Berhenti

144 21 10
                                    

Teuhai~ ada yang masih excited sama cerita ini gak sih? Apa kalian udah bosen?🙁

Aku butuh penyemangat nih, jangan lupa vote dan comment yaw. Btw, yg comment udah sedikit skrng makin sedikit 😔

Pokoknya jgn lupa vomment yaaa guys😙














Happy reading~

























Di sinilah mereka. Di salah satu restoran cepat saji yang terletak di mal yang berada di Jakarta.

Mereka adalah Echa dan Lia. Mereka memesan beberapa menu dan mulai berbincang dengan duduk saling berhadapan.

Di sekitar mereka juga tidak terlalu ramai, cocok untuk mengobrol topik yang serius.

"Sebelum gue cerita semuanya sama lo. Gue mau nanya dulu, Ya." Ucap Echa membuka obrolan, dari raut wanita itu terlihat sedih.

"Tanya apa?"

"Dia gimana sekarang?" Tanya Echa lirih.

"Haidar?" Tebak Lia tepat. Echa hanya mengangguk. "He's not okey! Lo tau awal-awal lo menghilang? Dia sempet dateng ke Bandung nyariin lo. Terus setahun kemudian dia samperin gue ke Jakarta untuk tetap cari lo. Tapi, dia akhirnya give up karena gak nemuin informasi tentang lo sama sekali. Dia berjuangin lo banget."

Hati Echa merasa sesak, pelupuk matanya memanas, ia merasakan sakit, ia ingin menangis.

Ia tidak tahu sepanik apa Haidar ketika mencari dirinya. Dia wanita paling jahat bukan?

"Sekarang dia memutuskan untuk menetap di Jepang, yang gue tau dia udah kuliah di sana. Dan jarang balik ke Indonesia. Mungkin kalo ke Indonesia cuma buat dia teringat lo doang kali." Lanjut Lia sedikit sarkas.

"Sekarang giliran gue yang nanya. Lo kenapa menghilang, Cha? Lo tau kita sampe bingung cari lo di mana. Mau lapor ke pihak polisi juga kita gak ada bukti apa-apa. Dan sekarang kita ketemu lagi dengan status lo sebagai tunangannya Mas Elang."

Echa menundukan wajahnya, ia terlalu malu untuk berkata yang sejujurnya.

"Gue tau pasti ada sesuatu sampe lo ngelakuin itu. Iya kan?" Kini nada bicara Lia sedikit tenang.

Echa pun memberanikan diri untuk menatap Lia, dan berkata "ini demi keluarga gue, Ya. Demi Ayah gue." Air mata Echa turun begitu saja.

Mau tidak mau Echa pun jujur semuanya kepada Lia. Ia menceritakan semuanya.

"Ja-di lo gak tulus sama Mas Elang?" Wajah Lia terlihat sangat shock.

"Hiks... maafin gue, Ya."

"Lo harus minta maaf ke Mas Elang. Lo tau? Dia kalo ceritain tentang tunangannya ke gue selalu excited. Sekarang lo udah bikin dua cowok yang tulus sama lo sakit hati Cha. Walaupun Mas Elang belum tau."

"Ya. Gue bingung, gue begini juga berat banget tapi demi perobatan Ayah gue dan kebutuhan hidup gue, gue milih kaya gini, hiks... gue tau gue jahat."

Lia menarik nafas, ia ingin menghapus emosi amarahnya kepada Echa. Ia berusaha untuk tenang dan objektif.

"Cha,"panggil Lia lembut. Ia meraih tangan Echa, ia genggam dengan erat dan berkata, "gue tau lo kaya gimana, gue tau lo terlalu sayang sama Ayah lo sampe lo mengkorbankan perasaan lo ke Haidar. Tapi, Cha lo harus meyakinkan diri. Kalo misalnya lo mau balik sama Haidar, please tinggalin Mas Elang dari sekarang sebelum lo bikin dia patah hati sedalam-dalamnya. Tapi, kalo lo mau mempertahankan hubungan lo sama Mas Elang, lo bisa temui Haidar dan selesaikan hubungan kalian dengan baik-baik, jangan digantung."

Bocil || Watanabe Haruto (Treasure)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang