34

831 135 6
                                    

𝐖𝐈𝐁𝐔!

▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃

tw! : chapter ini mengandung adegan kekerasan, dan darah.

"(m/n), tolong, dengarkan aku dulu, aku.. menyesal, aku ingin minta maaf atas segalanya, aku tau kau tidak akan memaafkan ku begitu saja, tapi-"

"ya emang siapa yang bilang mau maafin?" ucap pemuda bersurai (h/c) dingin memotong ucapan seorang pria yang memiliki perawakan persis namun terlihat lebih tua di depannya.

"(m/n).. dengar, selama beberapa tahun ini aku sudah memikirkan baik-baik, aku menyadari kesalahanku dan aku sangat menyesal"

"dan aku tau kau tidak ingin bertemu denganku lagi, tapi kau tidak perlu khawatir! aku sudah menikah lagi-"

sebuah tinjuan mulus melayang tepat diwajah sang pria.

"orang tua ini- benar-benar. tidak tau diri. seenaknya saja. bilang seperti itu. setelah semua. hal. yang kau lakukan. kepada ibu?!" ucap (m/n) tanpa henti meninju sang pria yang sebelumnya ia sebut ayah.

matanya menggelap, penglihatannya merah, merah akan amarah dan kesedihan yang sudah bertahun-tahun ia simpan kini ia luapkan semuanya dengan kekerasan.

bisa-bisanya pria itu tiba-tiba muncul dalam hidupnya lagi setelah semua yang dia lakukan kepadanya dan ibunya, lalu dengan enteng nya ia mengatakan bahwa ia sudah menikah dan hidup bahagia dengan wanita lain sementara (m/n) dan ibunya harus hidup dalam trauma berat.

sang (h/c) mencengkram kuat kerah kemeja putih yang sudah berwarna merah akibat darah dari pria tersebut dan mendekatkan wajahnya, matanya sayu dan sebuah senyuman miring terpampang diwajahnya membuat sang pria yang berlumuran darah merinding ngeri.

"kau nampak sangat tenang, seperti tidak ada beban dunia sama sekali, sedangkan hidupku bagaikan neraka karenamu, hah.. sekarang aku yang akan mengirim mu langsung ke neraka"

dan dengan itu beberapa pukulan terus melayang kepada sang pria yang sudah tak sadarkan diri.

(m/n) terus memukuli pria tersebut tanpa henti sebelum ia merasakan seseorang menariknya menjauh, ia tidak peduli dan terus berusaha meraih ayahnya, namun usahanya tersebut gagal ketika orang yang menariknya memeluk tubuhnya dengan erat.

"hei hei hei, sudah sudah, shh tenang"

merasa familiar dengan suara tersebut, (m/n) berusaha menatap sang pemilik suara, samar-samar ia menangkap siluetnya.

"y-yuuta-senpai?"

"untungnya ada yuuta-senpai saat itu, kalu tidak mungkin giliran aku yang akan dipenjara heh.."

"y-yuuta-senpai?!"

"bagaimana yuuta-senpai bisa ada disana?"

"entahlah, telingaku berdenging dengan keras dan pengelihatanku buram, dan setelah beberapa menit yuuta-senpai memelukku, aku langsung tidak sadarkan diri, dan ketika bangun aku sudah berada di rumah, ah.. hari juga sudah larut malam, aku pingsan selama itu.."

"ah.. jadi karena itu kau tidak masuk sekolah kemarin.."

"kau tidak apa-apa kan?! tidak yng terlukan kan?!"

(m/n) menggelengkan kepalanya membuat ketiga sahabatnya menghela napas lega.

(m/n) menyenderkan punggungnya ke kursi san mengadahkan kepalanya ke langit-langit, tangannya ia lipat sebelu akhirnya menghembuskan napas dengan kedua mata yang tertutup.

'pria itu bagaimana ya, mati kah? ah tidak, kalau mati aku sudah diinterogasi polisi hari ini, tsk kenapa tidak mati saja sih..'

(m/n) hanyut dalam pikirannya menghiraukan tatapan intens yang diberikan oleh ketiga sahabatnya yang nampak terkesima dengan pose sang surai (h/c) sekarang.

"pstt woi lagi sedih, bukan waktunya buat ngesimp!" bisik kugisaki menyenggol pinggang yuuji dan fushiguro dengan sikutnya.

"t-tapi (n/n) sekarang menggoda bgt woi!"

"yuuji akhlak nya ketinggalan di rahim maknya"

"p mkst?! aku ga salah kan?!"

"ya ga salah sih, tapi liat keadaan dong!"

(m/n) menghela napas kasar membuat ketiga sahabatnya yang berbisik-bisik tersentak.

"teman-teman."

(m/n) menatap lurus ke sahabatnya sekali lagi membuat ketiga orang tersebut merinding.

"sepertinya kekuatan anime ku berkurang"

▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃

semakin lama semakin dekat dengan apa? semakin dekat dgn t*mat 😋

yg penting istri author gojo satoru udh keluar dri kubus y

𝐖𝐈𝐁𝐔! ── 𝐉𝐉𝐊 𝐗 𝐌𝐀𝐋𝐄!𝐑𝐄𝐀𝐃𝐄𝐑Where stories live. Discover now