Prolog

528 279 252
                                    

Hai semua
Selamat datang di cerita pertama aku

Absen dulu
Kalian asal mana aja nih? Siapa tau ada yang deket sama aku

Jangan lupa vote and komen
Typo tandai

Happy reading

***

Seorang gadis cantik sedang melamun di balkon kamarnya sambil menatap indahnya langit malam yang dihiasi bulan dan bintang. Dia adalah Neyra Deandra Adijaya, gadis cantik dengan netra berwarna cokelat serta rambut sepunggung yang bergelombang.

Tok tok tok

"Kak?" Panggil Nevin Leondra Adijaya, adiknya.

Tak ada jawaban.

Ceklek

"Etdah, malah ngelamun nih anak." Gumam Nevin.

"Woy!" Nevin menepuk keras pundak Neyra membuat sang empu terlonjak kaget.

"MAU GUE JAHIT MULUT LO?!"

"Woy, santai dong."

"Santai pala lo! Lo mau buat gue mati muda?" Sinis Neyra.

Nevin tertawa "Ya kali, ntar siapa yang beliin es krim buat gue?" Ucapnya sambil duduk ditepi ranjang milik Neyra.

Neyra terkekeh "Heran gue tuh sama lo, udah gede tapi masih demen sama es krim."

"Lo tau? Tanpa es krim, hidup gue nggak akan cerah." Balas Nevin dramatis.

"Alay lo," Ucap Neyra "Btw, tumben lo kesini, ada apa?" Lanjutnya.

"Lo dipanggil sama Papa, Mama." Ucap Nevin seraya merebahkan dirinya di atas kasur king size milik Neyra.

Neyra mengangguk-anggukan kepalanya "Ada apa, ya, tumben aja gitu," Monolognya.

"Mana gue tau, dah sono turun, udah ditungguin juga." Usir Nevin sambil mendorong kasar Neyra.

Neyra menunjukkan dirinya sendiri "Gue doang?" Nevin mengangguk "Lo?"

"Gue mau rebahan santuy dikamar lo." Ucap Nevin.

Bugh

"Anying, sakit bege!" Nevin mengusap-usap wajahnya yang terkena lemparan buku oleh Neyra.

"Lo punya kamar sendiri, ngapain dikamar gue?" Ketus Neyra.

"Sekali-kali gitu gue rebahan dikamar lo. Lagian sama adek sendiri juga." Nevin mendelik kesal.

"Dih, emang lo adek gue?" Sinis Neyra sambil berjalan keluar kamar.

Nevin membulatkan mulutnya "MAMA, MASA NEVIN NGGAK DIANGGAP ADEK SAMA KAK NEYRA." Teriak Nevin mengadu kepada Mamanya.

Neyra kembali memunculkan kepalanya disela-sela pintu yang terbuka "Berisik, suara lo jelek. Awas aja lo berantakin kamar gue, Vin, nggak akan gue beliin es krim lagi."

"Nggak bisa gitu dong!" Sewot Nevin.

"Bodo amat!"

***

"Selamat malam Pa, Ma, bang." Ucap Neyra yang baru saja turun dari kamarnya.

"Too, sayang."

"Malam juga, princess."

"Malam, dek."

"Nevin mana?" Tanya Papanya.

"Katanya mau rebahan." Balas Neyra.

Neyra duduk di samping abangnya yang sedang fokus memperhatikan laptopnya "Ngapain, bang?" Tanya Neyra.

"Ngerjain tugas." Balas Nevan Giondra Adijaya, abang Neyra.

Neyra meringis melihat laptop milik Nevan yang tidak dia mengerti isinya "Ya Allah, bikin sakit kepala aja deh liatnya. Nanti Neyra nggak usah kuliah kali, ya, bisa-bisa langsung pecah nih kepala."

"Kenapa nggak usah kuliah?" Tanya Bagas Adijaya, Papanya.

"Papa tau? Neyra baru liat tugas abang aja udah ikutan pusing, apa lagi kalau itu tugas Neyra sendiri."

Bagas menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah putrinya "Kalau kamu nggak kuliah, kamu mau jadi apa?" Tanya Bagas kemudian menyeruput kopi yang baru saja dibuatkan oleh istrinya.

Neyra tersenyum "Jadi istri dari anak tunggal kaya raya sabi tuh, Pa. Nanti kan Neyra tinggal duduk anteng di rumah sambil nungguin duitnya aja."

"Emang udah siap nikah?" Tanya Gishella Adijaya, Mamanya. Dia mengangkat sebelah alisnya.

"Kalau Papa sama Mama restuin, kenapa nggak?" Ucap Neyra tanpa tau kedua orang tuanya sedang saling tatap dengan senyum penuh arti.

"Sok-sokan mau nikah, umur aja belum genap 16 tahun." Cibir Nevan.

"Iri aja, bang. Kasian udah tua tapi masih jomblo, nggak laku, ya? Masa kalah sama adeknya." Neyra mengibaskan rambutnya kearah Nevan.

"Rambutnya, dek," Neyra tertawa "Abang tuh bukannya nggak laku, cuma belum nemu yang pas aja. Lagian abang juga belum kerja, kalau nikah sekarang, mau dikasih makan apa istri sama anak abang nanti."

"Kasih makan batu aja." Jawab Neyra asal.

Nevan membulatkan kedua matanya "Kamu aja sana makan batu."

"Ogah!" Balas Neyra.

Bagas dan Gishel tertawa "Kamu mau nikah, Ney?" Tanya Gishel.

"Ya mau lah, Ma. Neyra kan nggak mau jadi perawan tua."

"Oke, besok dandan yang cantik. Dress-nya biar Mama aja yang pilihin." Ucap Gishel.

Neyra membulatkan mulutnya "Mama serius mau nikahin Neyra sama anak tunggal kaya raya?" Tanya Neyra tak percaya.

"Kata siapa? Besok ikut Papa ketemu sama rekan bisnisnya, sekaligus sahabat Papa sama Mama waktu SMA dulu."

"Yahh," Bahu Neyra merosot lesu "Kirain."

"Mampus!" Ejek Nevan.

"Abang!"

***

Jangan lupa vote dan komen
Share juga ke teman-teman wattpad kalian
Promosiin diakun sosmed kalian juga boleh kok
Aku akan sangat senang dengan ini❤

Jangan lupa follow akun wattpad aku juga ya
Instagramnya juga, silahkan liat bio

Terimakasih..

See you next part

Neyralgis||On Going Where stories live. Discover now