CHAPTER 3

495 33 14
                                    

Jangan lupa spam komen ya!! Vote dulu biar ga lupa, oke^^

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jangan lupa spam komen ya!! Vote dulu biar ga lupa, oke^^

Bantu share cerita ini ya kalau kalian suka sama cerita nya

Buat yang belum follow aku, ayo buruan follow dulu biar ga ketinggalan informasi cerita ini di wall

Tetep up walau vote komen ga sesuai target nih, hargai yang dengan tinggalin jejak kalian hehe

Nb: aku bakal up kalau vote dan komen udah sesuai target aku yaa, jangan salahin kalau update nya lama. Jadi ayo ramein hihi

3. Pulang Bersama

Sepanjang berjalan di koridor saat jam pulang sekolah berlangsung Senja tidak berhenti memarahi Rinai atas kejahilannya. Ayra dan Kia yang mendengar hanya mampu diam. Segala cerita dan fakta yang Senja ceritakan mengenai kejadian hari ini di lapangan saja sudah cukup membuat mereka terkejut luar biasa hingga tidak dapat berkata-kata.

"Maaf, Nja. Gak maksud bikin lo malu, tadi itu iseng karena ide jahil gue mendadak muncul saat dengar kabar lo sama Arthur jadian dari teman-teman sekolah," jelas Rinai.

Ayra memutar matanya tidak habis pikir dengan ucapan Rinai. "Itu berarti lo emang mau dan punya maksud bikin Senja malu dengan ide konyol lo."

"Emang siapa yang ngira kalau Senja bakal nyamperin Arthur?" Ucap Rinai tidak mau kalah.

"Lo berdua berisik tau gak?! Senja juga udah bilang untuk jangan bahas itu lagi," lerai Kia emosi. "Bukannya nenangin malah nambah beban."

Mata Rinai membulat marah tidak terima. "Enak aja lo ngatain gue sama Ayra beban!"

Keributan diantara ketiga sahabatnya tidak mempengaruhi Senja yang hanya memilih diam. Pikirannya melayang saat dimana dia menemui Arthur di lapangan basket. Tindakan Arthur tadi benar-benar membuatnya hampir hilang kendali atas detak jantungnya yang memompa cepat.

"Ayra!"

Langkah keempat gadis itu sontak terhenti saat menyadari kehadiran anak-anak Rigel's yang berada tepat di depan mereka. Ini benar-benar suatu kesialan untuk Senja yang ingin menghindari sosok Arthur.

Bian berjalan mendekat dengan senyum tipisnya. "Pulang bareng, kan?" tanyanya pada Ayra.

Rinai sontak berdehem keras menggoda Ayra yang terlihat lebih menjaga sikap saat kehadiran Bian. "Tadi aja lo bar-bar banget kayak reog," bisik Rinai pada Ayra.

"Diem lo terompet akhir zaman!" balas Ayra berbisik seraya melempar tatapan tajam pada sahabatnya itu.

Sontak Kia menutup mulutnya dengan tangan coba menahan tawa atas kalimat Ayra barusan. Sedangkan Rinai sudah merengut sebal menyikut lengan Kia yang ingin menertawainya.

LANGIT FAVORIT ARTHUR "LAFA" [Sequel BBM]Where stories live. Discover now