We Meet Again

125 17 4
                                    

Ketua Hima akhirnya tiba dan mereka langsung mengadakan rapat.

Jake, Jay dan Heeseung sebagai kepala divisi juga turut ikut rapat di ruang komunal kos Belimbing tersebut.

"Jadi kita diajak kerja sama nih, buat profile fakultas. Gimana Jay?" Soobin bertanya pada Jay selalu Ketua divisi media dan produksi.

"Ya boleh boleh aja si, masuk proker juga kan? organisasi apa btw?"

"BEM MIPA" Jawab Soobin

Jay sempat membeku beberapa saat namun ia berusaha profesional. Tapi tidak dengan kedua sahabatnya yakni Heeseung sebagai wakil kepala divisi internal, juga Jake sebagai bendahara yang tertawa. Jake malah sengaja membesarkan suaranya.

"Ya gue harap kita bisa profesional di sini, " Ujar Soobin kemudian ditutup dengan deheman.

Jay kemudian menatap tajam kedua sahabatnya. Sungguh ia merasa tak enak dengan situasi ini. Toh MIPA kan besar, mana mungkin ia bisa begitu saja bertemu dengan mantan terindah.

"Yah besok Kamis nih divisi media dan komunikasinya sana mau ketemuan ama lo"

"Ok bisa diatur. Kirimin nomornya aja" ujar Jay.

" Dah gue kirim namanya Sunghoon" balas Soobin.

Mereka melanjutkan rapat, membicarakan progress harian hingga menggibah para anggota dan anak magang.

Hingga pada akhirnya Soobin menutup rapat. Jay masuk ke kamar dan menikmati kesendiriannya.

Kamar ini juga punya kisahnya sendiri, dimana ia menangis bertengkar bahkan melakukan hal iya-iya bersama Jungwon. Tembok dan langi-langit kamar ini saksinya.

Sejujurnya, ia tak suka di kamarnya sendiri karena kamar itu selalu mengingatkannya dengan Jungwon.

Tapi kini semua sudah usai bukan? Ia nggak nggak bisa terus-terusan kabur ke Sunoo dan menghindari semua ini.

Tak lama kemudian hapenya kembali berbunyi. Dari Sunoo.

Sunoo

Kamu dimana Jay? Nanti malem ke apart yuk? Aku mau masak mie Jawa. Please bantuin makan :(

Jay yang biasanya akan mengiyakan saja ajakan Sunoo, cuma entah kali ini kata-kata Jake menghantuinya.

Ia tak mau menyakiti hati banyak orang.

Jay

Duh pasti bakalan enak banget tuh, tapi maaf ya Noo gue ada urusan ntar malem

Sunoo

Oh yaudah nggak papa Jay nanti aku kasihin tetangga sebelahku aja.

Jay
Read

Mungkin itu semua yang terbaik buat saat ini.

...

Jugwon baru saja menyelesaikan quiz harian yang susah sih, cuma Jungwon merasa bisa mengerjakannya dengan baik.

Bila dibanding dengan sang kakak, ia memang tidak sepintar itu. Hanya saja, Jungwon memang anak yang sangat rajin. Istilahnya ia pintar karena kerja keras, bukan yang dari lahir sudah encer isi kepalanya.

Catatannya selalu lengkap dan rapih bahkan berwarna-warni. Banyak yang suka dengan Jungwon tapi bisa dibilang tidak ada yang benar-benar jadi teman dekatnya.

"Jungwon, makasih banget ya, catetan lo berguna banget gila. Ipk gue bisa nggak selamet kalo nggak ada lo" ujar Haechan teman sekelaanya. Ia berbicara sembari memberikan catatan Jungwon yang tadi sempat ia pinjam sebelum ulangan.

Back To YouWhere stories live. Discover now