waifu, husbu-mu kangen banget sama kamu. Ayo kita habiskan waktu bersama." Cowok berusia tujuh belas tahun itu memeluk laptopnya dan mencium gambar anime cewek cantik yang ia pasang sebagai wallpaper.

"Parah, udah sinting nih orang." Jeanna yang melihat itu menggelengkan kepala tidak habis pikir. Ia melangkah pergi dari kamar Jaeden.

"Bisa-bisanya gue punya kembaran modalan kek gitu. Ya ampun, Pa, Ma, boleh request nggak sih dapat kembaran yang spek River Lee atau Lee Suho? Sung Taehoon juga boleh sih. Ck, Taehoon kece banget sih lo?"

Jeanna kembali menggelengkan kepalanya. Lama-lama ia juga bisa ketularan seperti Jaeden. Tidak, ini parah.

Jeanna memang suka cowok gepeng, cowok fiksi juga, bedanya ia tidak segila Jaeden. Cowok itu di otaknya pun hanya isi waifu kecintaannya. Anehnya, tetap saja pintar. Kekuatan gen memang tidak bisa diragukan. 

"Kenapa, Sayang? Frustasi banget weekend gini," tanya Megin melihat putrinya duduk di sofa ruang tengah dengan menghela napas berat.

"Jae tuh, Ma. Bucin mulu sama kartun dua dimensi, aku yang kembarannya aja sampai nggak dipeduliin. Diajak ke toko buku aja nggak mau."

"Kasian banget anak Mama." Megin merapikan rambut Jeanna yang berantakan ke belakang telinga.

"Jae emang biasa weekend sukanya ngabisin waktu sendiri. Katanya ngisi energi setelah cape sekolah. Kamu ajak yang lain aja gimana?"

"Ah, mereka semua mana mau diajak ke toko buku, Ma. Sibuk pacaran, sibuk tidur, sibuk urusan sendiri. Sibuk semua lah, Ma." Jeanna memiringkan tubuhnya dan menatap Megin penuh harap.

WICKEDNESS Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt