BAB IV

957 106 5
                                    

Time bukannya tak lagi cinta, dia hanya gampang tergoda. Ia selalu mudah terpukau dengan barang-barang baru, jika dia merasa itu lebih berkualitas, lebih indah, lebih gampang digunakan, lebih menyenangkan hatinya, ia akan membelinya. Apapun itu, ponsel, laptop, komputer, barang-barang elektronik, pakaian, perhiasan, mobil, bahkan apartemenpun, jika itu memukau hatinya, ia ingin dan akan mendapatkannya.

Dia bukannya tak lagi cinta, dia hanya mudah merasa bosan. Ia mudah teralihkan untuk memiliki. Tapi disitulah motivasi hidupnya. Karena dengan begitu, ia akan menginginkan barang-barang baru itu, membayangkan bahagianya ketika memilikinya, berusaha untuk mendapatkannya, kemudian merasa bangga ketika akhirnya mendapatkannya. Perasaan bosan itu membuat hidupnya lebih berwarna.

Tapi meskipun ia gampang tergoda, mudah terpukau, dan selalu bosan, ia hanya punya satu ruang untuk satu benda. Tidak seperti Tay yang karena cintanya pada parfum, memiliki ruang yang besar di lemarinya untuk meletakkan banyak jenis perfum disana, Time hanya punya satu tempat untuk satu parfumnya, satu garasi untuk satu mobilnya, satu saku untuk ponselnya, satu meja untuk satu komputernya, lalu satu ruang di hati untuk cintanya, dan Tay sudah menempati tempat itu sejak lama. Time tidak punya niat untuk menyingkirkannya dan menempatkan orang baru disana, karena cintanya hanya untuk Tay.

Baginya, Tay adalah sosok yang unik. Tay begitu tampan dan rupawan, tapi juga terkadang menjadi sangat cantik dan manis. Penampilannya begitu elegan dan beradab, apapun yang digunakan terasa sangat mewah di tubuhnya. Memukau layaknya matahari musim semi. Tay juga bisa menjadi sosok yang lembut seperti batu giok, jernih seperti kristal es. Tutur katanya halus seperti gerimis, sopan dan berbudaya.

Tay adalah pria yang kokoh seperti gunung, namun ketika mereka jalan bersama, Tay akan membiarkan Time mendominasi semuanya. Membiarkan Time yang membuka pintu mobil untuknya, menarik kursi untuk mempersilahkannya duduk lebih dulu, membiarkan Time yang membayar semua tagihannya. Perilakunya membuat Time merasa berada di atas awan. Time bahkan merasa sangat bangga saat Tay mengaitkan tangannya dengan erat pada lengan Time saat mereka berjalan bersama. Sorot matanya akan dipenuhi kepuasaan yang angkuh, seakan-akan ingin meneriakkan pada dunia bahwa keindahan tiada tara yang berada tepat di sampingnya ini adalah miliknya. Hanya miliknya.

Tay adalah orang yang mampu membuat Time jatuh cinta padanya berulang-ulang.

Oleh karena itu, ketika ia mendekati orang lain, bercengkrama dengan orang lain, memeluk orang lain, mencumbu orang lain, itu bukan cinta. Dia hanya gampang tergoda, ia hanya mengusir kebosanan.

Itu juga yang terjadi saat ia mengenal laki-laki itu. Namanya Flame. Ia bertemu dengan Flame di dalam ruang VIP sebuah bar mewah di pusat kota. Saat itu, ia melihat Flame sedang duduk sendiri di sebuah sofa panjang lumayan jauh di seberang tempat duduknya, sedang menyesap wine nya. Flame memiliki wajah yang tampan dengan penampilan khas orang-orang berkelas. Tubuhnya tegap, ramping dengan jemari yang indah, lentik memegang leher gelas yang panjang. Ada sorot kesombongan di matanya, membuat pandangannya terasa lebih tajam, dan itu mempertegas garis-garis diwajahnya, membuatnya terlihat seperti seorang pangeran.

Time terpukau beberapa saat ketika menatapnya, kemudian ingin mengenalnya.

Karena itu, ia segera meminta pelayannya untuk memesan segelas cocktail untuk di berikan kepada lelaki itu.

Seorang pelayan membawa segelas cocktail Manhattan, berbicara sebentar dengan Flame. Dengan sedikit tatapan heran, Flame mengarahkan pandangannya pada Time, sementara sangat pelayan meletakkan minumannya di meja depan sofa. Time balas memandang sembari tersenyum tipis, mengangkat gelasnya sedikit seakan mengajaknya cheers.

Flame mengambil cocktailnya kemudian menghampiri meja Time. Melihat dia berjalan kearah Time, sebagai bentuk kesopanan, Time juga segera beranjak dari tempat duduknya.

FRAGRANCE | TIMETAY KINNPORSCHE SIDE STORY FANFICWhere stories live. Discover now