Bab 11 : Keberanian Seorang Pria

20.3K 2.6K 311
                                    

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
.
.
.

Menyukai dan mengagumimu hingga ingin memilikmu mengapa harus sesakit ini? Apa karena aku terlalu takut bahwa kamu ternyata bukanlah untukku?

-Aisha Kinanti Mafaza-

Hal paling membosankan di dunia ini adalah menunggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hal paling membosankan di dunia ini adalah menunggu.

Hari terasa sangat lambat bila ada sesuatu yang ditunggu.

Perasaan itulah yang kini sedang melanda Adnan selepas pertemuannya dengan Kinan.

Menunggu.

Sebelumnya Adnan tidak pernah segelisah ini, apalagi hanya karena seorang wanita.

Saya mencintai salah satu hamba-Mu ya Allah. Semoga Kau lancarkan segala niat baik ini.

Doa yang selalu Adnan panjatkan kala ia mantap memilih satu wanita yang akan ia ajak bersama.

Setelah memberikan buku yang mewakilkan perasaannya ke Kinan, Adnan tidak bisa tenang dan selalu kepikiran. Bahkan sampai malam hari semenjak di bandara, ia belum mendapat kabar lagi dari Kinan.

Besoknya tim Adnan di kantor ditugaskan ke Bandung untuk melakukan kerjasama dengan perusahaan lain yang membutuhkan jasa dalam membuat web dan aplikasi untuk kebutuhan berbisnis. Kesibukan di luar kota akhirnya membuat Adnan lupa dengan apa yang ia tunggu. Tetap profesional bekerja.

Seharian penuh dipakai meeting dengan klien karena pembuatan aplikasi harus sesuai dengan apa yang diinginkan klien. Jika sudah deal untuk kerjasama, klien akan memberikan uang muka sebagai biaya pembuatan aplikasi, nanti akan dibayar seluruhnya jika aplikasi sudah selesai dibuat.

Malam harinya tidur di hotel yang difasilitasi perusahaan, Adnan baru bisa mengecek sosial media. Tatkalaa membuka Instagram, ia masih belum menemukan apa yang ditunggunya selama dua hari.

Berbagai kekhawatiran terus berkelebat di kepala. Takut Kinan tidak mengerti dengan apa yang ia letakkan di buku. Atau malah belum membukanya?

Ada rasa ingin menghubungi duluan, tapi mungkin gadis itu sedang sibuk. Adnan juga yang sibuk memilih untuk melupakannya dulu.

Keesokan harinya Adnan kembali meeting dengan perusahaan yang berbeda dari yang kemarin.

Pulang-pulang ke Jakarta sibuk mengerjakan dua project yang sudah disepakati di Bandung kemarin.

Pulang-pulang ke Jakarta sibuk mengerjakan dua project yang sudah disepakati di Bandung kemarin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di Waktu Duha (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang