Someone?

63 10 0
                                    

Tolong vote dan komen
Makasih.
Maaf kalo nggak jelas.

••

Lizora sedang duduk di warung Pak Darmo dengan secangkir kopi pesanannya, outfit serba hitam dengan jaket kulit adalah style favoritnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lizora sedang duduk di warung Pak Darmo dengan secangkir kopi pesanannya, outfit serba hitam dengan jaket kulit adalah style favoritnya. Ia sedang menunggu seseorang malam itu. "Udah lama lo nunggu?" ucap seseorang tiba-tiba.

Gadis itu terkesiap mendengar suara bariton dari cowok yang sedang ia tunggu kehadirannya, reflek gadis itu membalikkan badannya. Kedua ujung bibirnya tertarik keatas melihat cowok itu. "Nggak sih"

"Lo kesini sama siapa, bang?" tanyanya melihat sekeliling yang tidak ada orang selain dirinya dan cowok itu.

"Ada, temen abang nanti kesini"

Tak lama setelah itu, datang segerombolan motor dengan lampu yang menyorot ke mata Lizora. Cowok itu berdiri menghampiri salah satu segerombolan cowok lainnya di motor itu. Entah sedang membicarakan apa, Lizora hanya diam. Ia menyeruput kopi yang sedari tadi belum tercicip olehnya.

"Dek, kenalin ini temen abang"

Lizora menatap satu persatu teman dari kakak laki lakinya itu. Tidak ada yang aneh, hanya saja jumlahnya terlalu banyak. Gadis ini menatap cowok didepannya seraya menaikkan satu alisnya. "Banyak amat bang temen yang lo bawa, mau tawuran apa gimana?" tanya Lizora sedikit berbisik.

"Udah lo diem aja" jawab Gavin.

"Kalian duduk aja semua"

Segerombolan cowok itu duduk setelah dapat perintah dari Gavin. Saat ini hanya Lizora satu satunya cewek disana, ia merasa sedikit canggung. Ia kira kakaknya itu hanya akan datang seorang diri, tapi ternyata membawa teman sekampung.

"Oh iya, Ra... Minggu depan gue udah libur, jadi gue bisa pulang kerumah" Memang Gavin jarang pulang kerumah, paling cuma hari libur. Karena dirinya tidak hanya kuliah disana, ia juga sedang belajar mengenai bisnis di perusahaan milik mendiang orang tuanya. Yang memang beberapa tahun lagi akan ia urus.

"Bener bang?"

Gavin mengangguk. "Iya bener. Kenapa? Kangen ya lo sama gue?" tanyanya menatap wajah Lizora seraya menaik-turunkan alisnya.

"Dih siapa juga yang kangen sama modelan begini"

"Hilih" ucapnya seraya meraup wajah Lizora dengan tangan kanannya.

"Tangan lo bau tau, bang"

"Enak aja lo ka-"

"Eh, bang. Semalem ada kejadian aneh tau" potong Lizora tiba-tiba.

"Apaan?"

Tiba tiba saja suasana menjadi lebih serius. Gadis itu membenarkan duduknya, menatap Gavin disamping kirinya.

"Pas hujan semalem, nggak ada angin nggak ada petir, tiba-tiba ada burung tuh nabrak dinding balkon"

"Itu tuh bang, burungnya banyak banget darahnya, asli. Gue nggak tau dia mati karna emang nabrak atau apaan. Tapi nih ya..."

TELL METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang