6

2.1K 214 23
                                    

We don't talk anymore ...
We don't talk anymore ...
We don't talk anymore ...
Like we used to do ...
We don't love anymore ...
What was all of it for?
Oh, we don't talk anymore ...
Like we used to do ...

"Siapa sih yang muterin lagu? Lagu jadul kayak gitu masa diputar!"

Jaemin berteriak kesal dipinggir lapangan saat mendengar lagu We Don't Talk Anymore milik Charlie Puth ft Selena Gomez yang mengalun merdu sebelum pertandingan basket dimulai.

"Si Yeonjun tuh, dia yang dari tadi putarin lagunya."

Beomgyu menjawab sambil menunjuk ke sebrang lapangan, dimana Yeonjun dan kawan-kawannya berada.

Jaemin seharian ini sangat sensitif sekali ngalahin sensitifnya cewek kalau lagi PMS. Bahkan masalah lagu aja dia permasalahkan.

Dan semua teman sekelasnya sadar akan hal itu. Sore ini kelas mereka sedang melakukan pertandingan basket melawan kelas sebelah, kelasnya Bangchan.

Sebagian besar teman-teman sekelasnya ada disana. Tapi Jisung tidak ada, Bangchan juga tidak ada.

"Lo yang bener mainnya dong, masa gitu aja gak bisa!" Lagi, teriakan Jaemin kepada tim basketnya itu saat pertandingan baru saja dimulai.

Harusnya Jaemin ikut main, tapi sang ketua kelas melarangnya karena moodnya dia yang sedang tidak bagus.

Alhasil, disinilah Jaemin .. dipinggir lapangan sebagai penonton yang lebih sering memberi komentar pedas kepada teman-teman pada tim basketnya.

"Masa gitu aja lo gak bisa!"

"Oper bolanya, bukan lo doang yang main sendiri ditengah lapangan!"

"Pelanggaran itu woii!"

Ricuhnya Jaemin dengan segala komentarnya itu dapat mengalahkan teriakan suporter dari kelas masing-masing.

Ditengah permainan, Mark keluar digantikan oleh Soobin. Ia lalu melangkah pelan menyusul dimana Jaemin berada.

"Haechan sama Renjun kemana? Kok mereka gak dateng?" Jaemin celingukan mencari kedua pacar sahabatnya itu.

Mark berusaha menahan tawanya. Karena dia sangat tau, bukan Haechan dan Renjun yang ia tanyakan.

"Haechan sama Renjun lagi shopping, kalau Jisung lagi nemenin mamanya ke acara keluarga mereka."

"Gue cuma nanya Haechan sama Renjun."

"Gue kan cuma ngasih tau, kali aja lo pengen tau."

"Gak." Jaemin mengelak, dalam hati bersyukur karena pikirannya yang mengatakan Jisung pergi bersama Bangchan itu salah.

"Dari tadi mainnya gak bener." Komentar Jaemin sok tau. "Harusnya Jeno ikutan juga, kemana sih dia?"

"Tim lawan kuat. Dan Jeno bukan anak basket kalau lo lupa!" Mark mendengus.

"Heheheh oh iya ya, Jeno kan anak olimpiade. Lagian kenapa gue gak boleh main sih?"

"Lo lagi gak konsen. Kurang minum air mineral atau mungkin kurang kasih sayang." Cibir Mark.

"Males gue sama lo."

"Kok malah dilampiasin ke aku? Kapan sih kamu memahami aku, aku kan masih sayang sama kamu wahai pujaan hatiku." Mark berucap alay, menggoda Jaemin membuat teman-teman sekelas mereka yang berada disana ikut cekikikan.

"Udah gila lo." Jaemin menoyor kepala Mark, lalu menatap tajam kearah teman-teman sekelasnya. "Kenapa hari ini semua orang pada ngeselin sih?!"

"Kita biasa aja. Lo aja yang sensitif, rapuh .. ibarat gelas kaca, kesenggol dikit, jatuh dan akhirnya pecah."

Love Again (END) ✔✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang