42. Pelajaran

8 1 0
                                    

"Jangan usik atau lo terima akibatnya!!"

Happy Reading...

Mengetahui informasi dari Tiara bahwa Arion sudah kenal dan bahkan sering bertemu dengan Silla. Hal itu seperti ancaman terbesar bagi Ello. Dia harus segera melakukan sesuatu agar Silla tidak terlibat dalam pembalasan dendam Arion pada Aji.

Ello benar-benar tidak mengetahui bahwa Silla kini kenal dengan si bajingan itu. Silla yang biasanya bercerita apapun pada dirinya. Perihal Arion ini, Silla tidak pernah menceritakannya. Bahkan perhial dia mempunya teman baru saja Silla tidak menceritakannya pada Ello.

Ello mengambil langkah besarnya mencari keberadaan Silla yang tidak ia temui di kelas dan di kantin. Kini langkah Ello mengarah ke perpustakaan, dan ternyata Silla juga tidak ada disana. Ello merogoh sakunya mengambil handphone dan menelpon Faiz.

"Iz lo bareng Silla?"

"Gw ga masuk El. Gw ada urusan di kantor." Jawab Faiz di seberang telepon sana.

"Biasanya'kan sama lo." Lanjut Faiz di seberang telepon.

Ello hanya diam. Dia masih berusaha berpikir dimana keberadaan Silla sekarang.

"Halo! Ell! Lo denger gw'kan?! Ga ada apa-apa sama ratu gw'kan?! JAWAB ANJENG!!" Dapat di denger dari suara keras dari Faiz yang nampak khawatir.

Tutttt..

Ello mematikan telpon itu, karena ia melihat banyak siswa yang berkerumun di depan mading. Tumben. Biasanya mereka hanya melewati mading tanpa meliriknya sekalipun.

Rasa penasaran Elli semakin memuncak karena tidak sengaja mendengar beberapa siswa yang mencibir, dan ketakutan.

"Dia kok cepet keluar dari penjara ya?!"

"Gw takut dia balik lagi ke sekolah ini."

"Yakin ga akan diterima balik sih."

"Tapi tu cewe bener-bener ya! Dia bisa-bisanya pulang bareng sama si bajingan itu. "

"Ternyata bener tu cewe gatel, murahan. Buktinya mau di jadiin mainan si bajingan."

Ello berhasil menerobos kerumunan yang mengerubuni mading. Emosi Ello memuncak, melihat foto yang di tempel disana. Foto Arion dan Silla yang berboncengan. Ello mengepal tangannya kuat sampai-sampai menonjolkan urat-urat tangannya. Ello menarik dan merobek kertas itu.

"LO SEMUA JANGAN ADA YANG PERCAYA SAMA GOSIP MURAHAN KAYAK GINI!!" Kata Ello dengan aura penuh amarah.

"Kalo diantara kalian ada yang masih bahas soal ini. Tolong siapkan formulir pendaftara ke sekolah lain dan KALIAN KELUAR DARI SEKOLAH INI!!" Teriak Ello. "Sekolah gw ga butuh orang-orang munafik, bodoh, tukang gosip dan penyebar berita palsu kayak gini." Lanjutnya lalu pergi meninggalkan kerumunan itu dengan perasaan penuh amarah.

***

"Emang apa yang salah sama Ari, hiks." Ucap Silla disela tangisnya. Ia menangis di rooftop sekolah. Sewaktu Silla memasuki gerbang sekolah, ia langsung disuguhi dengan berbagai cacian dan tatapan sinis dari banyak murid. Telinganya panas mendengar semua itu, hatinya juga sakit dicaci seperti itu.

Antara Kita¿?Where stories live. Discover now