👟 TELAH LAHIR 👟

679 41 0
                                    


11 September 2004

Bayi laki laki yang tampan dan juga memiliki pipi tembam itu menangis karena dia tau bahwa sekarang dia akan menjalani hidupnya di dunia.Sang Ayah sangat bahagia bahkan menangis karena anak pertamanya telah lahir ke dunia.

"Pak monggo di azanin dulu"

Dengan anggukan yang semangat Ayah tersebut mengambil bayi mungilnya yang terlihat begitu rapuh untuk di gendong dalam pelukannya.Sang Ayah melantunkan azan di telinga kanan anaknya dengan hati yang sangat gembira.

Semua orang yang masih dalam ruangan bersalin ikut bersuka cita dengan melihat bagaimana moment Ayah dan anak yang sangat mengharukan.

Setelah selesai Ayah itu meng-azankan anaknya, perawat yang bertugas langsung meminta izin untuk memandikan bayi itu agar bersih dari lendir lendir yang ada disekitar tubuhnya.

"Ibu terimakasih sudah melahirkan anak pertama kita"

Dia tau bahwa istrinya tidak akan mendengar ucapan terimakasihnya karena istrinya telah pingsan kelelahan setelah melahirkan, tapi dia akan mengulangi ucapan terimakasihnya nanti ketika sang istri sadar kembali.









👟 • 👟










17 September 2004

Tanggal yang berbeda namun tahun yang sama telah lahir bayi perempuan dari keluarga yang bahagia.

"Pa..didalam Mama dan adik baik baik aja kan?"

Orang dewasa yang ternyata Papanya hanya tersenyum mendengar pertanyaan khawatir dari anak sulungnya.

"Pasti mereka baik baik saja, kan Una sudah pernah menemani Mama melahirkan Rina waktu itu"

Una hanya mengangguk tetapi dalam hatinya tetap saja khawatir, memang betul dulu dia juga menemani Mama saat adiknya Rina lahir tapi entah mengapa kali ini ke khawatiran Una menambah.

"Kamu mau beli susu gak? sekalian adiknya diajak jalan jalan ke kantin sana"

Una mengangguk lagi untuk menjawab Papanya, setelah itu Una menarik tangan mungil Rina untuk pergi ke mini market sebelah Rumah Sakit.

"Rina takut Mama sama adik kenapa napa di dalem sana"

Una menepuk kepala adiknya pelan lalu merangkul bahu adiknya yang lebih pendek untuk direngkuh dalam malam yang dingin itu.

"Gapapa Rina tenang aja, kan Mama kuat apalagi adik juga gak mungkin nyakitin Mama.Kita berdoa aja biar mereka berdua sehat sehat"

Una sangat dewasa jika menjaga adiknya, sekarang dia kelas 6 SD yang pemikirannya dominan seperti anak kecil tapi dia berbeda, walau kadang dia juga masih iri karena Rina lahir jadi sayang kedua orang tuanya terbagi dengan Rina dan kini terbagi lagi untuk adik kecilnya nanti.Tapi tak apa karena dia juga senang mempunyai adik kecil, dia akan merawatnya dengan baik.

Setelah membeli susu mereka berdua kembali ke dalam Rumah Sakit untuk menemani Papa.Sampai disana Papa tersenyum lebar lalu merengkuh kedua putrinya dengan semangat.

"Adik kalian sangat cantik, apakah kalian senang?"

Kedua anak itu terkejut karena adiknya adalah perempuan, selama ini memang Papa dan Mama tidak memberi tahu mereka jenis kelamin adiknya tapi fakta ini sangat membahagian untuk mereka.

"Papa yang bener?!"

Papa mengangguk senang lalu memeluk kedua anaknya kembali.

"Yesss nama yang kita buat gak sia sia dong!"

Papa terkekeh mendengar ucapan putrinya, Papa mengajak kedua anaknya untuk membuatkan nama untuk adiknya tapi mereka tidak tau kalau adiknya perempuan atau laki laki.

"Kita bertiga tuan putri semua, hehe Papa pangeran sendirian wuuu"

Papa menggeleng gemas dengan tingkah putrinya lalu mengajak sang anak untuk pergi ke ruangan sang adik.


















Tbc

Yeyyy lahir di buku ku nih, semoga mereka tabah menjalani alur hidup yang aku buat.

SEPUPU ✔️Where stories live. Discover now