Menjadi Diri Sendiri

123 22 4
                                    

Jungwon menatap langit-langit kamar kosannya. Perutnya sakit sekali saat ini hingga ia harus membolos kelas.

Empat hari terhitung dari malam Jay memutuskannya secara sepihak. Malam itu pula mereka memutuskan untuk pulang dan tak jadi menginap.

Semua memang salahnya yang tidak bisa membaca suasana dan membuatnya semakin runyam. Harusnya malam itu Jay bisa kembali pada dirinya, namun yang terjadi malah sebaliknya.

Tak lama kemudian terdengar suara pintu dibuka.

"Niki gue udah bilang nggak papa, jangan bolos kelas" ujarnya lemah.

Tapi yang di depannya adalah perempuan imut berwajah mirip Jungwon, Eunha. Kakak Jungwon satu-satunya.

"Loh kakak?"

"Iya ini gue Won"

"Kakak nggak kuliah?" ujar Jungwon menanyakan. Harusnya kakaknya itu sedang kuliah S2 Peternakan di Bogor sana.

"Mana bisa gue kuliah kalo denger kabar adek gue gerdnya kambuh. Mama papa lagi di luar negeri Won, kakak nggak tega ngabarin mereka" ujar Eunha, ia langsung kesini begitu dikabari Niki.

"Maafin ya kak Jungwon cuma bisa ngerepotin"

"Dek, nggak gitu maksud kakak. Kamu gimana sekarang badannya"

"Ulu hati aku sakit kak, tadi udah muntah"

"Udah minum obat? Udah makan?"

"Tadi pake antasida" ujar Jungwon yang dibarengi anggukan Eunha.

"Kamu tuh pasti kaya gini pas lagi stres dek. Makanya kakak, bunda dan ayah ga bakal kasarin kamu. Dulu pas waktu kecil tiap kali dibentak kamu pasti nangis terus panas. Nah sekarang coba kasih tau kakak siapa yang berhasil bikin kamu kaya gini?"

"Nggak ada kok kak. Jungwon ngerasa marah aja sama diri sendiri"

"Jangan bohongin kakak. Jay ngapain kamu hm?"

Mendengar nama Jay, jungwon hanya bisa tersenyum miris. Sakitnya masih terasa.

"Jay udah nyerah sama aku"

"Putus?" pertanyaan itu hanya dijawab anggukan dari adiknya yang kini terlihat berkaca-kaca.

Tiba-tiba Jungwon merasakan sakit yang tak tertahankan dari ulu hatinya. Terasa panas bahkan ia tiba-tiba kesulitan untuk bernafas.

"Aduh kak, perut aku sakit banget. Dada aku sesek banget kak" ujar Jungwon tiba-tiba.

Memang seperti ini kalau dibiarkan terlalu parah.

"Dek, tenang yuk dek ambil nafas. Pelan"

Eunha memegang tubuh Jungwon yang kini sedang keringat dingin. Ia mencari obat yang biasa Jungwon konsumsi kalau sedang kambuh. Namun ia kini hanya menemukan bungkusnya saja.

"Dek pelan-pelan yuk jalan ke rumah sakit. Bentar ya"

Jungwon yang sedang sibuk dengan rasa sakit kini hanya bisa pasrah dipapah Eunha bersama Bapak penjaga kos. Keduanya naik taksi menuju ke UGD rumah sakit kampus.

Sampai sana Jungwon langsung ditangani, ia bahkan diinfus karena beberapa hari ini tubuhnya menolak makanan yang ia makan.

Eunha miris melihat adiknya yang tertidur tak berdaya. Dengan kebulatan hati akhirnya ia mencoba menelepon seseorang. Ia ingin tahu apa yang benar terjadi.

"Halo Jay, ini Eunha kakak Jungwon. Bisa minta tolong ke RS Kampus nggak? Kakak lagi di lobi UGD"

"Nggak papa kok. Kalo bisa kesini ya Jay kakak tunggu"
...

Back To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang