12. Nakano Ichika

156 37 2
                                    

Seberapa tinggi persentase seseorang bertemu dengan anggota keluarga pacar mereka saat berkencan?

Aku rasa, itu tidak lebih dari 20%.

Hanya saja, Akira sepertinya memang tidak beruntung hari ini.

Berdiri di depan mereka, adalah Nakano Ichika, salah satu saudari kembar Nino sekaligus sebagai Kakak tertua mereka.

Akira memang tidak mengenal Ichika, tapi ketika dia melihat wajah Ichika, yang memiliki 90% tingkat kemiripan dengan Nino, Akira bisa langsung menebak identitas Ichika dengan mudah.

"I-Ichika?!"

Nino meninggikan suaranya.

Di kaget ketika mengetahui salah saudarinya memergokinya sedang pacaran hari ini. Apalagi, Ichika datang di saat yang tidak tepat.

Selain itu, Nino juga merasa malu ketika saudariny melihatnya dalam kondisi ini; tubuhnya masih menemel pada Akira, dn di bahkan menekan dadanya ke lengan Akira dan memeluk tubuh Akira dengan kedua tangannya.

Nino memang langsung melepaskan pelukannya dan sedikit mengambil jarak dari Akira ketika mendengar suara Ichika, hanya saja Ichika tetap sudah melihatnya ketika dia bertindak mesra dengan Akira, 'kan?

"Yaho, tidak menyangka aku akan bertemu denganmu di sini, Nino. Jadi, apakah di pacar yang kau maksud beberaa hari yang lalu?"

Ichika melambaikan tangannya dan bersikap ramah, seolah dia mengabaikan apa yang ia lihat barusan.

"Hmm, hmm, dia memang tampan. Dan dari wajahnya, dia terlihat seperti orang baik."

Ichika mencondongkan tubuhnya, membuat dadanya yang memiliki ukuran yang sama seperti Nino menonjol di depan wajah Akira.

Apalagi, Akira bahkan bisa melihat brlahan dada Ichika, beserta warna bra yang ia kenakan, karena Ichika dengan sengaja membiarkan 2  kancing kemejanya terbuka.

Wajah Akira sedikit memerah, dia langsung mengalihkan pandanganya ke arah Nino untuk mengatasi hal ini.

'Tidak! Aku tidak boleh tergoda oleh gadis lain selain Nino!'

Secara, wajah Ichika memang mirip seperti Nino. Jadi, Akira sekilas memang bisa melihat siluet Nino dari Ichika.

Tapi, tetap saja keduanya adalah orang yang berbeda.

Jika Nino memiliki rambut panjang hingga menyentuh punggungnya, Ichika sebaliknya. Rambutnya dipotong menjadi sangat pendek, dan memiliki warna yang sama seperti rambut Nino—murah muda pucat.

(LutfiOii Note: di Anime, warna rambut mereka memang sengaja dibuat berbeda, tapi warna rambut kembar lima sebenernya itu sama, Pearl Pink, tapi karena agak susah kalo diterjemahkan ke bahasa Indonesia, aku buat jati merah muda pucat.)

Hal yang identik lainnya dari Ichika adalah anting tunggal nya di salah satu telinganya.

"Yaho, apa kamu pacar Nino? Aku Kakak Nino, Nakano Ichika, panggil saja Ichika jika kamu mau~"

Ichika melambaikan tangannya dan tersenyum ramah pada Akira.

Di sisi lain, Akira tidak tahu harus berkata apa, dia menatap Nino untuk mencari bantuan, tapi sepertinya hal itu tidak berjalan baik, karena Nino sendiri bingung dengan kemunculan salah satu saudarinya.

"Um, namaku Hyuga Akira. Dan, seperti yang kamu ketahui, aku adalah pacar Nino. Salam kenal."

Ketika Akira menyebut dirinya sebagai "pacar"-nya, wajah Nino langsung memerah, dan dia tanpa sadar membuat senyuman konyol di wajahnya.

Meskipun, dia dengan cepat sadar dan langsung memalingkan wajahnya, untuk menyembunyikan rasa malunya.

Melihat reaksi Nino, Ichika tersenyum kecil, dan dia menoleh lagi untuk menatap Akira.

"Jadi begitu. Kurasa Nino sudah memberitahumu tentang 'kami', bukan? Itulah kenapa kamu tidak terlalu terkejut melihat kemunculanku."

"Tidak, justru sebaliknya. Aku terkejut melihat ada seseorang yang sangat mirip dengan Nino, bahkan jika Nino tidak ada di sebelahku sejak awal, aku pikir kamu pasti Nino, jika bukan karena rambut kalian yang berbeda."

"Ah, begitukah? Yah, kurasa itu ada benarnya. Tapi, banyak orang yang tidak bisa membedakan kami, bahkan jika mereka melihat potongan rambut kami yang berbeda sebenarnya. Jadi aku cukup kagum denganmu."

"Lupakan itu! Ichika, sebenarnya apa yang kau lakukan di sini?!"

Melihat Ichika yang bersikap akrab dengan Akira, Nino mau tidak mau meninggikan nada bicaranya.

Jika Ichika datang hanya untuk memergokinya, dia tidak banyak berpikir, tapi jika Ichika datang untuk mengganggu hubungannya dengan Akira, maka dia tidak akan tinggal diam!

Apalagi, Nino bisa melihat mata Ichika memancarkan ketertarikan khusus ketika menatap Akira sebelumnya. Karena itulah, Nino tidak akan pernah membiarkan Ichika merebut Akira darinya!

"Astaga, Nino. Kau terlalu posesif. Apa kau tidak berpikir jika Hyuga-san mungkin tidak terlalu suka dengan perempuan yang posesif? Bagaimana menurutmu, Hyuga-san?"

Ichika tersenyum menyeringai, menatap Nino dari sudut matanya, lalu tatapanya tertuju pada Akira yang mengawasi pertukaran mereka dalam diam.

"Um, Aku pikir, aku mungkin lebih menyukainya jika Nino memang begitu. Lagipula, sejujurnya aku juga cukup posesif jika menyangkut orang yang penting bagiku."

Begitu kata-kata itu jatuh, Nino menatap Akira dengan terharu.

"Akira-kun ...."

Mengatakan Nino adalah gadis yang posesif tidaklah salah, mengingat dia tidak menyukai gagasan orang yang dia sukai didekati oleh gadis lain, bahkan saudari kembarnya sekalipun.

Sebelumnya, Nino berniat menghalangi Ichika jika dia bertindak terlalu jauh dan terkesan menggoda Akira. Malahan, dia cukup kesal saat melihat Ichika yanh dengan sengaja memamerkan payudaranya untuk menggoda Akira.

Beruntung bagi Nino, karena Akira sepertinya lebih tertarik dengan payudaranya sendiri, karena ketika Ichika melakukan itu, pandangan Akira langsung tertuju ke arahnya, atau lebih tepatnya payudaranya.

Hal itu membuat Nino sangat senang, dan malu di saat bersamaan.

"Oh, astaga ...."

Melihat pasangan itu saling menatap dengan tatapan penuh cinta di mata mereka, Ichika hanya menatap mereka dengan datar dan merasa sedikit asam di hatinya.

Awalnya, dia hanya berniat untuk menggoda Nino saja, melihat reaksinya ketika dia mencoba menggoda pacarnya.

Jika pacar Nino kalah dengan godaannya, maka bisa dipastikan Ichika akan membuat hubungan keduanya hancur saat itu juga. Tapi, sesuatu malah terjadi sebaliknya.

Tindakannya malah menimbulkan reaksi tidak terduga, dimana keduanya malah menjadi semakin lengket dan tanpa sadar menyebarkan aura berbunga-bunga disekitar mereka.

Hal ini membuat Ichika merasa tidak senang karena diabaikan.

"Aku tahu kalian saling mencintai, tapi aku masih ada di sini, ingat?"

Begitu mendengar suaranya, baik Akira maupun Nino langsung menjauh.

Mereka terbawa suasana beberapa saat yang lalu, dan jika Ichika tidak mengganggu, keduanya mungkin akan melakukan sesuatu yang lebih berani saat itu.

"E-Ehem! S-Selain itu, kembali ke awal. Apa yang kau lakukan di sini, Ichika? Kau tidak bermaksud untuk memata-matai kami sejak awal, 'kan?"

Mata Nino menyipit, menatap Ichika dengan curiga.

"Apa yang kau katakan? Tentu saja aku tidak memata-matai kalian. Aku baru saja pulang syuting hari ini, dan secara kebetulan melihatmu, jadi aku berniat menyapa. Tapi, siapa sangka jika kau sedang bersama pacarmu saat ini."

Ichika tersenyum kecil.

"Hmm, begitukah ...."

Mata Nino masih menyipit, dia masih ragu dengan ucapan Ichika.

Bagaimanapun, dia sudah mengenal Ichika selama 17 tahun terakhir, dan setiap hari dia hidup dengannya. Bagaimana bisa Nino tidak tahu sifat Ichika yang sebenarnya?

Tapi, Nino mengabaikan hal itu, karena meskipun Ichika memang membuntutinya sejak awal, hal itu tidak ada gunanya, mengingat sejak awal Nino juga sudah sepakat dengan Ichika untuk memperkenalkan Akira kepadanya.

Quintuplets: Secrets of Love Where stories live. Discover now