25.

4.7K 433 27
                                    

*Ketika membaca, budayakan sambil menghayal (membayangkan).

Putri POV

Entah apa yang ada dipikiran orang tuaku. Tanpa amarah, malah memaafkanku dan Non Aura. Malahan mereka sedang tertawa malu.

Kejadian ini, apa mungkin kesalahanku?, atau kesalahan Non Aura?. Yang pasti aku tak tau. Aku tak akan menyalahkan siapapun. Karena kejadian tadi, terjadi secara tiba-tiba.

Dan satu hal lagi. Maksudnya sah itu apa?, sah yang bagaimana?. Kata itu yang sedari tadi terngiang-ngiang dikepalaku.

"Dengerkan kalian?," ucap Ibuku kepadaku dan Non Aura.

"I-Iya," jawabku gugup bersamaan dengan Non Aura.

"Sip!," ucap kedua orang tuaku. Hanya kuangguki.

"Dan si Bima kamana yak?," tanya Ayahku bingung melihat Kak Bima tak ada disini.

'Aku lupa! Kak Bima!' batinku yang teringat.

"Iyaya tadi kan dia disini, kok langsung hilang," timpal Ibuku.

"Palingan dia dikamar," Sambung Ibuku yakin 100%.

"Kak Bima," ucapku lirih.

"Masa dia marah?," tanya Ayahku kepada Ibuku.

"Mana ada, tadi kan dia semangat banget ngeliat Putri sama Non Aura yang lagi 'gituan'," jawab Ibuku sedikit kasar tapi masih sopan.

"Yajuga sih," ucap Ayahku setuju.

"Kak Bima," ucap Non Aura yang berada disampingku.

Tanpa pamit, aku pun langsung bergegas pergi ke kamar Kak Bima. Aku gatau, dia ada dikamar apa engga.

Tidak butuh waktu lama. Aku pun sampai didepan kamarnya Kak Bima. Kudengar sedikit keributan didalam, berarti Kak Bima ada dikamar.

Ntah dari mana datangnya. Sekarang aku takut untuk masuk kedalam. Mengetuk pun rasanya susah. Tanganku tidak bisa bergerak, rasanya kaku seperti batu. Sampai lama sekali aku berada di depan pintu kamar Kak Bima. Hanya diam mematung.

"Kak Bima ada didalem?,"

Hingga seseorang datang dan bertanya. Aku masih tetap saja diam tak bergeming.

"Hei," ucap Non Aura membuyarkan lamunanku.

"Ah? Ya?," tanyaku seperti orang bodoh.

"Kak Bima ada didalem?," tanya Non Aura lagi.

"A-Ada," jawabku tapi tak berani melihat ke arahnya.

"Huft...," kulihat Non Aura menghembuskan nafas berulang kali.

Aku gatau apa yang dia akan lakukan.

Tok
Tok
Tok

"K-Kak Bima," ucap Non Aura setelah mengetuk pintu kamar.

Tok
Tok

Namun, tak ada jawaban dari dalam kamar. Ini, semakin membuat rasa takut dan bersalahku semakin besar.

'Kak Bima' batinku ingin menangis.

Kret

Ternyata pintunya tidak dikunci!. Dan Non Aura memberanikan diri masuk kedalam. Ku ikuti saja dari belakang.

"Kak," ucapku dan Non Aura bersamaan.

Kulihat Kak Bima sedang diam merenung sambil melihat keluar jendela. Ku coba dekati perlahan dengan Non Aura.

"Kak," panggil Non Aura. Tak dijawab oleh Kak Bima.

"Kak Bima," panggil Non Aura lagi. Tetap Kak Bima tak menjawab, apalagi menoleh.

"Kak Bim, aku minta maaf!," ucap Non Aura seraya bertekuk lutut disamping Kak Bima.

"Hah...," Hembusan nafas Kak Bima.

"Kak...," ucapku gemetar karena ingin menangis. Seraya ku menghampiri Kak Bima dan memeluknya dari belakang.

Ya. Kak Bima hanya diam saja tak menggubrisku dan Non Aura. Lama sekali kami berada diposisi seperti ini. Hingga...

"Maaf," ucap Non Aura.

"Huft...," dijawab Kak Bima dengan hembusan nafas.

"Kakak ga marah, cuma Kakak iri aja ngeliat kalian bisa gitu," ucap Kak Bima. Sontak aku dan Non Aura mendongakan kepala dan melihat ke Kak Bima.

"Kalian tau kan kalo Kakak ini jomblo," sambung Kak Bima dengan akting yang 'alay'.

"Ngeliat kalian gitu tadi, jiwa jomblo Kakak meronta-ronta😭," sambungnya lagi.

"😐😐," Ekspresiku dan Non Aura.

"Huwee kapan jodohku datang😥," oceh Kak Bima.

'Untung Kakakku😑' batinku.

"Dah, yang tadi jangan dipikirin, Kakak ga marah😫," ucap Kak Bima kepadaku dan Non Aura.

"Huweee jodohku kamu dimana~😭," oceh Kak Bima ga jelas.

'Dahlah bukan Kakakku😑' batinku lagi.


















































Gaje ya?. Maap, author lagi males banget😪.

Votmen~🐵.
Next~

~TBC~

Dia PutriHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin