...

142 26 12
                                    

Ciera di bawa cukup jauh dengan rusa itu. Ia tidak tahu ada di mana akan tetapi keadaan terlihat lebih tenang. Matahari mulai tenggelam dan kegelapan mulai menghampiri dirinya perlahan.

Dadanya hampir meledak karena takut dan khawatir, ia tidak bisa membiarkan Ryan sendirian tapi ia tidak memiliki kekuatan apapun untuk melawan.

Tiba-tiba rusa itu berteriak kemudian mengangkat kedua kakinya sehingga Ciera jatuh dengan keras untuk kedua kalinya.

Ia pikir keadaannya sudah aman, akan tetapi tak lama kemudian sebuah angin berputar di sekelilingnya.

"Kau baik-baik saja?" Ternyata itu adalah Nathia. Wanita itu membantunya untuk bangkit.

"Nathia!" Ciera memeluk Nathia karena begitu ketakutan.
"Apa kau melihat Raja? Apa dia baik-baik saja?"

"Aku tidak tau, saat ini yang paling penting adalah kau harus segera keluar dari hutan ini"

Ciera menggeleng, bagaimana bisa, dan bagaimana caranya. Mereka ada di manapun dirinya tak tau.

Mereka berdua kembali terangkat, keduanya di kendalikan oleh kekuatan Casca yang amat besar bahkan Nathia tak bisa melawan ketika ada dalam cengkraman kekuatan Casca.

"Sungguh menjijikan, kau telah berkhianat pada kaum mu sendiri"

Nathia di cekik oleh kekuatan Casca sehingga wanita itu bahkan tidak bisa berkutik atau bernafas.

"Nathia! Lepaskan dia! Sialan kau dasar penyihir!"

Suara itu terdengar seperti sebuah ejekan tapi Casca hanya tertawa terbahak-bahak.

"Aku memang penyihir, sudah sepantasnya kerajaan ini hancur. Kalian para manusia yang serakah terus menyimpan benda itu untuk diri kalian sendiri. Seharusnya aku tidak perlu banyak bicara"

Dia melempar Nathia ke sebuah pohon dengan keras membuat wanita itu hilang kesadaran.

"Tidak! Nathia!!"

"Jangan pedulikan wanita itu nak, mungkin setelah ini dia mati" Casca kembali tertawa dan menarik kalung Safir.

"Dengan ini aku akan mengendalikan kalian semua" Dia tersenyum senang menyeringai dengan mudah.

Sebuah pedang terlempar ke arah Casca akan tetapi wanita itu menyadari dengan cepat hingga bisa menangkis pedang tersebut.

Dia menoleh dan mendapati Ryan berdiri dengan tubuh yang terluka sambil menatapnya masih penuh kemarahan.

"Ryan!" Melihat pria itu ada di sana begitu menyayat hatinya. Dia terlihat terluka tapi masih berdiri begitu kokoh.

"Penyihir menjijikan seperti mu tidak pantas mengatakan kamu serakah"

Casca memutarkan bola matanya. Ia tahu Ryan hampir tak mampu melawannya, melawan seluruh Struos seperti tadi menghabiskan seluru kekuatannya.

Tapi Ryan akan mengerahkan seluruh tenaganya ini sebelum dirinya jatuh tak sadarkan diri.

Dia melemparkan sebuah percikan api biru pada Casca. Membuat tempat itu ikut retak. Akan tetapi Casca bisa menangkisnya. Seluru pohon di sekitar mereka terbelah dan beberapanya terbakar karena kekuatan mereka yang di adu.

Casca lantas menusuk Ryan dari belakang, membuat pria itu jatuh karena mengenai dada kanan pria itu.

"Tidak tidak, tidak tidaakkk. Kumohon lepaskan dia lepaskan akuuuu lepaskan kami" Bagaimana mungkin Ciera masih bisa bernafas di saat hal ini terjadi.

Casca tertawa, ini adalah hal yang ia tunggu sejak tadi. Alangkah baiknya raja mereka pergi agar dia bisa mengambil tahta.

Wanita itu kembali fokus pada safir di tangannya. Dia mulai meresapi seluruh kekuatan dari batu itu, hingga akhirnya batu tersebut kehilangan kekuatannya.

Queen Escape [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang