Saat ini Lisa sedang menikmati sore indah diatas rooftop luas di rumah Varo, kejadian tadi? jangan dibayangkan karena sudah jelas tak ada yang terjadi jika itu yang kalian fikirkan. Mereka hanya berenang,mengobrol dan melakukan beberapa permainan yang Lisa ajukan, ah tentu saja bukan rahasia lagi jika Lisa selalu payah dalam hal keberuntungan.
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
"mau naik itu?" tanya Varo seraya menunjuk balon balon udara yang sedang bermain di luasnya langit.
Iya Lisa sedang bersandar di dada Varo dengan lelaki itu yang duduk memeluknya dari belakang.
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
(anggap aja lagi selonjoran tumpang kaki terus nyandar ke Varo)
"nanti saja" balas Lisa yang menyemil makanan disana, Ah rasanya terlalu indah hingga membuatnya malas untuk bergerak.
"Varo" panggil Lisa
"iyaa" balas Lelaki itu lembut
"sudah berapa lama kau keliling dunia sendiri?"
"mungkin dari umur 15, aku baru benar benar mengelilinginya" balas Varo yang menyandarkan dagunya pada kepala Lisa,memeluk erat pinggang kesayangannya seakan tak mau terpisah barang 1 cm pun.
"ah aku iri" ucap Lisa seraya menyesap wine di tangannya
"kenapa harus iri? kita akan melakukannya sayang, akan jauh lebih menyenangkan jika itu bersamamu" jelas Varo yang lagi mengecup puncak kepala Lisa sayang yang sukses membuat senyum terukir diwajah Lisa
"akan menghabiskan berapa lama?"
"selama apapun yang kau mau, aku tak masalah jika kita akan berkeliling sampai tua" balas Varo yang membuat Lisa tertawa kecil lalu menoleh dan sedikit mendongak untuk menatap wajah Varo.
"lalu bagaimana dengan anak anaku?" tanya Lisa yang malah membuat Varo tak bisa menutupi senyum baper nya.
"ahh aku tak akan memaksakan apapun, anak anak kita akan melakukan apa yang mereka inginkan dengan tanggung jawab" balasnya dengan pipi yang terlihat merona
"kau merona" tertawa Lisayang membuat Varo mengalihkan pandagannya malu apalagi mendengar tawaan Lisa yang tanpa beban membut Varo langsung memeluk erat Lisa dan menelusupkan wajahnya di leher Lisa
