7 : Keluarga Kecil

24.2K 3.2K 108
                                    

Rupanya ocehan Juno untuk lewat jalan tikus itu bukan sekadar bualan belaka. Laki-laki itu mengemudikan motornya melewati gang-gang kecil yang tidak bisa dilalui oleh mobil. Kaila terus menoleh kanan dan kiri, memastikan mereka tetap melewati perkampungan yang ramai. Kaila agak cemas juga sebetulnya. Ia tidak begitu mengenal Juno, takut kalau laki-laki itu sebetulnya akan berbuat jahat padanya.

"La, kenapa lo bengong?"

Kaila sedikit membetulkan posisi helmnya ketika mendapat pertanyaan itu dari Juno. Ia juga baru sadar kalau sejak tadi ia tidak memperhatikan Juno. Dari tadi ia fokus menatap kanan kiri jalan.

"Hah? Kenapa, Jun?"

"Tadi gue kasih pertanyaan ke lo, tapi lo nggak jawab. Kenapa bengong?"

"Bukan bengong. Cuma ini busa helm lo ketebelan. Jadi gue nggak denger lo ngomong apaan," kilah Kaila. "Coba ulangi."

"Kenapa lo suka sama kakak gue?"

"Oh itu..." Alih-alih menjawab, perempuan yang duduk di boncengan motor itu justru tersenyum.

"Lah malah nggak dijawab. La, halo, panggilan untuk Kamila."

Kaila mendengkus ketika mendengar celotehan Juno. "Menurut gue. Menurut gue nih ya. Kak Jerry ganteng, baik, pinter."

"Cuma karena itu?"

Kaila mengangguk meskipun ia tahu Juno tidak bisa melihatnya dari balik punggung.

"Gue juga ganteng, baik, pinter kok, La."

"Ya terus?"

"Ya nggak papa. Cuma mau kasih tahu aja."

Kaila tertawa mendengar kalimat itu dari Juno. "Nggak usah dikasih tahu, gue juga tahu kali. Juno, most wanted di sekolah. Cowok dengan segudang prestasi akademik, ganteng, dan baik. Makanya banyak cewek yang ngintilin lo. Lo yang bikin cewek-cewek nangis histeris kalau anak PA lagi latihan panjat tebing di sekolah. Juno! Juno! Aduh sampai budek kuping gue dengerin mereka teriak-teriak kalau lo lagi ekskul."

"Terus kenapa lo nggak kayak cewek kebanyakan di sekolah?"

"Hah? Gimana maksudnya?"

"Ya kenapa lo nggak ikut ngintilin gue dan ikut histeris kayak cewek-cewek lain di sekolah?"

Kaila terkekeh. "Kenapa? Lo pingin gue ngintilin lo?"

Tidak ada jawaban dari Juno. Kaila hanya mengangkat kedua bahunya dengan gerakan sekecil mungkin.

Juno menaikkan gasnya, sehingga motor itu berjalan sedikit lebih cepat dari sebelumnya. Jalanan di gang sore hari itu, dipenuhi anak kecil berbaju muslim yang bejalan secara berkelompok di sisi-sisi jalan. Kaila tersenyum kecil melihat mereka, pasti sore begini anak-anak itu mau pergi mengaji di masjid. Kaila dulu juga begitu, belajar mengaji di masjid sepulang dari sekolah dasar.

Kaila terlojak kaget karena baru saja ia sedikit melompat setelah lewat polisi tidur. Buru-buru ia menepuk punggung Juno. "Pelan-pelan dong, Pak! Perasaan gue naik gojek nggak gini-gini amat deh."

"Bukan gue yang salah. Polisinya kegendutan buat tiduran di situ."

"Polisi banyak korupsi kali."

Juno ikut tertawa mendengar celetukan tidak penting dari Kaila.

"La, lo nggak mau berhenti suka ke Kak Jerry?"

Kaila mengerutkan keningnya sampai kedua alis hampir menyatu. "Kenapa deh? Perasaan dari tadi bahas Kak Jerry melulu."

Gadis itu bisa melihat Juno mengangkat dua bahunya bersamaan. "Ya nggak papa, La. Jangan terlalu berharap aja sama kakak gue."

"Ya kenapa? Apa alasannya?"

JASA PACAR SEHARI ( END ✔️ )Where stories live. Discover now