68.

2K 260 119
                                    

Author POV

Cuitt
Cuitt
Cuitt~🕊️

"...,"

Set (menaburkan sesuatu)

"...,"

Set (bersiap-bersiap)

"...," sedang berdoa.

Dihari yang sangat indah ini, terik mentari menyinari dengan sangat leluasa.

Pepohonan yang rindang, burung-burung berkicauan. Menjadikan suasana di siang hari ini terasa sangat nyaman.

Tapi, tidak untuk wanita cantik yang satu ini.

"Huh........,"

Duduk dalam diam, menatap sebuah batu nisan dengan sangat pilu.

Ribuan kerinduan terpancar dengan jelas dari mata indahnya itu. Rasa ingin temu sudah memuncak dihadapan. Namun, apalah daya dia hanya bisa menahannya.

Siapa lagi dia, kalau bukan Putri.

"...," diam sedari tadi, tanpa melakukan apa-apa. Hanya melihati batu nisan dihadapan.

"...," Putri tersenyum. Namun, matanya sembab karena sehabis menangis.

"Aku rindu," lirihnya.

Cup

Putri mencium batu nisan itu.

"Dek," panggil seorang pria yang tak lain adalah Kakak laki-laki Putri. Yang bernama Bima.

"Hm?," Putri menoleh kebelakang.

"Ayok pulang," ajak Bima.

"Hm? Emang kakak udah selesai doa?," tanya Putri dengan lemas.

"Udah dong," jawab Bima. Kemudian Bima berdiri.

"Yuk," ajak Bima lagi.

"Oke," Putri pun ikut berdiri.

Lalu, kedua adik kakak itu pun pergi dari situ, tepatnya pergi dari tempat makam itu.

"Kak, aku turun sini aja," ucap Putri ditengah perjalanan.

"Loh. Kenapa?," Bima menghentikan sepeda motornya. Tepat didepan sebuah toko.

"Mau ngobrol sama Bu Ani sebentar," Putri pun turun dari sepeda motor.

"Terus kamu pulangnya? Jalan kaki?," tanya Bima. Tapi, gerak-gerik Putri sedikit mencurigakan menurut Bima.

"Iya gapapa, udah buruan pergi sana. Istri kakak nyariin tuh, keburu kakak diamuk ntar pulangnya lama," ucap Putri sambil mengusir Bima pergi.

"Dih ngusir-ngusir. Beneran nih gapapa kakak tinggal?," tanya Bima lagi karena tak tega adiknya pulang jalan kaki.

"Iya Kak Bimaaaaaaaaaa. Gapapaaaaaaaaaa, udah deh sana hus hus," Putri mendorong Bima agar cepat-cepat pergi dari sini.

"Aish iya-iya. Yaudah hati-hati kalo pulang, inget badan kamu belum sembuh total," ucap Bima sebelum pergi.

"Iyaaaaa," jawab Putri dengan lemas.

"Oke," Bima pun mulai menyalakan sepeda motornya dan langsung pergi dari hadapan Putri.

"Huh.....," hembusan nafas Putri begitu berat.

Setelah Bima pergi, Putri pun langsung mampir ke toko yang akan dituju oleh Putri.

"Bu Ani beli~," panggil Putri didepan toko.

Dia PutriWhere stories live. Discover now