Meributkan Hal yang Itu-itu Saja

411 30 8
                                    

Disclaimer

Hi, sebelum masuk ke cerita aku mau disclaimer dulu nih beberapa hal mengenai universe yang aku buat ini hehehe.

Back to You (BTY), berlatar belakang di Indonesia negara tercinta baik dari segi lingkungan maupun sosial ekonominya. 

Nggak lupa pula, universe ini masih menyoroti beberapa norma yang masih dipegang teguh di sini, kaya ngerokok, minum, sex before marriage dll masih dianggap sebagai konotasi yang negatif (walaupun udah banyak yang ngelakuin juga sih hehe). 

Tapi selepas dari itu, universe ini sudah menganggap BL atau gay sebagai hubungan yang biasa aja. Kek perempuan dan laki-laki pada umumnya, jadi nanti nggak ada tuh acara marah-marah sampai diarak warga karena ketauan suka sejenis. Love always win in my universe yeah :)

Ya itu aja sih, enjoy my work. 

... 

Seorang pria kecil kini sedang berdiri di depan bar yang tak jauh dari kampusnya. Jam sudah hampir menunjukan jam satu malam, ia kedinginan dan kakinya gatal karena lama berdiri. Namun hal itu tak mengehentikan niat Jungwon untuk terus mengirim pesan dan menunggu seseorang keluar dari sana.

Tubuhnya masih di sana, tapi pikirannya kemana-mana. Ia juga tak berani untuk masuk ke dalam tempat yang berisikan banyak orang teler seperti itu. Sekali lagi ia mencoba menelepon namun tetap saja, kembali tak terangkat.

"Eh Jungwon?" ujar salah satu orang yang baru saja keluar dari pintu keluar bar.

"Heeseung" ujar Jungwon langsung menghampirinya.

"Nyariin Jay ya? kenapa nggak langsung masuk aja? dari tadi emang nggak pegang hape anaknya" ujar Heeseung menjelaskan.

"Kalau gue minta tolong lo aja yang panggilin bisa nggak Hee?" ujarnya mencoba menawar

"Masuk aja kali Won, dah legal kan lo? tapi kalo lo masih nggak nyaman ya udah gue panggilin aja anaknya"

"Makasih Hee" ujar Jungwon merasa berterima kasih.

Heeseung langsung masuk dan menghampiri mejanya yang mana ada Jay di sana. Ia sedang sibuk berbincang dengan salah satu talent yang menjadi aktor utama film pendek mereka. Bukan hal aneh jika mahasiswa jurusan film akan membuat malam perayaan setelah film mereka usai, tentunya semua pihak yang terlibat akan diundang.

"Misi Bang Jay dan Neng Karina" keduanya langsung menoleh mendengar interupsi dari Heeseung. Keduanya sedang membicarakan tentang peluang karier di industri perfilman mulai dari sudut pandang talet hingga sutradara serta produser sekalipun.

"Ada yang nyariin lo tuh"

"Ha siapa?"

"Nyonya besar"

"Bohong lo Hee, nggak mungkin pacar gue keluar jam segini mana nangkring di tempat kaya gini" ujar Jay menyangkal.

"Lah nggak percaya anjir, mana ada gue bohong" ujar Heeseung tak terima. Heeseung juga awalnya kaget karena selama ia berteman dengan Jay, pacar possesivenya aka Jungwon paling pol memang hanya berani menghampiri mereka di warung kopi.

"Dah sana buruan samperin tuh nyonya, jangan sampe ada perang di sini ye. Malu-maluin"

Karina yang memperhatikan kepergian Jay dengan pandangan yang sedikit kecewa. Entah kenapa lelaki yang menjadi sutradaranya kali ini sungguh menarik, jauh lebih menarik dari lawan mainnya di film pendek tersebut.

"Biasa aja liatinnya, mantan gue tuh" ujar Yuna yang masih satu meja dengan mereka.

Tak ada nada marah di dalamnya, ia hanya mencoba menggoda Karina. Tapi hal itu sukses membuat Karina menunduk malu. Yuna yang sudah mabuk tertawa dengan keras sampai Kai sang pacar yang ada di sampingnya turut membungkam mulut Yuna.

Back To YouWhere stories live. Discover now