32

938 157 20
                                    

𝐖𝐈𝐁𝐔!

▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃

tw : chapter ini mengandung adegan kekerasan, mabuk (oleh alkohol), perselingkuhan, dan trauma.

"(m/n). lakukan lagi, kau bisa lebih baik daripada ini"

"baik, otou-san"

sekali, dua kali, hingga berpuluh-puluh kali, sang anak laki-laki bersurai (h/c) terus mencoba, tidak memperdulikan tubuhnya yang sudah mulai lelah, hanya untuk membuat ayahnya puas, membuat ayahnya bangga.

"cukup untuk hari ini, ayah harap kau bisa lebih baik besok"

sang pria bersurai (h/c) yang sama dengan sang anak laki-laki itu beranjak pergi meninggalkan anaknya sendirian.

seiring berjalannya waktu, sang anak semakin bertambah dewasa, meski baru menginjak bangku sekolah dasar ia tau semua ini tidak normal, tidak baik untuk dirinya.

setiap hari ia hanya bisa menyaksikan ayahnya yang pulang dari mengajar di sekolah, hari sudah sangat larut dan ayahnya selalu pulang dengan keadaan mabuk dan tubuhnya pemuh dengan aroma parfum wanita mahal, bukan parfum ini bukan milik ibunya.

ibunya tidak memiliki cukup uang untuk membeli parfum, ibunya tau ini, sangat tau apa yang dilakukan suaminya ketika berada di luar rumah, namun ibu terlau cinta akan ayah, cinta itu buta, terlalu buta.

sang anak menyaksikan ibunya yang menghadapi amarah sang ayah ketika kesalahan kecil yang dibuat oleh ibunya, ibunya hanya bisa menerima amarah suaminya dengan senyuman lembut.

ibunya yang berjuang keras demi keluarga ini disaat sang ayah tak memberikan sepeser uang pun dan lebih memilih untuk menghabiskan uangnya untuk minuman dan wanita lain.

(m/n) kecil tidak mengerti, mengapa ibunya membiarkan ayahnya seperti itu? bahkan jika ia sudah terluka berkali-kali, mengapa ibunya tetap mencintai suaminya seakan-akan ia adalah pria yang paling baik?

(m/n) memiliki cita-cita untuk pergi bersama ibunya, pergi jauh bersama dari ayahnya.

"kaa-san ayo pergi"

"p-pergi? sayang, apa maksud mu?"

"ayo pergi jauh dari sini, jauh dari tou-san! a-aku bisa mencari pekerjaan untuk kita, kaa-san tidak perlu khawatir! setelah pergi kaa-san tidak akan tersakiti lagi!"

sang wanita terdiam, kemudian tersenyum lembut, butiran air mulai berjatuhan dari pelupuk matanya yang terlihat lelah, wanita tersebut berjongkok menyamai tinggi anaknya, menangkup pelan wajah (m/n) dan mengelusnya dengan penuh kasih sayang.

wanita tersebut melihat sosok suaminya di dalam putranya, persis seperti ayahnya, dari rambut hingga mata juga wajahnya, bahkan sifat tanpa ekpresinya itu turun dari ayahnya namun ada kelembutan dari (m/n) yang berasal dari wanita tersebut.

"iya (n/n), kaa-san akan pergi bersamamu"

bohong.

ibu berbohong, selama beberapa tahun ia masih saja bersama pria itu, kejadian yang sama terus berulang.

pria itu pulang dengan keadaan mabuk, memarahi istrinya dan lanjut tidur.

disaat waktu luang ia akan menyuruh putra nya untuk belajar, terus belajar agar menjadi yang tersempurna, segala cara ia lakukan kepada putranya tersebut, tak jarang pula ia melakukan kekerasan.

"(m/n), kau itu anak dari seorang guru, kau harus menjadi yang sempurna, jika kau tidak sempurna kau tidak akan memiliki masa depan, kau hanya akan menjadi sampah di masyarakat dan mati membusuk sendirian"

begitu ironis jika pria tersebut mengatakan hal itu tanpa melihat dirinya sendiri.

hingga suatu ketika semuanya kacau balau, pria itu dan istrinya bertengkar hebat, seumur hidup (m/n) baru pertama kali melihat ibunya semarah itu.

mereka saling meneriakkan sumpah serampah satu sama lain, makian bertebaran disana sini entah karena apa, suara piring-piring pecah hingga barang-barang yang berjatuhan juga tangisan.

malam tersebut menjadi malam tanpa tidur, namun juga menjadi malam terakhir mengakhiri keseharian bagai neraka bagi (m/n).

keesokan harinya pun semuanya terasa sangat tenang, pria tersebut sudah pergi dari rumah, entah untuk bekerja atau pergi minum hingga larut malam.

(m/n) menggenggam erat rok panjang milik ibunya, menatap sang wanita yang melamun menatap dinding tanpa ekspresi. hening beberapa saat sebelum sang wanita akhirnya mengembuskan sebelum beralih menatap putranya dengan tatapan dingin.

"(m/n), ayo pergi"

▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃

udah muncul drama, tanda tanda t*mat ga sih? 😊

𝐖𝐈𝐁𝐔! ── 𝐉𝐉𝐊 𝐗 𝐌𝐀𝐋𝐄!𝐑𝐄𝐀𝐃𝐄𝐑Where stories live. Discover now