Hb 31

9.2K 944 87
                                    

Melihat uang merah berceceran di lantai, dengan sedikit usaha keras Leta segera mengambil nya lalu memasukkan kedalam tas kecil miliknya.

Akan ku pastikan kamu menjadi miliku seorang Edrik!!!

......

Agung menatap langit malam dengan perasaan hampa, bulir-bulir keringat sebesar biji jagung mengalir deras dari lehernya menurun dengan cepat ke bawah.

Baju kemeja berwarna hitam yang sedang ia pakai nampak mengkilat dibawah pembiasaan cahaya lampu. Dikarenakan air keringat seperti banjir membasahi tubuhnya setelah mengalami mimpi buruk.

Mimpi buruk kembali menyerangnya, Agung tak memiliki selera untuk melanjutkan tertidurnya lagi, mimpi yang sama ketika ia terbangun kembali di kehidupan keduanya, cukup mengerikan untuk ia ingat.

Tapi apa boleh buat, itu semua terjadi karena kebodohan ia dan teman-temannya yang mudahnya percaya dengan omongan seorang gadis yang ia dan temannya anggap polos. Ia masih ingat betul tatapan terluka Citra ketika menjelaskan bahwa ia tak salah sama sekali.

Flashback on

Seorang gadis cantik terduduk tak berdaya dibawah tatapan tajam lagi merendahkan.

Baju seragam sekolah nya sudah kotor karna jus yang ia sengaja guyurkan pada gadis itu.

Citra mendongak menatap mereka semua dengan kedua mata berkaca-kaca.

"Edrik aku mohon percaya sama aku!! Aku hiks gak pernah membully Leta seperti itu!! Sebenci-bencinya aku...aku gak memiliki niatan untuk membunuh Leta, sungguh!!!" Citra menarik ujung seragam Edrik dengan keras, tak perduli dengan perlakuan keras Edrik yang mendorong nya karena jijik melihat baju nya terkena noda dari tangan lentik Citra.

"Bullshit anjing!! Gue peringatkan Lo!! Jalang kayak Lo gak akan pernah bisa dapetin gue bangsat!!! Dan jangan pernah merasa diri Lo gak berdosa, udah ada buktinya didepan mata!!!lo ngerencanain ini buat nyelakain cewek gue kan!!!" Teriakan marah Edrik layangkan berserta tamparan keras pada pipi Citra yang sudah kemerahan terkena sinar matahari dari dekat.

"Tapi aku udah bilang jujur, aku gak pernah lakuin itu!!!" Citra merasa tertekan dengan pandangan marah dan tak percaya dari mereka semua. Apa memamg ia begitu menjijikkan untuk dilihat.

Leo melihat itu menggertakn giginya kesal, mengambil balok kayu yang terlihat tergeletak di sudut belakang sekolah.

Dengan enteng ia layangkan pukulan dari balok kayu itu menuju wajah cantik Citra.

Bugh

Suara yang memekakkan telinga terdengar dari teriakan kesakitan Citra dan juga suara pukulan yang tak main-main dari Leo.

"Bisa diem gak sih mulut Lo, bangsat!!!" Leo menatap tajam Citra yang meringkuk kesakitan memegang kepalanya sedikit berkunang-kunang.

Kepala Citra rasanya seperti akan pecah, terdapat juga anak aliran berwarna merah di kedua lubang hidung nya. Citra meringis ngilu menahan tangisnya yang sudah bersiap akan pecah kapan saja.

Tidakkah mereka memiliki hati nurani, ia juga seorang wanita, sakit rasanya diperlukan kasar oleh lawan jenis terlebih itu adalah orang yang kita sayangi.

Agung tertawa terbahak-bahak melihat penampilan Citra yang sudah seperti tikus jatuh ke got, baju yang acak-acakan dengan noda hitam berbau busuk jangan lupakan seluruh wajahnya yang babak belur.

Rebith " The Power Of Love For The Antagonis"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang