mencari jawaban sebelum pergi

235 40 0
                                    


Kulning: panggilan atau musik untuk menggiring ternak turun dari bukit. Swedish.

"Hah?!"
Ciera terbangun dari tidurnya. Ia mendengar suara itu lagi, panggilan yang aneh untuknya.

Ciera melepaskan pelukan Red pada tubuhnya lalu berjalan mendekati jendela. Saat ia membukanya, angin masuk cukup kencang membuat rumbai tirai menari ingin pergi dari pengaitnya.

Ciera berjalan keluar dari kamar mengikuti suara itu. Suara yang benar-benar menggema di telinga juga pikiran bahkan hatinya.

Suara itu seakan menggerakkan sekitarnya, mengajak alam untuk menari bersama. Itulah mengapa angin selalu bertiup seakan senang.
Tetapi, suara apa itu dan apa artinya.

Lagi-lagi, ia melihat ujung pohon di luar istana bergerak lebih berisik. Malam hari, ketika semuanya sedang dalam pelukan hangat selimut.

Tupai yang saling berpelukan di dalam pohon. Burung yang saling berdekatan di sangkarnya, perapian yang di hidupkan agar lebih hangat.

Ciera berdiri mematung, mendongak ke atas. Udara yang dingin tak membekukan dirinya, tiba-tiba suaranya hilang dengan angin yang seakan di tarik.

Ciera tersadar dan ketika itu hanya ada suara burung hantu yang berbunyi dua kali. Ia menatap ke sekeliling, senyap, sunyi, hening, semua kata yang mewakili kesepian malam.

Ia tak memakai alas kaki, pantas saja kakinya terasa dingin. Ciera harus segera kembali ke kamarnya, tetapi ia melihat sebuah cahaya biru yang datang dari belakangnya. Cahaya itu seakan mengalir ke suatu tempat.
Cahaya mantra di buku itu, cahaya yang seperti ingin menunjukkan sesuatu.

Kembali Ciera melirik sekitarnya sebelum mengikuti cahayanya pergi. Cahayanya indah, kerlip yang sedikit mengisi warna dalam gelap. Hitam sekitarnya kini lebih hidup.

Mengarah menuju rumah kaca, ada apa di dalamnya?
Ciera terus melangkah diam-diam dan hati-hati.

Dunia ini memberikan pemandangan yang belum pernah Ciera ketahui sebelumnya.

Di jalan yang cahaya itu arahkan. Ia melihat cahaya yang tidak begitu terang menghiasi salah satu bagian rumah kaca.

Bunga?

"Ryan?"
Dari kejauhan Ciera melihat pria itu berdiri di depan bunga yang bersinar.

Forget me not. Bunga itu menyala dan beberapa kelopaknya mulai berterbangan, bergerak sedang menari di atas juga di sekitar Ryan.

Mulai menyatu membentuk seorang wanita.
Ciera berusaha menyembunyikan dirinya dari pandangan. Melihat dan mengamati lebih jauh.

Wanita itu menari dengan kegembiraan sedangkan Ryan menunjukkan raut yang amat sedih.

"Madam Odette?"
Ciera hanya menebak saja, tapi sejujurnya ia tidak bisa melihat dengan jelas.

Tapi nampaknya apa yang ia pikirkan salah. Ketika ada orang lain yang datang. Seorang pria berjubah yang mendekati si wanita dan memeluknya.

Ciera menutup mulutnya terkejut.

"Raja Xavier? Ratu Raivia"
Kedua orang itu adalah orang tua Ryan.

Seketika di sana di penuhi beberapa orang. Rakun, panda merah, seorang kakek tua seperti magician dan sapunya.

Ryan masih menatap sedih.

Queen Escape [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang