👟 8 👟

199 25 0
                                    


"Okeyy ini kedua kalinya kita ketemu ya anak anak?"

"Iyaaa~"

"Banyak sekali yang minat ke ekstra tari ini, bagus bagus.Generasi muda kaya kalian ini harus bisa melestarikan budaya, salah satu contohnya tari tradisional ini"

"Jadi kalian masuk ke ekstra ini sangat sangat hebat"

"Tepuk tangan buat kita semua"

Semua murid bertepuk tangan riuh dan ada juga yang sesekali curi curi pandang pada barisan laki laki.Modus ceritanya.

Oh dan dimana Jora?.

Jora duduk paling belakang bersama kedua anaknya, kalian tidak lupa kan siapa itu?.

Jora gelisah sedari tadi dia duduk tegang tidak mau melihat ke barisan laki laki,padahal Jarqi duduk santai sambil memperhatikan guru yang sedang memmberikan beberapa pengalaman di depan sana.Emang dasarnya Jora aja yang kepedean.

Puk!

"Dia ngeliatin lo!"

Jora mengangguk samar lalu mengibaskan tangannya tanda untuk Ama diam.

"Kalian gak lupa kan minggu lalu Ibu bahas apa?"

Semuanya terdiam karena mereka sangat cemas.

"Looo kok mukanya pada tegang gitu? santai aja sama kita berdua iya gak Bu"

Jora meringis membayangkan dia menari setelah sekian lamanya, sebenarnya Jora tau bahwa yang akan di pilih untuk pentas kali ini kakak kelas tapi tetap saja kelas X harus ikut seleksi.

"Yok mulai yok"

Satu persatu mulai menari dengan sangat indah, Jora yang sudah lama tidak menari merasa insecure karena mungkin badannya kini sudah kaku.

"Ra maju sana"

Kejora mendengus lalu mengangguk, setelah Ama selesai menari kini gilaran Jora yang menari.Semua orang memandang kearahnya, tatapan mereka sangat menantikan penampilan dari Jora.

"Bisa lo bisa Jora, emang gak bakal kepilih tapi tetep lakuin sampai selesai"

Jora mulai fokus dan tersenyum melupakan teman temannya dan Jarqi yang menantikan penampilannya.Musik sudah terdengar dan dengan lihainya Jora menari mengikuti irama.

"Semangat Rara!"

Masih dengan tarian eloknya samar samar Jora mendengar suara Jarqi, lumayan terkejut tapi Jora tidak yakin itu benar suara Jarqi atau bukan.

Jora curi curi pandang kepada kedua temannya dan mereka memberika kedua ibu jarinya karena Jora sangat bagus dalam tariannya, sempat juga curi pandang kearah Jarqi untuk memastikan ternyata dia sedang tersenyum melihat Jora.

Tarian Jora telah selesai dan semuanya bertepuk tangan, Jora balas dengan senyuman lalu duduk kembali ketempat duduknya semula.

"Sepupu lo dari tadi lietin lo mulu tuh!"

"Iya anjir gemes banget"

Jora mendengus lelah dengan sikap kedua temannya yang sangat suka dengan interaksi kecil dirinya dengan Jarqi, setelah itu Jora melirik kearah barisan tempat duduk Jarqi ternyata dia masih tersenyum kearah dirinya lalu tertawa dengan teman temannya lagi.

"Gak jelas"

Iya gak jelas, sebenernya Jora lah yang gak jelas.

"Udah gue duga kita tuh gak bakal kepilih walau sebagus apapun tarian kita"

"Ya gimanapun kakak kelas yang bakal kepilih, udamah tadi semok semua"

Jora diam tidak menanggapi omongan Refa dan Ama karena merasa dendam dengan Jarqi.

"Heh diem ae lu, ngomong kek"

Jora menatap kedua temannya dengan tatapan tajam.

"Coba kalau dia cewe! gak mungkin kepilih, lagian cowo yang ikut tari tuh sedikit makanya dia yang kepilih!"

Ama dan Refa saling pandang lalu terkekeh melihat tingkah dari Jora.

"Sabar, lagian juga emang tarian Jarqi tadi bagus kok yahh wajar dia kepilih"

"Setuju, perawakan dia juga udah keliatan banget tadi"

Jora berhenti berjalan dan menatap kedua temannya semakin tajam.

"Ya karena dia udah dari kecil ikut sanggar tari itu, ini lo berdua gamau nenangin gue apa?! malah makin bela si Jarqi itu"

Ama menepuk pundak Jora lalu merangkulnya gemas "Jangan emosi ah, emang belum rezekinya kita.Mending habis ini beli jajan aja di Alun-Alun gimana?!"

Dengan perubahan mood yang berubah secara tiba tiba Jora mengangguk dengan semangat.














Jarqi lagi lagi terkekeh melihat tingkah saudaranya itu, menurutnya Jora adalah perempuan yang sangat aneh karena mudah sekali di alihkan bahkan dengan iming iming makanan bisa langsung menaikkan moodnya.

Apa yang di lakukan Jarqi?.

Tidak sengaja saat ingin ke parkiran untuk mengambil motornya dia melihat Jora yang berjalan lesu setelah keluar dari ruang tari, sebenarnya dia adalah orang yang acuh dan tidak peduli pada Jora saat ini tapi melihat Jora yang menghentak hentakkan kakinya mampu membuat Jarqi penasaran ada apa dengan saudaranya itu.

Yap dugaannya benar, Jora marah karena dirinya yang terpilih untuk menari di acara event kota.

"Dasar bocah"

Jarqi manaiki motornya dan menyalakannya, dia ingin cepat cepat pulang.Sepertinya hari esok akan sangat sibuk karena latihan tari sudah dimulai dan dia pasti akan pulang lebih sore lagi.

Oh dan juga sebenarnya Jarqi sering sekali melihat Jora di sekitaran sekolah dan tentunya dengan tingkah yang sangat bermacam macam, tapi bagaimana bisa Jora tidak menyadari bahwa Jarqi selalu ada di sekitarnya?.

Jora kan burem, sepupu aja gak keliatan apalagi orang asing.












Tbc

SEPUPU ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang