35

777 92 3
                                    

𝐖𝐈𝐁𝐔!

▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃

note : chapter ini terjadi sebelum chapter 34 (semacam prequel)

"dimana?"

seorang pemuda bersurai (h/c) terbangun dari dunia mimpinya, mengedipkan matanya beberapa kali ia pun berusaha untuk duduk, pandangannya ia alihkan kesekitar ruangan yang nampak sangat familiar.

"ah dikamarku" ucapnya dengan suara yang serak khas bangun tidur.

merasakan kedua tangannya yang sedikit nyeri ia pun mengangkat kedua tangannya, manik (e/c) menatap perban berwarna putih dengan bercak kecoklatan seperti darah yang mengering terlilit di kedua tangannya.

mengedipkan matanya beberapa kali ia pun menghembuskan napas ketika ingatannya kembali, pemuda tersebut menyibak pelan rambutnya kebelakang dan menatap matahari yang sudah mulai tenggelam lewat jendela kamarnya.

"iya juga.. aku tadi ketemu ayah.."

suara pintu kamar yang terbuka tidak membuyarkan lamunan (m/n).

"(n/n).. sudah bangun ternyata"

seorang wanita paruh baya datang memasuki ruangan sambil membawakan sebuah piring dan gelas.

wanita tersebut memiliki surai panjang berwarna kontras dari sang pemuda bersurai (h/c), beberapa helai rambut abu-abu juga terlihat menandakan usianya yang tak lagi muda, namun senyuman yang terukir di wajahnya tetap cerah seperti sinar matahari.

menaruh kedua benda itu di meja, ia pun berjalan mendekati putra semata wayangnya dan duduk diujung kasur, matanya yang sayu namun penuh kasih sayang itu menatap lembut pemuda yang masih setia menatap jendela.

"aku... bertemu ayah"

"aku tau"

"kaa-san, apa yang terjadi?" tanya sang pemuda dengan suara yang serak dan sedikit bergetar.

sang wanita yang ia sebut sebagai ibu itu tersenyum lembut, mengelus pelan kaki putranya ia pun mulai menjelaskan.

"kau.. memukuli ayahmu kan?"

"tsk, dia bukan ayahku"

"ahaha, ya yang aku tau kau tiba-tiba saja pulang diantarkan ambulan dan juga nak yuuta yang membopongmu ke dalam rumah, (n/n).. aku tau kau marah tapi, bukan kah itu sedikit kasar-"

"kasar?! bagaimana dengan perlakuannya terhadap kita.. terhadap kaa-san sebelumnya?! itu juga kasar bukan?!!"

(m/n) dengan cepat menolehkan kepalanya ke arah sang wanita membuatnya tersentak ketika melihat wajah (m/n) yang terlihat sangat marah namun butiran-butiran air menetes dari pelupuk matanya membasahi selimutnya.

wanita tersebut dengan cepat memeluk putranya, mengelus pelan surai (h/c) yang sangat mengingatkannya kepada sang mantan suami.

"maafkan kaa-san dan terimakasih"

"kenapa kaa-san minta maaf?!"

tidak ada jawaban namun tetap mengulang kalimat yang sama terus menerus, maaf dan terimakasih, membuat sang (h/c) mencengkram kuat pakaian yang digunakan ibunya.

(m/n) takhenti-hentinya menangis, dan ibunya tetap setia memeluk juga mengelus pelan punggungnya.

"setidaknya, bajingan itu tidak menemui kaa-san, jika iya akan aku kirim dia ke neraka sungguhan"

sang wanita tampak tersentak namun tak kunjung melepaskan pelukannya, membiarkan putranya mengeluarkan semua rasa yang ia pendam salama ini karena jarang sekali sang pemuda mengekspresikan dirinya apalagi sampai menangis.

putranya sudah berjuang terlalu lama, sudah memendam semuanya terlalu lama.

"maafkan kaa-san tidak ada disampingmu selama kau berjuang, dan terimakasih banyak sudah berjuang untuk kaa-san"

▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃

omake!

"oh iya, nak yuuta ya, sudah lama tidak bertemu dengannya, terakhir kali saat smp ya? tadi nak yuuta menolak keras saat kaa-san bilang ia tidak perlu menunggu mu loh.."

"hah?" (m/n) menaikkan alisnya memberikan tatapan bingung kepada ibunya yang sekarang sedang menyuapinya makanan.

"hmm, dia menolak untuk meninggalkanmu dan menunggumu sampai sore, padahal dia sepertinya juga ada dalam perjalanan ke sekolah sebelum berpapasan denganmu"

"begitu ya, aku harus berterimakasih kepada yuuta-senpai"

sang wanita memberikan tatapan licik kepada putranya, namun (m/n) tetaplah (m/n) tidak menyadari apa maksud ibunya.

"kenapa?"

ibunya tidak menjawab dan hanya menghembuskan napas pasrah, dan menggelengkan kepalanya.

"anak ku ini ga peka nya diluar nalar, semangat ya nak yuuta"

▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃

ibunya emen penampilannya author serahkan kepada readers sekalian tapi yang pasti penampilannya gaada yang mirip sama sekali dengan emen.

krn emen bener" mirip ayahnya udah kek ctrl+c ctrl+v, yang turun dari ibu emen itu cuman sikap lemah lembutnya dan kepeduliannya terhadap orang lain.

dan author ga mendeskripsikan rambut atau mata ibunya ya karena takut malah samaan kek oc readers, makanya sy bilang "warna kontras" warna yang berkebalikan dari emen yak :D

terakhir, ya ibunya emen kenal dgn yuuta krn dulu pas smp yuuta sering main kerumah dengan yuuji kadang, dan ibunya emen tau jelas tu dua orang suka sama anaknya :D

selama yuuji dan yuuta sudah di notice calon mamah mertua, selanjutnya coba di notice calonnya ya 🙏

btw besok ada chapter spesial ya jdi pastikan dibaca :)

𝐖𝐈𝐁𝐔! ── 𝐉𝐉𝐊 𝐗 𝐌𝐀𝐋𝐄!𝐑𝐄𝐀𝐃𝐄𝐑Where stories live. Discover now