24

1K 198 2
                                    

𝐖𝐈𝐁𝐔!

▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃

"menurut sensei lebih bagus yang mana?" ucap (m/n) yang sekarang sedang memegang dua buah gantungan kunci berbentuk seekor kucing, satu berwarna blonde sedangkan satunya lagi berwarna (h/c).

sekarang mereka berdua berada disalah satu toko dipinggir jalan, entah mengapa mereka berdua sekarang malah berjalan berdua.

sebelumnya, setelah (m/n) mendapatkan pesanannya ia berniat untuk pamit kepada nanami, namun nanami menawarkan untuk mengantarnya pulang yang tentu saja ditolak oleh sang (m/n) karena takut merepotkan gurunya tersebut.

namun nanami tetap bersikeras karena takut akan terjadi apa-apa kepada (m/n) padahal nanami tau betul (m/n) dapat melindungi dirinya sendiri.

akhirnya (m/n) mau tidak maupun mengiyakan tawaran gurunya tersebut.

namun sebuah toko menarik perhatian (m/n), sang remaja bersurai (h/c) itu pun menarik tangan nanami kedalam toko tersebut tanpa berkata apapun.

kembali ke waktu sekarang.

nanami nampak berpikir sebentar sebelum menunjuk gantungan kunci kuncing berwarna (h/c).

"ini? kenapa?"

"yang ini mengingatkan ku kepadamu" ucap nanami tersenyum samar melihat bahwa benda kecil itu memang sangat mirip dengan muridnya tersebut.

(m/n) pun mengangguk paham dan berjalan ke arah kasir untuk membayar gantungan kunci itu.

mereka berdua pun berjalan keluar toko, sebelum nanami pergi berjalan (m/n) sempat menahan tangannya membuat nanami berbalik kearah sang (h/c) dan memberikannya ekspresi bingung.

(m/n) tidak berkata apapun namun menggenggam pergelangan tangan nanami dengan pelan dan membaliknya, menampakkan telapak tangan pria bersurai blonde itu.

ia menaruh sesuatu disana.

itu gantungan kunci berbentuk seekor kucing berwarna (h/c) yang tadi dibeli oleh (m/n).

nanami menatap benda kecil lalu menatap (m/n) kebingungan.

"itu untuk nanami-sensei"

nanami terkejap menatap sang pemuda tinggi itu, ia ingin membuka mulut sebelum dipotong oleh (m/n) yang mengeluarkan gantungan kunci yang sama namun berwarna blonde.

"karena kata sensei yang itu mirip sepertiku, setelah kupikir yg ini mirip seperti sensei jadi aku membeli keduanya"

nanami menutup mulutnya, menatap kearah benda kecil yang ada di telapak tangannya kemudian kearah yang berada di telapak tangan (s/c) milik (m/n).

memang ada benarnya perkataan (m/n) batin nanami.

nanami membuka mulutnya sebelum memutuskan untuk menutupnya lagi tidak tau ingin berkata apa.

(m/n) yang menyadari tingkah aneh nanami pun mulai menarik kembali tangan nanami dan mulai berjalan menuju rumahnya.

"sebagai tanda terimakasih ku"

lagi-lagi sang pria blonde itu menatap sang pemuda dengan tatapan yang tidak bisa dijelaskan sebelum tersenyum tipis dan menggelengkan kepalanya.

bisa-bisanya seorang murid, terlebih lagi muridnya sendiri membuat dirinya kehabisan kata-kata.

"anak ini... benar-benar sesuatu..."

▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃

omake!

gojo satoru tidak dapat berhenti mengoceh dan merengek kepada nanami setelah melihat gantungan kunci baru yang milik nanami yang ia gantung di tas kerjanya.

yang mana benda kecil itu sama persis dengan milik murid tersayangnya namun hanya berbeda warna.

sang pria bersurai blonde itu menghembuskan napas lelah dan memijat keningnya pusing karena kelakuan teman sekerjanya itu.

masih pagi, dan gojo sudah seberisik ini hanya karena gantungan kunci??

"gojo berhentilah, lagian itu hanya kebetulan sama kan?"

"kebetulan bagaimana?? aku tidak pernah melihat kau memakai gantungan kunci sebelumnya, dan tiba-tiba saja hari ini kau punya gantungan kunci YANG SAMA DENGAN (M/N)-KUN!"

"hah.. itu masih bisa jadi kebetulan bukan?"

"tidak tidak tidak! masalahnya kalian berdua memiliki gantungan kunci yang sama DALAM WAKTU YANG BERSAMAAN DAN WARNANYA MIRIP DENGAN KALIAN SATU SAMA LAIN! TIDAK MUNGKIN ITU KEBETULAN"

nanami terkejap dan memori semalam kembali terlintas dikepalanya.

'ini untuk nanami-sensei'

nanami merasa wajahnya memanas yang mana gojo menyadarinya dan mulai merengek lebih keras.

nanami berdehem dan merapihkan seragamnya mengalihkan pandangannya kearah manapun asal tidak menatap sang surai putih yang tengah menangis buaya, ia berusaha menetralisir wajahnya yang memanas.

"sudahlah gojo, dasar kekanakan"

gojo pun mengelap air matanya dan mulai breceloteh soal dimana ia bisa membelikan (m/n) yang lebih bagus dan tentu saja lebih mahal daripada milik nanami tidak mengetahui bahwa yang sebenarnya membelikan benda kecil itu adalah (m/n).

nanami memutuskan untuk tidak memberi tahu gojo hal itu untuk menghindari rengekan pria albino itu lebih lanjut.

▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃

double up krn kemarin sy lupa up, maaf 🙏

𝐖𝐈𝐁𝐔! ── 𝐉𝐉𝐊 𝐗 𝐌𝐀𝐋𝐄!𝐑𝐄𝐀𝐃𝐄𝐑Where stories live. Discover now