10. Khawatir

2.1K 376 61
                                    

Beomgyu kini terbaring di ranjang Taehyun. Laki-laki itu demam dari kemarin, badannya panas dan tubuhnya terus berkeringat. Beomgyu tampak gusar dalam tidurnya, dia sesekali menangis. Taehyun dibuat terenyuh, barangkali Beomgyu mimpi buruk sampai gelisah seperti itu.

Selama dua hari Beomgyu sakit, selama itu pula Taehyun merawatnya. Dia melewatkan kelas demi menjaga Beomgyu. Laki-laki manis itu nampaknya tak memiliki siapa-siapa lagi selain Taehyun. Taehyun juga tak tega untuk meninggalkan orang sakit dirumah sendirian.

Beomgyu membuka matanya perlahan dan wajah Taehyun lah yang pertama dia lihat, tersenyum manis ke arahnya dengan tangan yang sibuk menempelkan handuk kecil di dahinya  berharap demamnya cepat turun.

"Sudah bangun, mau minum atau makan?" tanya Taehyun. Beomgyu masih diam namun matanya malah berkaca-kaca.

"Hyungi.. hyungi.."

Taehyun mengelus pipi Beomgyu, dia menatap matanya lembut. Altar ego Beomgyu yang paling manja kini mendominasi tubuhnya, Taehyun tentu tau harus bersikap bagaimana, dia harus memperlakukannya dengan lembut.

"Jangan menangis. Hyung disini." ucap Taehyun. "Hyung disini."

Kepanikan Bamu sedikit mereda, matanya masih tak mau berhenti menatap Taehyun. Tangannya memegang erat tangan Taehyun, takut jika Taehyun pergi.

"Jangan tinggalin bamu.. hyungi..." Bamu mulai menangis namun kali ini tak terisak. Taehyun tau Bamu kini sedang ketakutan.

"Hyung disini, tidak ninggalin Bamu." ucap Taehyun lagi, diusap surai lepek Bamu dengan lembut. "Mau makan? Bamu belum makan, sekarang makan ya terus minum obat."

Bamu menggeleng. "Bamu mau dipeluk hyung, bobo sama hyung boleh?"

"Boleh. Tapi makan dulu ya, minum obat juga biar bamu cepat sembuh."

Bamu mengusap air matanya, dia masih menggeleng. "Bamu tidak mau."

"Kalau begitu hyung tidak akan temani Bamu tidur."

Bamu merengut.

"Makan ya, minum obat juga. Biar nanti kalau sembuh kita bisa main lagi." rayu Taehyun. Bamu cemberut namun sedetik kemudian dia mengangguk.

Taehyun yang melihat itu lantas tersenyum, dia bangkit dari duduknya untuk pergi ke arah dapur mengambil bubur yang sudah dia siapkan.

"Bentar hyung ambil bubur dulu."

"Hyunggi.." ucap Bamu sambil menahan tangan Taehyun.

"Sebentar kok.. ya, nanti hyung juga balik lagi." ucap Taehyun, dia dengan lembut melepaskan tangan Beomgyu kemudian pergi ke dapur terburu-buru.

Taehyun memanaskan bubur, menaruhnya di mangkuk lalu mengambil sendok, air serta obat. Dia menaruh semuanya di dalam nampan kemudian kembali ke kamar Bamu.

"Tada~ mari kita makan." ucap Taehyu  riang, dia berjalan mendekat dan menaruh nampan itu di nakas sebentar untuk membantu Bamu duduk. Handuk kecil yang ada di dahinya dia singkirkan lebih dulu.

Taehyun mengambil mangkuk bubur itu, mengambil buburnya satu sendok kemudian meniupnya sejenak agar cepat dingin. "Ayo bamu aaaa..."

Bamu masih bungkam, dia menolak.

"Ayo dong.. makan ya, bamu harus makan biar sehat..." Taehyun kembali mengarahkan sendok itu ke hadapan mulut Bamu namun Bamu masih menolaknya.

Taehyun menghela nafas, dia meletakan sendoknya ke mangkok lagi. Taehyun mengambil bubur lebih sedikit kemudian menggerakan sendok itu terbang ke sekeliling Bamu.

"Pesawat akan melandas~ ngiung ngiung ngiung... buka mulutnya... aaa..." Bamu tertawa, dia kemudian membuka mulutnya dan memakan buburnya.

Taehyun yang melihat itu ikut senang. Sudah lumayan lama Taehyun tak mendengar tawa Bamu, kini dia senang karena bisa membuatnya tertawa.

4Face MPD | TaegyuWhere stories live. Discover now