Hb 33

9.1K 972 129
                                    

"Sudah senja, mari masuk." Mengelus lembut rambut pelayan nya, Citra tersenyum manis.

"Baik." Dwi tersenyum senang mengikuti Nonanya dari belakang sambil mengelus Ucup yang sedang mengigit kuku jarinya, ah sepertinya kelinci nona kelaparan.

.......

"Lo pada liat Edrik gak??" Leo bertanya pada sekumpulan siswi sekolah nya,

Mereka serempak menggelengkan kepalanya seakan mengatakan tak tau. Tatapan yang dulunya memuja mengelu-elukan Edrik dkk sekarang menatap nya dengan dingin, tak satu pun dari siswa dan siswi akan berteriak histeris seperti biasa.

Setelah video tersebar luas dan menjadi perbincangan hangat di sekolah, cara pandang mereka menjadi berbeda ada rasa jijik yang disampirkan lembut melalui senyuman tipis.

Tak ada lagi tatapan berbinar cerah seperti biasa, mereka menjadi canggung seolah ada jembatan tipis yang menghalangi mereka berinteraksi.

"Oh ya udah makasih." Leo menghembuskan nafas lelah, seharian ini ia berkeliling mencari keberadaan Edrik sahabatnya tapi sejak tadi pagi ia setelah berkeliling mencari ke setiap sudut tak ada satupun yang melihat bosnya itu.

Aneh

"Gimana??" Agung mendongak menatap Leo yang sedang menyeka air keringat di dahinya.

Menggelengkan kepalanya, Leo menunduk. Lelah, marah dan kecewa bercampur menjadi satu.

Teman, sahabat yang merangkap jadi bos mereka telah melakukan hal di luar batas, begitu video tersebar luas hingga ke forum sekolah, mereka semua tak menyangka orang yang sangat diidolakan di agungkan melakukan tindakan tidak senonoh dan ia melakukan nya dengan salah satu siswi disini.

Gila ya Edrik, gampang banget melakukan tindakan tak terpuji

Betul tuh, gak mikir tu orang reputasi sekolah jadi hancur karena kelakuan buruknya

Gue yang dulu nge fans banget, ngerasa kecewa

Sama gue juga, gak nyangka banget

Ya udahlah udah jadi ini

Betul, kita gak bisa menghakimi begitu aja, mending serahin semua pada pihak yang lebih berwenang

Tau nih, daripada nanti kena getahnya juga

Setuju, yang berpenampilan menarik bisa saja menyembunyikan kelakuan biadap

Bram baru sampai ke sekolah setelah mengantar adiknya terlebih dahulu, masih ingat dengan tanda tangan yang selalu diminta Bram pada Citra, hingga sampai saat ini Bram belum bisa mendapatkan nya.

Sejujurnya adiknya yang menginginkan tanda tangan Citra, tapi setelah melihat perbuatan baik dan berbudi luhur tinggi Citra pada adiknya, Bram semakin bersemangat untuk mendapatkan apa yang diinginkan.

Mendengar cibiran dan hinaan yang dilayangkan pada bos mereka merasa marah, tapi ia sendiri juga kecewa. Bram kaget sekagetnya, saat video itu menjadi buah bibir di kalangan murid yang lainnya, Bram tak percaya begitu saja ia harus melihat dengan kedua mata nya sendiri baru ia akan percaya.

"Sedih banget, gak ada lagi fans yang memuja kita kayak dulu." Leo menunduk kepalanya lebih dalam ke bawah, walaupun Edrik yang melakukan nya tapi Leo dan yang lainnya mendapatkan imbasnya juga.

"Belum dateng juga??" Agung membuka tutup botol Coca cola lalu meneguknya untuk menghilangkan dahaga.

"Belum, entah kemana Edrik sekarang!!" Tatapan tajam yang jika dilihat dari dekat tersirat kekecewaan mendalam, Leo berdiri dari duduknya mengepalkan tangan saat melihat Leta gadis yang sedang menjadi artis dadakan akibat perbuatannya.

Rebith " The Power Of Love For The Antagonis"Donde viven las historias. Descúbrelo ahora