3 [Dia?]

245 231 114
                                    

Hai semua
Up lagi nih.. Ada yang nungguin?

Jangan lupa vote and komen
Typo tandai

Happy reading

***

Neyra tersenyum senang saat dihadapannya sekarang terdapat 10 bungkus susu kotak rasa stroberi kesukaannya. Jingga menggeleng-gelengkan kepalanya melihat Neyra yang sangat senang di atas penderitaan Nevin.

"Makasih, dek, sekarang gue udah maafin lo." Ucap Neyra kepada Nevin.

Nevin mengangguk lesu "Demi dapat maaf dari lo, gue rela kehabisan duit buat beli susu kotak buat lo."

Neyra menjentikkan jarinya "Gitu dong. Sekali-kali lo yang beliin gue susu kotak, jangan gue mulu yang beliin lo es krim."

"Kenapa, sih, lo demen banget sama es krim, Vin?" Tanya Jingga.

"Kebiasaan dari kecil." Balas Nevin.

"Nggak masuk akal banget." Cibir Fauzi Nathanio, sahabat Nevin.

"Diem lo monyet!" Sentak Nevin.

"Lo juga diem! Gue lagi makan, sekali lagi lo ngoceh, gue lempar ke neraka!" Sewot Neyra.

Nevin bergidik ngeri "Anjir, serem cuy."

"Diem, Nevin!"

Seketika Nevin kicep, mereka semua diam karena takut Neyra marah. Karena mereka tau bagaimana jika seorang Neyra sudah marah, maka semuanya akan kena imbasnya.

Ekhem

Suara deheman seseorang membuat mereka mengalihkan pandangannya.

Nevin mengangkat sebelah alisnya "Kita boleh duduk disini? Semuanya penuh, tinggal disini yang masih kosong." Ucap Dika.

Neyra menatap sekeliling dan memang benar, semua meja telah penuh terisi. Netra nya menatap Algis dan kawan-kawan yang masih berdiri dihadapannya "Duduk aja."

Dika hendak duduk di samping Neyra, dengan cepat Nevin mendorongnya dan langsung pindah duduk di samping Neyra kemudian merangkulnya posesif.

Nevin mengangkat dagunya tinggi-tinggi "Mau apa, lo?"

Dika menatap Nevin tak suka "Mau duduk lah!" Ketusnya.

"Banyak bangku kosong, ngapain lo mau duduk di samping pacar gue?" Ucap Nevin menekan kata 'pacar'.

Neyra, Jingga dan Fauzi terkejut mendengar penuturan Nevin. Mereka memandang Nevin bingung, apakah anak ini sakit?

"Pacar?" Beo Fauzi.

Nevin menaruh telunjuknya didepan bibirnya "Diem lo, anak pungut!"

Neyra mengernyitkan dahinya "Nevin, lo,"

"Aku-kamu, sayang!"

Neyra melongo mendengar ucapan Nevin, dia menaruh telapak tangannya di dahi Nevin.

"Sayang, apaan, sih?" Nevin menyingkirkan telapak tangan Neyra dari dahinya.

"Nggak panas kok," Monolognya "Lo kesurupan, ya?"

"Diem atau aku cium?"

Neyra terkekeh "Emang berani ci-"

Cup

Nevin mencium Neyra tepat di pipi kanan gadis itu membuat Neyra membelalakkan matanya.

"Anjir!" Neyra mengusap-usap bekas ciuman Nevin di pipinya.

Neyralgis||On Going Where stories live. Discover now