bagian 1 : reingkarnasi dan markas besar TKI

674 56 19
                                    

Halte bus, jakarta.

Hari ini gilang akan pergi menuju tempat favoritnya, ya event cosplay.

Meski sangat cerdas dan berpresitasi tinggi, gilang adalah seorang otaku dan juga animelovers yang sangat aktif dalam mengikuti event jejepangan.

Ia saat ini gilang sedang duduk disebuah kursi yang juga berada dipinggir pintu halte dimana ada sebuah bus yang sudah mendekat untuk berhenti.

Dari kejauhan gilang melihat beberapa orang mencurigakan dengan pakaian serba hitam sambil membawa 2 buah koper besar dikedua tangan mereka.

Gilang yang merasa ada yang tidak beres segera berdiri sambil sedikit memperhatikan gerak-gerik mereka.

Salah satu dari mereka pun berlari dan hal ini membuat gilang menjadi sangat waspada, setelah cukup dekat orang itu langsung melemparkan 2 buah koper ditangannya dan gilang segera menangkapnya.

Gilang pun berlari mengejar balik orang mencurigakan itu dan ketika sudah cukup dekat gilang melemparkan balik koper tersebut namun saat diudara kedua koper itu meledak dan koper lain yang dipegang oleh orang misterius juga ikut meledak dan menghasilkan ledakan dasyat dan membuat tubuh gilang hancur berkeping keping karena melindungi penumpang dihalte bus dengan tubuhnya.

Ruang tak dikenal.

Tubuh gilang tiba-tiba terbentuk disuatu ruangan dan mulai menampakan wujudnya.

Beberapa saat kemudian gilang pun tersadar namun hanya termenung beberapa saat, tak lama kemudian ia tersadar dari lamunannya dan menjadi kebingungan.

"eh lah! Ini...ini dimana ya? Perasaan tadi di halte bis dan...oh ya ada teroris yang membawa bom dan aku...mengorbankan diri buat penumpang yang ada disana"

Tak lama kemudian muncul sosok kakek-kakek dari ketiadaan dan langsung sedikit membungkuk.

"nak gilang aku sungguh minta maaf, aku melakukan kesalahan dan roda takdir yang seharusnya kau meninggal setelah mengikuti event jejepangan malah mati oleh para teroris itu"

"ahh ti-tidak tidak itu sudah takdir mau dikata apa...tunggu kakek ini siapa?"

"aku...aku hanya dewa tingkat menengah yang menjadi salah satu hamba tuhan utama"

"...tunggu kakek tadi bilang aku seharusnya meninggal setelah event jejepangan, kan? Lalu apa bedanya karena aku akan mati pada hari itu juga"

"begitu, kau sungguh berbeda dari jiwa-jiwa yang pernah aku kirim kedua lain dimana mereka merengek sambil memintaku bertanggung jawab soal keluarga mereka"

"begitu ya, oh ya apa yang akan terjadi padaku setelah ini? Apakah aku akan diterbangkan ke surga atau ditendang ke neraka?"

"tidak, karena jasamu menyelamatkan puluhan penumpang dihalte bus dan 5 diantaranya ibu hamil yang membuatmu menyelamatkan nyawa ganda aku memutuskan untuk mengabulkan 3 permohonanmu dan mengirimu untuk hidup didunia yang kau inginkan"

"hanya 3 permintaan? Boleh aku minta supaya permintaanku tak terbatas?"

"kau juga licik ya, tidak hal itu tidak mungkin kecuali kau berani memenggal kepalamu sendiri ditempat ini yang menunjukan keseriusanmu akan menggunakannya untuk kebaikan maka aku akan meberikan 1 pengabulan"

"baiklah, kalau begitu dimana pedangnya?"

"hah! Kau serius"

"tentu aku serius namun aku hanya akan memenggal kepalaku 2 kali saja karena yang kuperlukan hanya 5 permintaan"

"...baiklah ini"

"huft, lumayan berat ya. Oke...entah kenapa tanganku rasanya tidak bisa bergerak"

"lihatkan, dirimu belum sanggup"

Pejoeang : Back to The Past for The Independence of My Country(Uncontinue)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang