BAB V

1.1K 98 5
                                    

Kamar rumah sakit di jam 3 dini hari terasa begitu suram dan sunyi. Time tidak mendengar apapun selain bunyi 'bip bip' yang dihasilkan oleh monitor ECG yang memvisualisasikan denyut jantung Tay yang teratur dan stabil. Sudah seharian Tay tidak sadarkan diri. Ia sempat tersadar saat Time membawanya ke rumah sakit, tapi kemudian harus ditidurkan lagi sebelum ia menjalani operasi. Peluru di pahanya harus dikeluarkan.

Reaksi obat biusnya harusnya tak selama itu, Time tahu akan hal itu dan itu membuatnya hampir memarahi dokter yang menangani Tay.

"Ya... Memang seharusnya tak selama ini. Tapi sepertinya mental Tuan Tay juga terluka, dan saat ini dia sedang memulihkannya. Kalau dilihat dari keadaannya, Tuan Tay masih stabil. Jadi kita tunggu sampai besok pagi, jika belum sadar juga, baru kita ambil tindakan selanjutnya. Mohon Tuan Time bersabar dulu."

Mendengar penjelasan dokter, Time tidak bisa berbuat apa-apa lagi selain menunggu. Jadi ia disana, duduk di kursi yang ia letakkan di sisi bawah tempat tidur Tay sambil memandang monitor ECG itu. Terkadang pandangannya beralih menatap wajah Tay yang tenang tertidur. Wajahnya yang putih tampak semakin pucat saat ini, dan itu menambah kekhawatiran Time. Ia bahkan enggan untuk tidur meskipun tubuhnya sudah sangat lelah. Ia takut jika sesuatu terjadi pada Tay dan ia tidak mengetahuinya, dia juga takut sewaktu-waktu Tay bangun dan membutuhkan sesuatu sementara ia tidak ada untuk memenuhi kebutuhan Tay.

Pandangannya kemudian teralihkan pada jemari tangan kanan Tay yang terkulai lemas di samping tubuh Tay. Ada selang infus yang tertempel di punggung tangan itu yang mengalirkan cairan infus ke dalam pembuluh darahnya. Time ingin sekali menyentuh tangan itu, menggenggamnya dengan erat dan menciumi ujung-ujung jemarinya seperti dulu, seperti saat mereka sedang bermesraan dan saling mengasihi. Tapi Time enggan menyentuhnya setelah ia melihat tangannya sendiri.

Tangannya adalah tangan yang dengan tidak tahu malu menyentuh orang lain yang bukan kekasihnya, yang memeluk orang lain, yang menggandeng tangan orang lain, yang kemudian menghancurkan tubuh dan mental kekasihnya sendiri. Tangannya begitu kotor, tidak pantas menyentuh tangan Tay. Jadi tangan itu hanya sanggup ia gunakan untuk menghapus kristal bening yang jatuh dari pelupuk matanya.

"Dengan kau yang telah begitu banyak terluka, pasti butuh waktu lama untuk memulihkannya... Iya kan, Tay?"

Time merasa kesalahan yang ia pikul terlalu berat, membuatnya sangat capek sehingga ia merebahkan kepalanya di sisi tempat tidur Tay. Ia meluruskan tangan kanannya agar ia bisa menjadikan lengannya sebagai bantal, dan itu membuat jarinya menyentuh ujung jemari tangan Tay. Jemari tangan Tay lembut, panjang dan lentik, tidak berespon saat Time menyentuhnya dengan ragu-ragu dengan ujung jari tangannya. Hatinya semakin bertambah sakit.

"Tay... Jika kau bangun nanti, masihkah kau ingin bertemu denganku? Masihkah kau ingin melihat wajahku? Atau kau sengaja tertidur seperti ini karena kau sudah muak padaku? Tay... Aku merindukanmu..."

Mungkin karena terlalu lelah, Time jatuh tertidur disana, sehingga ia tidak menyadari Tay perlahan membuka matanya. Melihat Time yang tertidur di sisi bawah ranjangnya dengan ujung jarinya menyentuh tangan Tay, membuat perasaan Tay menjadi hangat. Time pasti telah menjaganya selama ini kemudian kelelahan dan tertidur disana.

Ranjang Tay cukup luas, bisa untuk ditiduri oleh dua sampai tiga orang, tapi Time malah tidur dengan posisi seperti itu membuat Tay takut itu akan menyakiti punggung Time, makanya ia mencoba untuk beranjak dari tidurnya demi membangunkan Time. Time merasakan pergerakan itu sontak membuatnya bangun dari tidurnya.

"Tay... Kau sudah bangun?" tanya Time. Tay menangkap raut kelelahan di wajah Time. Ia juga mendapati ada jejak air mata di wajah itu.

"Iya..." jawabnya. Time yang melihat Tay berusaha bangun dari tidurnya, segera menghampiri Tay, kemudian menyentuh kedua pundaknya.

FRAGRANCE | TIMETAY KINNPORSCHE SIDE STORY FANFICWhere stories live. Discover now