8 [Masalah 'mas']

128 113 40
                                    

Haii
Ngga tau mau basa-basi apa
Langsung baca aja ya

Jangan lupa vote dan komen
Happy reading

***

Saat ini Algis dan Neyra masih berada dijalan. Mereka terjebak macet sudah lumayan lama. Neyra mendengus kesal, padahal dirinya sudah sangat rindu dengan kasur kesayangannya. Apa lagi cacing-cacing diperutnya juga minta diisi. Dari pulang sekolah sampai sekarang sudah hampir maghrib, Neyra dan Algis sama sekali belum menyentuh makanan.

Karena merasa bosan Neyra bernyanyi tidak jelas dibelakang sementara Algis masih stay mengemudi.

"Nggak usah nyanyi, Ra. Suara lo kayak knalpot karatan. Berisik!" Seru Algis.

"HAH? APA? MONYET TABRAKAN? TERUS KEADAAN MONYETNYA GIMANA, AL? NGGAK PAPA, KAN, DIA?" Tanpa merasa malu, Neyra teriak-teriak membuat beberapa pengendara lain menatap kearahnya.

Algis memejamkan matanya erat-erat menahan rasa malu, untung saja wajahnya tertutup helm "Gini amat calon bini gue,"

"Hah, ngomong apa, sih, lo? Nggak kedengaran."

Algis diam, merasa malas meladeni Neyra yang tiba-tiba budek saat menaiki motor.

"Dih, malah diem nih anak," Cibir Neyra "Loh kok berhenti?"

Neyra turun dari motor Algis dengan wajah kebingungan tanpa melepaskan helm dari kepalanya "Al, lo mau turunin gue disini? Jahat banget lo sama calon istri!" Celoteh Neyra.

Algis turun dari motornya kemudian melepaskan helm dari kepala Neyra dan membawa Neyra menuju penjual nasi goreng.

Neyra mengikuti pergerakan Algis dan duduk di samping laki-laki itu "Ngapain kesini?"

"Mau berak, ya, makan lah bego!" Sentak Algis.

"Ish, nggak usah marah dong, kan, gue cuma nanya." Neyra memajukan bibirnya beberapa senti.

"Ngga usah monyong gitu, mau gue cium?" Goda Algis.

Dengan cepat Neyra menutup mulutnya menggunakan tangannya "Dasar mesum!"

Algis terkekeh, tangannya bergerak mengusap lembut rambut Neyra membuat sang empu salting ditempat. Dan dengan tidak ada akhlaknya, Algis memainkan ponselnya tanpa memperdulikan Neyra yang hampir pingsan karena ulahnya.

"Lo suka makan disini?" Tanya Neyra untuk menutupi kegugupannya.

"Iya, kenapa? Lo nggak suka?" Algis mengalihkan pandangannya menatap Neyra dengan tatapan penuh selidik.

"Suka kok, disini nyaman. Tempatnya kan diluar, jadi kita bisa liat-liat sekitar. Udaranya juga lumayan seger walau udah kena polusi dari kendaraan." Neyra tersenyum. Dirinya celingak celinguk menatap sekitar, sesekali tersenyum saat melihat pasangan yang lainnya.

"Permisi, nasi goreng dan dua teh hangat, benar?" Algis mengangguk.

"Silahkan dinikmati, saya permisi." Penjual itu langsung berlalu pergi setelah mendapatkan anggukan dari Algis.

"Makan, Ra, biar gemuk!" Titah Algis seraya menyodorkan satu piring nasi goreng.

"Btw, Al, mas-mas itu tadi cakep juga." Ucap Neyra.

Algis menatap Neyra tajam "Apaan, mas? Lo mau nikah sama dia?" Sentak nya.

Neyra menggeleng "Nggak!" Bantahnya.

"Tapi lo panggil dia mas! Mas itu, kan, panggilan dari istri buat suaminya."

"Astaghfirullah, Al, lo mikirnya kejauhan. Gue aja nggak kenal sama mas-mas it- hmphh" Sebelum Neyra menyelesaikan ucapannya, Algis terlebih dahulu membekap mulut Neyra.

Neyralgis||On Going Where stories live. Discover now