12. Om Suami

24 4 0
                                    

"SE-RIUS?!" butuh waktu beberapa menit bagi sepupu Alka mencerna semua cerita Livy. Perempuan itu membekap mulut saking kagetnya.

"Di-dijodohin?!"

Livy meringis melihat ekspresi Nasha—sepupunya Alka, yang benar-benar terkejut. "Iya," katanya lalu mengangguk. Sekitar satu jam sudah ia bersama Alka memang mengobrol dengan Nasha. Tepatnya sih yang mengobrol hanya Livy dan Nasha saja karena Alka hanya sibuk dengan ponselnya.

Pria itu memang menyebalkan.

Nasha melirik kearah Alka dan Livy bergantian seolah syok dengan apa yang dia dengar. Sebelumnya Nasha memang mendengar kabar jika sepupunya itu menikah tapi Nasha tidak menyangka jika keduanya dijodohkan.

"Lo kok mau sih nikah sama om-om kaya dia?" bisik Nasha.

Ditempatnya Alka berdehem keras, melirik Nasha tajam sebelum kembali fokus ke layar ponselnya. Dasar, ternyata dari tadi telinganya menyimak, toh.

"Ck, ck. Kalo gua sih ogah ya nikah sama om-om." kompornya kemudian.

Oiya, perbedaan usia antara Nasha dan Alka hanya terpaut dua tahun sebenarnya, tentu yang lebih tua adalah Alka. Selain memiliki butik Nasha juga ternyata berprofesi sebagai seorang Dosen.

"Saya belum setua itu!" kata Alka tidak senang disindir dengan kata om-om.

Nasha memutar bola matanya malas. "Umur lo itu udah 29 mau 30, please deh sadar umur napa. Wajarlah kalo lo dibilang om-om."

"Lo manggil dia apa, Vy?" tanya Nasha mengalihkan lagi perhatiannya kepada Livy.

"Koko."

"Koko kemudaan, coba lo panggil aja dia om."

Livy tertawa kecil, Nasha adalah orang yang menyenangkan. Meski asal ceplos seperti Rahayu tapi setidaknya Nasha lebih menyenangkan daripada Alka yang selalu menyebalkan.

"Besok-besok lo panggil aja dia om, oke?"

Livy mengangguk, melakukan tos dengan Nasha. Akhirnya Livy ada teman untuk membantali suaminya itu.

"Tapi serius gua masih penasaran kok lo mau nikah sama dia?" Nasha menyilangkan kakinya, menyipitkan matanya curiga. "Lo kena pelet nih kayaknya."

"Orang ganteng kaya saya ngapain make pelet." Alka berkata dengan wajah songong nya. "Kalo udah dapet jodohnya ya nikah, emangnya kamu yang masih betah ngejar-ngejar mantan."

"Nyindir?"

"Saya hanya berkata sesuai fakta."

Livy yang berada ditengah-tengah keduanya bisa merasakan aura tidak menggenakan, meski baru mengenal tapi Livy sudah bisa mengambil kesimpulan jika Alka dan Nasha tidak pernah akur. Keduanya selalu berbeda pandangan.

Nasha yang berisik, Alka yang kalem.
Nasha yang ngegas, Alka yang santai.
Namun keduanya punya kesamaan, sama-sama tidak mau mengalah alias keras kepala.

Nasha menghela napasnya kasar. "Kaya lo nggak pernah bucin aja, lo tau nggak sih Vy suami lo itu dulu bucin parah sama—"

"Nas." ditempatnya Alka memberikan tatapan tajam agar Nasha berhenti berbicara.

Pangkal hidung Livy mengerut, penasaran. "Sama siapa mbak?"

Atau sama mantannya Alka ya? Livy menatap suaminya itu sebentar. Sejauh ini Livy memang belum tau banyak tentang Alka, tentang masa lalunya, dan apapun itu yang berhubungan dengan Alka.

"Mantan Koko ya?" tanya Livy mamastikan.

"Saya nggak punya mantan," ujar Alka.

"Terus?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 28, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bitterlove Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang