Famous!Halilintar X Reader

222 24 4
                                    

Crush
13+, Romance, a little Angst, Slice of Life(maybe?).

You, female reader as [Y/N].

[Y/N] = Your Name
[YL/N] = Your Little Name (nama kecil, contoh Putri --> Put)
[E/C] = Eyes Colour
[F/Fl] = Favorite Flavor
[B/F] = Your BestFriend

===

Mengagumi seseorang terkadang merupakan hal buruk. Jika kau terlalu mengaguminya, kau akan jatuh cinta padanya. Tak peduli dengan apa kekurangan dari orang yang kau kagumi, kau tetap mencintainya.

Aku mengatakan itu karena aku juga merasakannya.

Memendam perasaanku selama bertahun-tahun, memandangnya sedari balik pohon mangga di taman sekolah, dan tidak sekalipun bertegursapa dengannya.

Katakan aku pengecut, kalian tidak akan tahu, betapa takutnya aku untuk mendengar kata-kata penolakan yang keluar dari mulutnya. 

Dia adalah lelaki dengan sifat dingin dan memiliki mulut yang tajam dan siap menerkammu dengan kata-katanya yang kejam. Ia juga bisa saja membunuhmu dengan tatapannya disaat emosi sudah mengendalikan dirinya. Itu sudah sering kali aku lihat melalui interaksinya dengan perempuan lain, yang tak bukan adalah penggemarnya.

Dengan penggemarnya saja sudah seperti itu, apalagi dengan diriku?

Aku mengenalnya sejak aku pindah ke Pulau Rintis, aku bertemu dengannya di depan gerobak es krim milik Pak Cik Kumar karena kebingungan dengan alamat yang kutuju. Hal yang tidak disangkakan, dia mengantarku, dan mengatakan bahwa alamat itu berada tepat di depan rumahnya.

Aku menyukainya sejak pandangan pertama, saat itu aku hanya merasa bahwa ini sekadar perasaan kagum dalam hatiku akan ketampanannya itu. Namun lama-kelamaan, aku meragui rasa kagum itu. Hingga jadilah sampai sekarang!

Sampai pada suatu hari, saat aku sedang mengambil beberapa buku di lokerku, aku mendengar sebuah percakapan yang menyerang kalbuku.

"Aku dengar, Hali sedang menyukai seseorang."

"Hali si Ketua Karate itu? Rivalnya Solar?"

Hali menyukai seseorang. Dia menyukai perempuan lain, dan kemungkinan besarnya adalah Yaya. Teman dekatnya dan saudara-saudaranya.

Hahahah, aku sudah menduga itu.

"[Y/N], kenapa kau tidak langsung mengungkapkannya saja?"

Sebuah pertanyaan terlontar dari bibir sahabatku, [B/F].

Bibirku seketika bergetar, jantungku berdegup kencang, hatiku berteriak mengatakan kalau aku ingin sekali mengungkapkan perasaanku padanya.

Tetapi...

"Aku sudah selesai mengaguminya. Aku hanya sebatas kagum padanya."

Jawabanku atas pertanyaan sahabatku. Aku tidak tahu ia percaya atau tidak, yang jelas, ia langsung mengalihkan pembicaraan.

Aku telah berbohong. Aku berbohong pada sahabatku, dan bahkan pada diriku sendiri.

Hahah, aku sepengecut itu.

Hari kelulusan kami semua pun tiba, disaat itu, lelaki yang aku kagumi maju ke depan panggung setelah acara penyerahan selesai. Dia membawa beberapa coklat dan sebuket bunga lavender.

Aku terkejut melihatnya, bunga lavender adalah bunga favoritku. Tapi jelas sekali ia tidak akan memberikan bunga itu padaku.

Andai saat itu aku tetap duduk di tempatku. Mungkin tidak akan terjadi hal buruk seperti sekarang.

.
.
.

"Maaf kalau saya mengambil alih acara, saya sudah izin kepada kepala sekolah dan para guru untuk melakukan hal gila ini." ucap seorang laki-laki berjas hitam dengan kedua tangannya yang penuh dengan coklat dan sebuah buket bunga lavender yang cukup besar.

My BoyUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum