29

4.3K 625 24
                                    

Hari sudah menunjukan pukul 11.00 siang, Varo sedang duduk di depan jendela besar appartemen Lisa yang menampilkan pemandangan kota Seoul dengan lalu lintas yang ramai bersama mata hari yang cerah. Memegang segelas kopi yang ia teguk perlahan dengan fikiran entah kemana.

"memikirkan apa ?" tanya Lisa yang membuat Varo menoleh, mendapati kekasihnya yang kini duduk disampingnya.

"sesuatu hal.. ah iya mau makan siang disini atau keluar?" tanya Varo yang kini terfokus pada Lisa.

"mmm bagaimana jika diluar?" fikir Lisa

"boleh.. mau di negara mana?" sahut Varo yang membuat Lisa terkejut tak percaya

"hey! woahh sebenarnya siapa dirimu  eoh?"

"aku?" tunjuk Varo pada dirinya sendiri

"aku Alvaro" lanjutnya denngan polos yang membuat Lisa tercengang

"aku masih bisa mengerti jika kau mengatakan restaurant mana tapi ini? woah Varo..ini hanya makan siang bukan liburan" jelas Lisa yang menggebu

"aku tau mungkin saja kau ingin makan siang di jepang atau di negara mana  bisa saja kan?" balasnya yang membuat Lisa tertawa garing.

"woah daebak" Lisa tak bisa berkata lalu menoleh dan duduk tegak menghadap Varo

"tolong ajari aku, bagaimana bisa kau punya segalanya disaat aku tak pernah melihatmu bekerja selain membuntutiku?" penasaran Lisa dengan mata bulatnya yabg kini berkobar akan rasa penasaran.

Varo terkekeh kemudian ikut duduk tegak menghadap Lisa bahkan memegang kedua bahu gadis itu dan mendekatkan wajahnya

"mudah saja"

"bagaimana?ayo katakan caranya bagaimana?" sahut Lisa cepat yang membuat Varo terkekeh kecil

"menikah denganku"

Lisa langsung menatap datar Varo dan berdecak

"tak usah bercanda Varo..aku sedang serius sekarang"

"aku juga serius sayang, cukup menikah denganku dan kau akan melakukan semua yang kau inginkan" balas Varo dengan santai.

"ah pelit!" sebal Lisa ngambek yang berfikir jika Varo tak mau memberikan tips and trik akan apa yang lelaki itu lakukan hingga bisa freedom di usia muda

"pelit apasih?aku benar tau..cukup menikah denganku sayang.. jadi mau kapan?" tanya Varo seraya merangkul Lisa

"aku bertanya serius Varo" rajuk Lisa menatap sebal kearah Varo

"aku juga menjawab serius sayang" ujar Varo yang gemas hingga mencubit pelan hidung lisa

"ish jangan sentuh! ayo jawab duluu.. apa bisnis yang kau tekuni?menanam saham di perusahaan mana? atau kau punya perusahaan?ayo katakan.. aku juga ingin belajar bisnis dari sekarang eum?" jelas Lisa seraya beraegyo yang malah membuat Varo menatapnya dan langsung memeluk bahkan menciumi dan menggigit pipi Lisa lembut

"Varo!!!! lepaskan Varo ih jangan di gigit!!! Lepaskan Varo!!!" berontak Lisa seraya merengek bahkan kini menyusupkan wajahnya ke dada Varo agar lelaki itu tak bisa mengecupi atau menggigit wajahnya. Varo tertawa meski tangan mungil lisa memukul pingganggnya karena kesal.

"sayang dengar" ucap Varo seraya memeluk Lisa, menyandarkan kepalanya di atas kepala Lisa dengan nyaman

"aku tak tau harus menjelaskannya bagaimana, kau mau mendengar ceritanya?" tanya Varo yang membuat Lisa mengangguk meski tak mau mengangkat wajahnya

Varo tersenyum kecil kemudian mengecup puncak kepala Lisa

"pernah mendengar cerita jika dunia dikuasai oleh sebuah keluarga?" tanya Varo yang kini membuat Lisa mendongak.

Mr.R  (End)Where stories live. Discover now