Surprise

197 25 0
                                    

Langkah kaki Haidar semakin dekat ke arah Echa yang berdiri kaku menatap sang pacar.

Wajah pria itu terlihat bahagia dari senyuman yang tidak pudar. Ia sudah berdiri tepat di depan Echa.

"Hai, My Ale~" sapa Haidar dengan suara yang rendah dan senyuman amat manis.

Ia menggenggam tangan Echa dan serahkan bucket bunga yang ia bawa, sedangkan ekspresi Echa hanya bingung. Wanita itu masih memproses apa yang terjadi di depannya.

Tiba-tiba saja Haidar berlutut di depan Echa, seperti umumnya seorang pria yang melamar Sang Pujaan Hati.

Wajah Haidar berseri-seri, ia sangat gugup walaupun sebenarnya mereka sudah merencanakan untuk menikah, tetapi ia sadar jika ia belum melamar Echa secara official.

Haidar mengambil sebuah kotak kecil berwarna biru dari saku celananya, lalu ia buka kotak tersebut dan menampilkan cincin berlian yang indah di hadapan Echa.

"Hello my future wife, I am here in front of you to make our dreams come true. So, will you marry me?"

Tes!

Entah kenapa Echa menjadi terharu sampai ia tidak sadar menetaskan air mata. Hatinya begitu bahagia, merasa ada kupu-kupu di dalam perutnya.

Lidahnya kelu, ia pun hanya mengangguk semangat dengan senyuman manis tersebut.

"Jadinya mau, Kak?" Tanya Haidar memastikan.

"Iya." Respons Echa yang suaranya tidak terdengar, namun Haidar mengetahui apa yang dikatakan Echa melalui gerakan bibirnya.

Haidar lekas menyematkan cincin tersebut di jari manis milik Echa, setelahnya ia cium punggung tangan Echa dengan lembut.

Haidar lekas menyematkan cincin tersebut di jari manis milik Echa, setelahnya ia cium punggung tangan Echa dengan lembut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Like deja vu, guys? Yes, but with a different feeling.

Kemudian Haidar berdiri, mata mereka saling bertemu dan menikmati moment tersebut.

"I can't believe you are mine right now, Kak Ale."

"Me too. I am so happy, in my stomach like there are butterflies, and I have never felt so happy as tonight."

"Thank you for being my Ale, i love you."

Wajah Echa sudah merah padam, hatinya begitu bahagia, ia tersipu malu dan mengatakan, "i love you too, bocil."

Haidar yang mendengarnya tertawa, begitu juga Echa.

Lalu Haidar menatap lekat Echa, ia menarik tengkuk Echa untuk menyatukan bibir mereka.

Malam itu, mereka saling menyalurkan perasaan bahagia satu sama lain melalui sebuah ciuman yang sangat manis.

"Ekhem ekhem.. pegel nih gue jongkok di bawah," celetukan seseorang yang keluar dari kolong meja kasir.

Bocil || Watanabe Haruto (Treasure)Where stories live. Discover now