Everyone's Feeling

131 16 12
                                    

Jay terbangun sebelum matahari terbit dan Jungwon masih ada di dalam pelukannya. Ia memandang wajah seseorang yang sanggup membuatnya jatuh cinta itu dengan saksama.

Tak menyangka waktu berpisah yang sebenarnya akan tiba, Jungwon bukan lagi miliknya.

Jay dengan perasaan berat mencoba bangkit dan memakai pakaiannya. Langkahnya begitu berat, tapi ini yang terbaik bukan? Ia telah berjanji menuruti apa mau Jungwon dan inilah akhirnya.

Ia mencium kening Jungwon lama sebelum akhirnya keluar dan sama sekali tak menengok ke belakang. Hatinya masih di sini, hanya saja semuanya telah berakhir. Ia tak bisa menyakiti Jungwon lebih dari ini.

...

Mendengar pintu ditutup, Jungwon membuka matanya. Ia sudah bangun bahkan sebelum Jay pergi. Ia berusaha menahan air matanya dengan sekuat tenaga sembari memandang wajah dengan rahang tegas itu lekat.

Jungwon akhirnya menangis dengan suara yang sangat pilu. Ia memeluk dirinya sendiri, sembari berusaha tenang. Ia sudah meyiapkan skenario ini dalam kepalanya, namun kembali lagi hatinya tidak pernah siap.

Ia ingin Jay ada disisinya bahkan sampai kapanpun itu. Namun melihat Jay pergi bahkan tak sekalipun berbalik membuatnya tersadar, memang inilah yang terbaik untuk semua orang.

Ditambah dengan omongan Sunoo di kamar mandi cafe yang selalu terngiang di kepalanya.

"Sorry Won, kalo kehadiran gue di sini bikin lo sedih. Tapi selepas itu Jay bukan siapa-siapa lo lagi kan?"

"Dia berhak bawa siapapun kemanapun dan gue rasa lo juga nggak bisa kaya gini terus" Ujar Sunoo sembari tersenyum :)

Bagi Jungwon omongan Sunoo sangat menusuk, tapi yah memang benar adanya.

Ia sangat sedih mengetahui fakta bahwa ia sampai harus dirawat di rumah sakit dan izin kuliah karena fisik dan mentalnya yang sangat hancur. Ia rela membuang harga dirinya dan mengikuti Yuna malam ini, hanya untuk mendapati orang yang telah membuatnya sebegini terlukanya sudah berlaku biasa saja.

Tak ada sama sekali kesedihan di mata Jay, bahkan ia sudah bersama seseorang yang bisa dibilang menjadi salah satu alasan besar hubungan mereka kandas.

Ternyata memang benar kan, ia tak berharga?

...

Jay menjalani hari-harinya dengan sisa perasaan yang ia milik, runyam dan serba tak fokus. Ia berusaha melanjutkan hidup perkuliahannya bahkan projek lomba dengan patah hati. Ia sempat mengalami fase turun nilai bahkan kena semprot Bang Jungkook karena dirinya yang lalai menjalankan peran sebagai Director of Photography (DOP), posisi yang penting untuk keberjalanan produksi film.

Setelah kepergiannya dari kost Jungwon, Jay sama sekali tak pernah berusaha menemui Jungwon lagi. Ia bahkan sangat jarang membuka media sosialnya demi tak menemui wajah bahkan nama itu bahkan melalui layar.

Bisa dibilang kini ia sudah lebih baik, tapi ia tak bisa berbohong kalau masih merindukan Jungwon di setiap detiknya.

Ia ingin Jungwon bahagia, begitu juga dirinya yang lelah dengan segala kesedihan.

Tak memungkiri, selain sahabat dan teman dekatnya ada satu nama lagi yang menbuatnya kini menjadi jauh lebih baik.

Sunoo.

Pria cantik yang kini menjadi sahabat dekatnya itu selalu ada untuknya. Ialah yang selalu menguatkan Jay di puncak rindunya pada Jungwon.

Ia memandangi wajah Sunoo lekat yang kini tengah tertidur di sampingnya. Jay kini sedang menginap di apartemen Sunoo.

Back To YouOù les histoires vivent. Découvrez maintenant