34. Piano dan Biola

2K 301 62
                                    

Soobin telah mengungkapkan semuanya pada Beomgyu dan berakhir dengan tamparan di pipi kanannya. Beomgyu menangis tersedu, dia tak pernah menyangka Soobin akan membatalkan pertunangannya hanya karena pasien delusi itu. Beomgyu masih tak terima, dia masih belum bisa menerima kenyataan yang Soobin ucapkan.

Baginya Soobin hanya ingin lari dari Beomgyu dan dokter kejiwaan itu sudah tak mencintainya lagi. Hanya itu yang Beomgyu simpulkan, setelah mengeluarkan semua ungkapan perasaan Beomgyu bangkit kemudian pergi dari ruangan itu meninggalkan Soobin sendirian.

"Kemarilah, dekati Taehyun lagi maka kau akan mempercayai perkataanku." Soobin bicara setengah berteriak, agar Beomgyu dapat mendengar apa yang dirinya bicarakan.

Beomgyu sejujurnya masih syok, dia menerima banyak keterkejutan yang tak diduga hari ini. Sikap aneh Soobin yang mengijinkannya untuk berkunjung ke rumah sakit, pertemuannya dengan Taehyun. Lalu kini dia harus menerima fakta kalau dulu dia dan Taehyun saling mengenal  dan memiliki hubungan spesial yang tak dapat dijelaskan.

Beomgyu masih terisak, badannya bergetar, kakinya kembali melemas lagi. Dia tak bisa keluar dari rumah sakit ini dengan mudah. Beomgyu memutuskan untuk duduk sejenak di bangku yang ada dilorong guna menenangkan dirinya.

Beomgyu memutuskan untuk menghubungi Shungchan, meminta adiknya itu menjemputnya.

"Hallo Chan, jemput aku di rumah sakit jiwa Namsan."

"Chan?" panggil Beomgyu lagi saat tak mendengar sahutan dari adiknya.

"Aku akan kesana, kakak tunggu aku, jangan kemana-mana."
-tut-

Sungchan menutup sambungan teleponnya. Membuat Beomgyu sedikit kebingungan, adiknya itu terasa seperti syok saat mendengar tempat yang Beomgyu bicarakan.

****

"Kakak bertemu siapa di rumah sakit itu?" tanya Sungchan. Beomgyu  terkekeh hambar, dadanya kembali nyeri lagi karena mengingat keputusan Soobin yang tiba-tiba tadi. Senyumnya luntur begitu saja, kini Beomgyu menatap kosong ke arah depan.

"Tentu Soobin. Memang kau kira siapa?" ucap Beomgyu dengan senyum yang dipaksakan.

Sungchan melirik ke arah kakaknya, setalah itu dia menghela nafas dan kembali melihat ke arah depan. Memastikan mobilnya berjalan dengan baik. Dari ekspresi kakaknya, Sungchan tau Beomgyu tengah bersedih, matanya terlihat sembab dan berair.

"Kak Soobin nyakitin kakak?"

Beomgyu tertegun, matanya kembali berkaca-kaca lagi. Dia mengangguk kemudian menangis lagi sejadi-jadinya.  Lima tahun yang di lewatinya bersama Soobin nyatanya tak berarti apapun, laki-laki jangkung itu memutuskan mengakhiri hubungan mereka saat mereka sudah hampir menikah.

"Soobin.. soobin.. membatalkan pertunangannya.."

Sungchan yang mendengar itu tentu kaget, dia langsung menepikan mobilnya. "K-kakak serius?"

Beomgyu tidak menjawab, dia malah semakin histeris. Sungchan yang melihat kakaknya terpuruk lantas langsung memeluknya, mencoba untuk membuatnya tenang.

"Datang padaku jika kau ingin mengadu."

"Aku menyayangimu Beomgyu."

"Hyungi..." Beomgyu tanpa sadar memanggil Taehyun, dia memeluk Sungchan erat. "Aku sakit.. hatiku sakit sekali.."

Sungchan tertegun, dia merasa ikut sedih. Semua mencoba untuk membuat dunia baru untuk Beomgyu, semuanya mencoba membuatnya untuk tak mengingat masa lalu lagi termasuk Taehyun. Orang yang selalu Beomgyu panggil dalam mimpinya.

4Face MPD | TaegyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang